Sinabang – Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru khususnya untuk pelayanan siswa penyandang disabilitas, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Simeulue menggelar pelatihan kepada guru setempat.
Pelatihan itu berlangsung selama lima hari mulai tanggal 21 hingga 25 November 2022 di Aula Bappeda Kabupaten Simeulue, Senin (21/11).
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Simeulue, Al Amin diwakili Kasubbag TU, Sri Mulyana dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada Kepala SLB Negeri Simeulue atas inisiatif mengadakan pelatihan ini.
“Kegiatan ini sangatlah bermutu dengan memanfaatkan dana biaya operasional sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai salah satu juknis penggunaan BOS,” kata Sri.
Dikatakannya, apalagi saat ini kita akan menyambut Hari Guru Nasional (HGN) tentu menjadi penghargaan bagi guru khususnya guru pendidikan luar biasa.
Sri menambahkan, terima kasih kepada barasumber nasional yang jauh-jauh datang ke daerah kepulauan dengan harapan, bimbing dan binalah gutu-guru di daerah yang jauh dari perkotaan ini.
Sementara Kepala SLB Negeri Simeulue, Jufniar Jaffar menyampaikan, Alhamdulillah akhirnya cita-cita kami untuk mengadakan pelatihan untuk guru-guru disini tercapai, apalagi bisa menghadirkan tutor nasional.
“Sebelas orang guru SLB Negeri Simeulue yang mengikuti pelatihan selama lima hari ini, benar-benar biasa mengambil ilmu dari narasumber untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah,” pinta Jufniar.
Sedangkan narasumber dalam pelatihan itu, Lenayanti Br Pulungan memaparkan, pelatihan ini adalah pengembangan kurikulum pada SLB Negeri Simeulue dan pembuatan media pembelajaran berbasis informasi teknologi.
“Pelatihan kali ini difokuskan pada pengembangan kurikulum pendidikan Khusus yang dirancang berdasarkan kebutuhan peserta didik atau dikenal dengan diferensiasi,” jelas Lenayanti.
Dijelaskannya, kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan metode diskusi dan praktik pemecahan permasalahan guru di kelas.
Kemudian kegiatan diawali dengan memberikan pemahaman konsep Keberagaman peserta didik, dilanjutkan dengan praktik merancang administrasi mulai dari buku kerja guru.
“Untuk pembuatan media pembelajaran disesuaikan dengan hasil analisis kesesuaian SKL, KI dan KD dan berkaitan dengan hasil asesmen kemampuan awal peserta didik baik akademik maupun non akademik,” tuturnya.
Lenayanti mengharapkan, melalui pelatihan ini guru mampu mengidentifikasi kebutuhan peserta didik sesuai gaya belajar dan kecepatan belajarnya.(*)
Penulis : Baihaki