Jakarta – SMK Negeri 1 Banda Aceh melakukan kerja sama dengan PT Inti Prima Karya,
perusahaan yang bergerak di bidang bisnis percetakan dan Advertising, pada Selasa (07/12) di Kantor PT Inti Prima Karya, Jalan Pejagalan I, Bandengan Jakarta Barat. Kerja sama tersebut direalisasikan dalam bentuk penandatanganan MoU atau nota kesepahaman antara kedua pihak.
Nanang Iriwanto yang merupakan Quality Management Representatif mewakili Direktur PT Inti Prima Karya mengatakan pihaknya patut berbangga karena SMKN 1 Banda Aceh merupakan satu-satunya SMK dari Aceh yang saat ini telah melakukan MoU dengan PT Inti Prima Karya, yang mana kedepannya bisa jadi diluncurkan kelas industri pada kompetensi keahlian Desain Grafika.
Ini merupakan satu kerja sama yang luar biasa antara pihak PT Inti Prima Karya dengan SMKN 1 Banda Aceh berkaitan dengan kompetensi keahlian Desain Grafika.
“Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi baik dari kedua pihak. Baik dari proses kurikulum, peralatan dan sebagainya dalam proses pembelajaran”, ujar Nanang.
Selain itu, dalam MoU tersebutkan yakni adanya magang guru, magang siswa atau prakerin, penempatan kerja serta melanjutkan ke jenjang lebih tinggi lagi yang akan difasilitasi PT Inti Prima Karya adanya guru tamu, serta kegiatan CSR bekerjasama di sekolah.
“Mudah-mudahan tidak hanya ini saja, tetapi dapat berkembang pada perusahaan lain yang akan bekerjasama dengan SMKN 1 Banda Aceh. Saya pun ingin semua program keahlian di sini punya satu kelas industri,” harapnya.
Kepala SMKN 1 Banda Aceh Nurleila, SPd, MPd menyampaikan dengan, dengan adanya kerja sama ini, diharapkan para siswanya dapat terserap di dunia industri terutama di PT Inti Prima Karya, atau perusahaan lainnya yang bergerak di bidang grafika.
Menurutnya, kerja sama ini bagi SMK sangat diperlukan, karena dalam hal ini untuk menyelaraskan antara pendidikan yang diterima di sekolah dan di dunia usaha atau industri.
“Dengan MoU yang ada ini, diharapkan dapat memberikan bekal kepada anak didik kita, bisa terserap di dunia usaha maupun industri. Kolaborasi antara sekolah dengan industri menjadikan siswa tidak canggung terhadap perkembangan di industri,” pungkasnya.