Jaringanpelajaraceh.com – Rendahnya nilai Matematika siswa Indonesia untuk tingkat SD dan SMP diakibatkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal itu meliputi keyakinan untuk mencapai keinginan yang dikehendaki atau efikasi diri. Sementara faktor eksternal terletak pada metode penyampaian materi oleh para guru.
Namun, hal itu bisa diatasi dengan menggunakan teknik mind mapping dalam mengajar. Solusi tersebut disampaikan oleh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) Sudjiono berdasarkan hasil penelitian untuk meraih gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Mind mapping bisa sebagai strategi pembelajaran yang berwawasan konstruktif dan menjadi salah satu alternatif menjawab tantangan dan harapan matematika di masa depan. Karena cara kerja mind mapping menggunakan tiga prinsip brain management, yakni pelibatan dua belahan otak, cara belajar efektif dan efisien dan memfasilitasi kinerja otak secara alami,” tutur Sudjiono, seperti dikutip dari situs UGM, Selasa (9/9/2014).
Dia menjelaskan, struktur mind mapping sama dengan struktur materi pembelajaran Matematika. Dengan mind mapping, belahan otak kiri cenderung respek pada penyelesaian soal-soal Matematika analitis, induktif, logika, dan aritmetik. Sedangkan belahan otak kanan lebih respek pada tugas-tugas sintetis, sudut, dan spasial seperti geometri.
“Dengan demikian mind mapping cocok untuk pembelajaran Matematika. Bertolak dari kelebihan mind mapping tersebut, pentingnya efikasi diri matematika dan peningkatan prestasi belajar matematika, maka pertanyaannya apakah mind mapping berpengaruh terhadap peningkatan efikasi diri?” paparnya.
Maka, Sudjiono melakukan penelitian terhadap 107 siswa kelas VII SMPN 1 Bendo dengan menggunakan metode eksperimen model rancangan kontrol group pre-tes dan pos-tes switching replication design, serta data analisis menggunakan teknik anova on gain scores, ancova, dan regresi sederhana. Hasil uji anova gaint score menunjukkan mind mapping berpengaruh signifikan terhadap efikasi diri Matematika.
“Hasil uji ancova pun memperlihatkan mind mapping berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi matematika kategori sedang. Sedangkan uji regresi menunjukkan efikasi diri matematika berpengaruh signifikan terhadap prestasi matematika, dengan tingkat produktivitas sebesar 37,3 persen,” tutup Sudjiono.
Sumber: Okezone | Margaret Puspitarini