Jaringanpelajaraceh.com – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, satu masalah besar pendidikan yang selama ini dihadapi adalah banyaknya anak-anak dari keluarga miskin yang cerdas, namun tak mampu masuk perguruan tinggi. Untuk itu, kata Presiden, pemerintah telah meluncurkan program inovatif beasiswa Bidikmisi.
“Umumnya mereka berhasil meraih prestasi akademis dan nonakademis yang mengagumkan,” katanya, saat menyampaikan Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka HUT Ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2014 pada sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jumat (15/8/2014).
Presiden mengatakan, tidak jarang di antara mereka yang lulus dengan predikat cumlaude, bahkan dengan IPK sempurna 4. “Saya sempat terharu mendengar cerita anak pengemudi becak bernama Raeni, yang ikut Bidikmisi dan berhasil lulus dari Universitas Negeri Semarang dengan IPK 3,96,” ujarnya.
Lebih lanjut Presiden mengatakan, pemerintah melalui dana abadi pendidikan telah menyiapkan beasiswa bagi mereka untuk melanjutkan ke jenjang S-2 dan S-3 di dalam maupun di luar negeri.
“Saya yakin, dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang akan lahir ribuan “master” dan doktor generasi baru dari keluarga miskin,” katanya. “Merekalah yang akan menjadi pemutus mata rantai kemiskinan, pengangkat harkat dan martabat keluarganya, serta pengibar Merah Putih setinggi-tingginya,” ujarnya.
Menurut SBY, hal itu adalah bukti bahwa anak-anak Indonesia, apapun latar belakangnya, mempunyai potensi yang luar biasa asalkan mereka diberikan kesempatan. Dia menyebutkan, dalam sepuluh tahun terakhir anak-anak bangsa yang bersaing dalam berbagai olimpiade internasional telah meraih 217 medali emas, 389 medali perak, dan 494 medali perunggu. “Siapa bilang anak indonesia tidak bisa bersaing dan unggul di panggung dunia,” ujarnya.
Sumber: kompas.com