Siswa-siswi SMA Negeri 1 Banda Aceh, Sabtu (23/9) mengadakan penggalangan dana untuk membantu entis Rohingya, Myanmar di halaman sekolah setempat. Dari penggalangan dana itu, terkumpul sebanyak satu ton beras. SERAMBI/JALIMIN
jaringanpelajaraceh.com-BANDA ACEH ,Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Banda Aceh, Sabtu (23/9), berhasil mengumpulkan beras sebanyak satu ton untuk disumbangkan ke muslim Rohingya, Myanmar. Beras dikumpul dari para siswa dan dewan guru, serta penggalangan dana dari pengguna jalan raya di seputaran Kota Banda Aceh.
Kepala SMAN 1 Banda Aceh, Khairrurazi SPd MPd mengatakan, ide penggalangan itu muncul dari para siswa untuk membantu muslim Rohingya yang diusir dari Negara Myanmar. Padahal, katanya, Myanmar merupakan negara asli etnis Rohingya. “Program penggalangan bantuan ini sesuai dengan misi dan visi SMAN 1 Banda Aceh yakni mempersiapkan lulusan yang cerdas intelektual, emosional, dan spiritual, serta berkarakter madani,” ujarnya.
Sebelum pengumpulan beras, di halaman sekolah tersebut digelar orasi oleh siswa dari berbagai agama, di antaranya Islam, Budha, Kristen, dan Hindu. Perwakilan Islam, M Daffa Alfarizi mengatakan, Islam sangat menghargai agama lain dengan prinsip Lakum Dinukum Waliyadin (bagi kamu agamamu, dan bagi kami agama kami). Untuk itu, Daffa mengimbau kepada Pemerintah Myanmar agar menghentikan pengusiran etnis Rohingya dari negeranya.
Perwakilan Agama Budha, Rico Halim mengatakan, tindakan para bikshu dan militer Myanmar tidak sesuai dengan ajaran Budha, karena Agama Budha menganut prinsip kasih sayang sesama makhluk hidup, meskipun berbeda kepercayaan.
Perwakilan Kristen Protestan, Gerald Helmanuel mengatakan, tidak setuju dengan perlakuan militer Myanmar dan bikshu yang sewenang-wenang terhadap etnis Rohingya. Tindakan itu tidak sesuai dengan hak azasi manusia (HAM) dan tidak dapat ditoleransi oleh agama manapun di dunia.
Perwakilan Hindu, Sonia mengatakan, gerakan pembersihan etnis yang dilakukan Myanmar sangat bertentangan dengan hak azasi manusia (HAM) dan toleransi beragama di dunia. Sebagai umat Hindu, ia menegaskan, kekejaman meliter Myanmar merupakan kezaliman dunia yang tidak dapat ditelorir sama sekali.
Para siswa tampak antusias mengumpulkan dana dari para pengguna jalan raya di kawasan bundaran Simpang Lima, halaman Masjid Raya Baiturahman, simpang jam Taman Sari, dan sejumlah persimpangan di Kota Banda Aceh. Beras yang sudah terkumpul sebanyak satu ton itu diserahkan Kepala SMAN 1 Banda Aceh, Khairurrazi SPd MPd kepada tim Aksi Reaksi Cepat (ACT) MRI untuk dikirim ke Myanmar pada awal Oktober mendatang.(min)
baca juga: https://www.jaringanpelajaraceh.com/berita-terkini/lulusan-sekolah-percontohan-99-terserap-di-industri/#.WcnETo9-rIU
sumber:http://aceh.tribunnews.com