Program yang merupakan wujud kerja sama antara Rampoe UGM dengan Tourism Bureau, Republic of Taiwan ini akan membuka peluang bagi dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar mengenal dunia internasional serta memperkenalkan kebudayaan Indonesia
“Kita berharap Indonesia dapat dikenal lebih di mata dunia. Kegiatan yang bertajuk 2018 Taiwan Lantern Festival merupakan Festival Kebudayaan Internasional yang diselenggarakan secara rutin semenjak tahun 1990,” ujar Wakil Ketua UKM Rampoe UGM, Rizaldi Budi Hastomo, seperti dilansir laman UGM, Selasa (13/2/2018).
UKM Rampoe UGM mengirimkan 42 delegasi yang terdiri dari 38 talent, satu director, satu manajer, dan dua official. Rampoe akan menampilkan 5 tarian di panggung utama, yaitu Tari Seudati, Tari Ratoeh Jaroe, Tari Rateb Meusekat, Tari Rapa’i Geleng dan Tari Tarek Pukat. Rampoe UGM diundang secara langsung bersama kontingen dari berbagai negara di belahan dunia. Dalam acara ini, Rampoe UGM merupakan satu-satunya tim perwakilan Indonesia.
Saat sesi parade, Rampoe akan menampilkan berbagai kolaborasi tarian, nyanyian lagu khas tradisional daerah, dan Rapa’i Canang. Rizaldi juga berharap masyarakat Indonesia akan memberikan dukungan secara spiritual dan ikut termotivasi untuk senantiasa melestarikan budaya nusantara.
Sebenarnya, Tim Rampoe UGM hanya memiliki waktu sekitar tiga bulan untuk menghafal dan menyempurakan koreografi tarian. Namun, hal tersebut tidak menjadi kendala karena tim Rampoe sebelumnya secara rutin terus melakukan latihan.
“Dengan upaya itu, dasar-dasar tarian telah cukup dikuasai secara individu. Untuk koreografi latihan sejak November 2017 hingga sekarang. Tim melakukan latihan setiap enam kali dalam seminggu, dan sejauh ini kesiapan tim sudah sangat matang. Rampoe UGM siap memberikan penampilan yang terbaik bagi masyarakat Taiwan,” kata Yorri Harlyandra selaku Manajer Keberangkatan.
Keikutsertaan UKM Rampoe UGM dalam festival seni budaya “Taiwan Lantern Festival 2018” di Chiayi, Taiwan, bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di kancah internasional. Sebelumnya, Rampoe UGM juga pernah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Taiwan, khususnya dengan pemerintah Kota Tainan saat agenda Nan Ying International Foklore Festival 2016.
Selain tampil di Taiwan Lantern Festival 2018, sebelumnya Rampoe UGM juga telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, seperti di Malaysia, Belgia, Perancis, Spanyol, dan Republik Ceko. Tampilnya UKM Rampoe UGM di kancah internasional membuktikan bahwa Indonesia adalah negara sejuta budaya yang diakui oleh masyarakat dunia.
Humas Rampoe UGM menyatakan, Rampoe UGM akan terus menjalankan misi diplomasi budaya untuk mempromosikan seni budaya Indonesia ke mata dunia. Rencananya, Rampoe UGM juga akan bersiap menyelenggarakan kegiatan festival dan lomba tari tradisional serta kembali melakukan misi diplomasi budaya di Timur Tengah dan Eropa sekitar Oktober hingga Desember 2018.
sumber:news.okezone.com