SINABANG – Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, SMA Negeri 1 Sinabang Kabupaten Simeulue menggelar workshop yang menginspirasi selama sepuluh hari.
Workshop ini menghadirkan narasumber yang tak asing lagi di Simeulue sebagai tokoh penggerak pendidikan, yaitu kepala sekolah penggeraknya sendiri. Kemudian bapak Muzakir selaku mantan Ketua MKKS SMA Kabupaten Simeulue.
Hajjatun Khairah sebagai ketua organisasi guru penggerak dan Lusi Endriyani beserta para guru senior yang juga merupakan guru penggerak angkatan tujuh..
Kegiatan yang diikuti guru dan tenaga kependidikan itu berlangsung di Ruang guru SMA Negeri 1 Sinabang, mulai tanggal 1 hinggai 10 Juli 2024.
Kepala Cabang Dinas (Kacabdisdik) Wilayah Simeulue, Al Amin diwakili Kasubbag Tata Usaha (TU), Sri Mulyana NST saat membuka kegiatan menyampaikan, apresiasinya atas terlaksananya worksop ini.
“Walaupun suasana libur sekolah, namun semangat guru dan tendik di SMA Negeri 1 Sinabang dan guru penggerak lainnya di Kabupaten Simeulue tetap semangat mengikuti worshop ini,” ujar Sri Mulyana.
Kepala SMA Negeri Sinabang, Winda Safitri pada Sabtu (6/7) mengatakan, workshop ini berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai kegiatan yang dirancang secara komprehensif.
“Kegiatan ini di inisiasi oleh Kacabdisdik Wikayah Simeulue dan dikoordinir oleh kepala sekolah penggerak beserta tim kurikulumnya yakni, Restria Mulyani dan Ridha Wanda,” sebut Winda.
Winda menjelaskan, ia dan tim kurikulum merancang workshop ini dengan struktur program yang sangat lengkap untuk mengakomodir harapan guru sesuai IRB (Identifikasi, Refleksi, Benahi) dari hasil refleksi rapor pendidikan SMA Negeri 1 Sinabang
“Kegiatan ini diawali dengan berpedoman pada struktur kurikulum terbaru no 12 tahun 2024, dimana pemetaan capaian pembelajaran dianalisis oleh para guru berdasarkan Capaian pembelajaran (CP) terbaru yaitu NOMOR 032/H/KR/2024 belajar,” papar Winda.
Kemudian guru menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) secara tepat melalui pemahaman terkait kompetensi dan konten yang tertera sesuai capaian pembelajaran (CP)tersebut.
Selanjutnya, para guru diberikan materi tentang tips dan trik menentukan sintaks model pembelajaran yang tepat sesuai kompetensi yg ada pada elemen pembelajaran di CP untuk menghindari miskonsep dalam mengaplikasikannya dalam perencanaan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dalam aktifitas pengelolaan kegiatan pembelajaran.
Kata Winda, para peserta juga dilatih menyusun modul ajar yang dapat mengakomodir pembelajaran berbasis digital.
Lalu ujarnya, para guru diberikan penguatan tentang pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik Digital (e-LKPD) menggunakan aplikasi seperti Canva, Padlet, Chat GPT, dan menjadikannya lebih interaktif melalui Liveworksheets.
Guru bukan hanya mengadopsi E LKPD yang sudah ada namun dengan mudah mampu membuat E LKPD yg akan digunakan para pengguna worksheet, artinya saat ini guru SMAN 1 Sinabang bukan hanya melalukan pola ATM (Amati, Tirudan Modifikasi), namun telah mampu membuat berkarya nyata membuat E LKPD yg siap pakai.
“Selama ini guru sudah mahir menggunakan IT namun perlu terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Winda menuturkan, materi selanjutnya adalah menyusun bank soal berbasis literasi numerasi dimana hal ini sejalan dengan Nawacita Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis.
Selama ini ditambahkannya, Kadisdik Aceh sangat konsen berupaya pada peningkatan rapor satuan pendidikan dengan keseriusan kepala sekolah melakukan aksi nyata untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi anak-anak Aceh agar mahir menjawab soal literasi numerasi yang setara AKM.
Winda menyampaikan, di akhir workshop ini, para guru akan melakukan simulasi mengajar sesuai ilmu dan keterampilan yang diperolehmya selama kegiatan dengan pengelolaan pembelajaran berbasis pembelajaran berdiferensiasi.
Sementara itu Koordinator Guru Penggerak Kabupaten Simeulue, Hajjatun Khairah (Koordinator Guru yang menjadi salah seorang narasumber menjelaskan, mengenai latar belakang diadakannya workshop ini, bagaimana struktur program serta dampak baik yang diharapkannya.
Khairah menyampaikan, workshop ini terbagi menjadi dua sesi utama. Sesi pertama diperuntukkan bagi wakil kepala sekolah dan tenaga kependidikan dengan judul “Pengelolaan Administrasi Berbasis Digital.”
“Sesi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan administratif tenaga kependidikan melalui pemanfaatan teknologi digital,” ujar Khairah.
Kemudian sesi kedua, ditujukan bagi para guru, materinya workshop penyusunan silabus, tujuan pembelajaran dan penyusunan bank Soal berbasis literasi numerasi.
Lebih lanjut, kegiatan ini didasari oleh hasil identifikasi dan refleksi dari IRB Lapor Mutu Pendidikan SMA Negeri 1 Sinabang yang menunjukkan perlunya peningkatan kualitas pengelolaan pembelajaran.
“Hasilnya selama ini sudah baik, sudah hijau, namun perlu terus dilakukan peningkatan,” pungkas Khairah.(*)