BANDA ACEH – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Provinsi Aceh menggarap drama berjudul “Asa Terpendam” bekerja sama dengan TVRI Stasiun Aceh.
Kepala SLB Negeri Pembina Provinsi Aceh, Yossi Novianti SE SPd kepada media ini, Kamis (18/1/2024) mengatakan, sekolah yang ia pimpin sedang menggarap sebuah drama pendidikan berkerja sama dengan TVRI Aceh.
“Sekolah ini berjumlah 140 orang siswa terdiri dari tunagrahita, tunarungu, tunadaksa, tunanentra, autis dan MDV (tunaganda),” sebut Yossi.
Sebagian siswanya kata Yossi, ada yang tinggal di asrama sekolah dan sebagiannya lagi antar jemput oleh orang tua masing-masing.
Garapan drama ini bertujuan untuk memperkenalkan aktifitas siswa penyandang disabilitas kepada masyarakat Aceh dan nasional.
“Justru itu kami menggandeng pihak TVRI yang membuat naskah, skenario dan sutradaranya,” ungkap Yossi.
Dijelaskannya, proses syuting dilakukan selama dua hari, mulai hari Rabu dan Kamis tanggal 17-18 Januari 2024.
Adapun lokasi yang diambil di dua titik, masing-masing di sekolah dan Museum Rumah Aceh.
“Drama ini diperankan oleh lima orang pemeran utama dan empat orang guru, serta melibatkan semua siswa dan guru SLB Negeri Pembina Provinsi Aceh,” ujar Yossi.
Dijelaskannya, sebenarnya pihak TVRI yang jauh-jauh hari ingin membuat drama untuk siswa dan guru di SLB Negeri Pembina, namun baru saat ini terealisasikan.
Yossi menuturkan, banyak potensi melalui ketrampilan yang bisa dilakukan di sekolah ini. Walaupun semua siswa penyandang disabilitas, namun mereka memiliki bakat dan minat sesuai keahlian masing-masing.
“Melalui garapan drama ini bisa memperlihatkan kepada publik tentang kreatifitas pendidikan siswa SLB Negeri Pembina Provinsi Aceh,” ucap Yossi.
Kepala sekolah menambahkan, luas lahan sekolah ini lebih kurang 1,5 hektare dengan perkaranganya yang bisa dimanfaatkan untuk berkebun dan beternak ikan.
Sebagai pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SLB Negeri Pembina Provinsi Aceh beternak ikan lele dengan membuat kolam.
“Alhamdulillah, kemarin pada Rabu 17 Januari 2024 bibit ikan lele sejumlah 2.000 ekor sudah dipanen, dan bisa menjadi income bagi sekolah,” pungkas Yossi.(*)