Banda Aceh – Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRP-PMRI) Univeritas Syiah Kuala (USK) terus membantu guru mengajarkan matematika dengan cara mengembangkan penalaran dan kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah riil.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbudristek, yang dilaksanakan mulai tanggal 7 Oktober 2021 sampai 30 November 2021, melibatkan tim PRP-PMRI USK.
POP ini dilaksanakan oleh Yayasan Pembina Matematika dan IPA (YPMIPA) yang melibatkan 13 wilayah di Indonesia, salah satunya Aceh, yang ditangani oleh tim dari PRP-PMRI USK. Peserta adalah guru-guru dan kepala sekolah yang berasal dari SDN 69 Banda Aceh dan SD IT Nurul Ishlah Banda Aceh.
Menurut Rahmah Johar selaku Kepala PRP-PMRI Universitas Syiah Kuala, kegiatan selama 36 JP di bulan Oktober 2021 difokuskan pada pembekalan tentang ide-ide mengajarkan matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) untuk kelas rendah yaitu kelas 1,2, dan 3 SD. Semua kegiatan dilakukan melalui zoom.
“Pada kegiatan tersebut narasumber memberikan materi secara interaktif kepada peserta. Materi yang dibahas adalah bilangan, geometri, pengukuran, dan pengumpulan data. Narasumber memberikan contoh-contoh permasalahan matematika dengan berbagai konteks yang dekat dengan kehidupan siswa,” jelas Rahmah Johar.
Lanjutnya lagi, masalah tersebut dapat diselesaikan oleh siswa dengan berbagai cara sehingga meingkatkan keterampilan abad 21 siswa yaitu communication, creativity, critical thinking, dan collaboration. Selain itu literasi, numerasi, dan karakter siswa juga dikembangkan.
“Setiap peserta merancang pembelajaran, mempresentasi persiapan mengajar, mensimulasikan cara mengajar, dan mempraktekkan di depan kelas. Kegiatan selama praktek real teaching yang dilaksanakan secara tatap muka di kelas, direkam. Setelah itu guru maupun narasumber menonton rekaman video pembelajaran tersebut dan membahas melalui zoom, kejadian-kejadian penting selama pembelajaran berkaitan dengan proses berfikir siswa,” ungkap Rahmah Johar.
Sementara itu, Evi Susanti, Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, saat menutup kegiatan menyampaikan terimakasih kepada YPMIPA dan tim PRP-PMRI USK yang telah memberikan ide-ide kepada guru dalam meningkatkan keterampilan abad 21 sehingga siswa menjadi numerate.
“Kita mengharapkan guru-guru yang telah mengikuti pelatihan membagikan pengalamannya kepada guru lain atau sekolah imbas sesuai dengan sasaran POP yaitu sekolah maupun gurunya menjadi penggerak dalam inovasi mengajar,” pungkas Evi Susanti.
Adapun narasumber yang terlibat pada kegiatan ini adalah Prof, Dr. Rahmah Johar, M. Pd, Dr. Cut Morina Zubainur, M. Pd, Dr, Mailizar, M. Ed, Elizar, Ph. D, Dra. Tuti Zubaidah, M. Pd, Dra. Yuhasriati, M. Pd, Suhartati, M.Pd, dan Cut Khairunnisak, M. Sc.
1 Komentar
Comments are closed.