Polemik Ujian Nasional muncul kembali, terlebih dibahas oleh salah seorang Cawapres yang bertanding dalam PEMILU 2019 ini, Cawapres tersebut menyampaikan dalam narasi debatnya bahwa akan menghapus UN dengan alasan bahwa UN terlalu banyak menghabiskan anggaran, Beberapa media lokal ternama mengangkat penyataan ini menjadi isu utama.
Isu ini ternyata bukan barang baru, jika kita masih ingat PEMILU tahun 2014, Salah satu Capres juga pernah menyampaikan ingin menghapus UN, namun niat tersebut batal dilaksanakan setelah melakukan pengkajian secara akademis dan mendalam.
Lalu mengapa masih ada Cawapres yang menjadikan UN sebagai salah satu dagangan politiknya, seharusnya Dunia Politik tidak perlu mencampuri Dunia Pendidikan, Arah kiblat dunia pendidikan adalah perkembangan Globalisasi, Pendidikan harus melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman dan teknologi, bukan perkembangan Dunia Politik, sungguh sangat disayangkan hingga sekarang masih ada orang-orang yang ingin mempolitisir Dunia Pendidikan.
Tahukah kita mengapa UN itu penting dilaksanakan, berikut kami akan coba menjabarkannya dari beberapa sumber :
Banyak orang yang berpendapat, mungkin juga termasuk kamu, tidak adil rasanya jika kualitas pendidikan yang berbeda-beda di setiap sekolah dari Sabang sampai Merauke harus diuji dengan satu jenis ujian yang berkualitas sama. Tetapi tiga jawaban berikut dapat memberikan alasan mengapa UN tetap harus diselenggarakan dengan berpatokan pada satu standar.
1. Mengetahui peta pendidikan Indonesia
Menurut Kabalitbang Kemendikbud, Khairil Anwar, UN dapat dijadikan pemerintah untuk mengetahui kondisi pendidikan di Indonesia saat ini secara menyeluruh. Hmm, cukup masuk akal juga ya, Squad. Asalkan pemerintah segera tanggap dengan kondisi yang “terlihat” dari UN, bukan sekedar “mengetahui” saja. Sehingga ke depannya akan ada perbaikan kualitas.
2. Meningkatkan kemampuan siswa
Adanya satu uji kemampuan yang terstandarisasi dapat dikatakan sebagai upaya meningkatkan kemampuan para siswa. Setidaknya, menjadi lebih tahu harus sejauh mana kamu belajar untuk persiapan UN. Selain itu, sebagai bentuk rangkuman dari seluruh pengetahuan yang sudah didapat selama tiga tahun bersekolah lamanya. Dengan sama-sama mengerjakan soal yang memiliki satu standar seperti ini, juga menghindari kecemburuan sosial antarsiswa karena menganggap soal ujian di satu daerah lebih muda atau sulit.
3. Bentuk evaluasi sekolah
Kehadiran UN bisa menjadi pengukur tingkat kognitif (pengetahuan) murid dan salah satu parameter keberhasilan mengajar para guru juga nih. Mereka jadi mengetahui bagian-bagian apa saja yang harus lebih ditingkatkan lagi untuk persiapan UN di tahun berikutnya. Jadi, sebenarnya yang harus mengikuti satu standar itu bukan hanya siswanya saja.
Semoga 3 alasan tersebut dapat menjernihkan pikiran kita semua tentang masih pentingnya UN.