Aceh Besar – SMKN 1 Al Mubarkeya merupakan salah satu sekolah yang telah ditunjuk sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusif di Aceh Besar, maka SMKN 1 Al Mubarkeya melaksanakan Sosialisasi Program Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif untuk seluruh warga sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (06/04/2023) dipusatkan diruang guru sekolah tersebut.
Pendidikan inklusif merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta didik reguler maupun peserta didik yang memiliki hambatan fisik, mental, sensorik, sosial ekonomi, masyarakat lainnya atau bahkan anak yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dan bakat istimewa (CIBI) untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya dengan memberikan layanan pendidikan disesuaikan dengan jenis hambatannya.
Rosmanidar SPd., MPd, yang merupakan guru yang telah ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan sertifikat sebagai guru Pembimbing Khusus SMKN 1 Al Mubarkeya, dalam penyampaian materi menyebutkan, bahwa sekolah inklusif merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan secara bersama-sama antara peserta didik reguler dengan peserta didik yang memiliki keterbatasan baik fisik maupun non fisik
“Penyelenggaraan program ini harus melibatkan banyak pihak, mulai dari guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah, orangtua/wali siswa , komite sekolah, Kepala Dinas Pendidikan, dan instansi terkait lainnya, dimana peserta didik. yang berkebutuhan khusus harus mendapatkan pendidikan dan layanan khusus disesuaikan dengan jenis hambatan masing-masing peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK)”, paparnya.
Lanjutnya lagi, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi mereka, sehingga baik peserta didik yang berkebutuhan khusus ataupun yang reguler dapat bersama-sama mengembangkan potensi masing-masing dan dapat menerima keberadaan mereka dilingkungannya sebagai dasar keberagaman peserta didik di lingkungan sekolah ujarnya.
Sementara itu Kepala SMK Negeri Al Mubarkeya, Sukmanil Fuadi, SAg, MPd menyebutkan sebagai salah satu sekolah penyelenggara pendidikan inklusif maka tim pengembang sekolah maupun seluruh warga sekolah mempersiapkan diri untuk melakukan identifikasi dan asesmen sebagai langkah awal dalam proses untuk menemukan peserta didik yang diduga mengalami hambatan baik hambatan akademik maupun hambatan perkembangan.
Sebut Sukmanil lagi, berdasarkan data hasil analisis asesmen tersebut, maka perlu melakukan pemetaan tentang kondisi siswa yang diklasifikasikan sesuai dengan jenis hambatannya. Pengembangan dari perlakuan khusus dari PDBK dilakukan melalui Program Pembelajaran Individual (PPI).
“Guru Pembimbing Khusus dari SMKN 1 Al Mubarkeya telah mengikuti kegiatan bimbingan teknik GPK (guru pembimbing khusus) sebanyak 2 tahap yaitu tahap pemahaman berlangsung dari tanggal 26 September s.d 5 Oktober 2022 dan dilanjutkan untuk tahap kedua yang berlangsung dari tanggal 6 s.d 18 maret 2023 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek”, ungkap Sukmanil.
Lebih lanjut Sukmanil menjelaskan pada sekolah inklusif, selain menggunakan kurikulum nasional, sekolah juga mengembangkan kurikulum Adaptasi, yaitu kurikulum yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing PDBK.
“Kurikulum adaptasi tersebut dijalankan programnya melalui Program Pembelajaran individual, yaitu pembelajaran yang dikembangkan disesuaikan untuk mengembangkan anak sesuai dengan bakat yang dimilikinya”, pungkasnya.