JaringanPelajarAceh.com | Jakarta – The Learning Curve Pearson 2014 memaparkan jika peringkat mutu pendidikan Indonesia berada di posisi paling bawah, yakni menempati rangking 40. “Label” terjeblok yang diterima Indonesia ini merupakan yang kedua kalinya, sejak 2012.
Namun, bagaimana sebenarnya lembaga pemeringkatan pendidikan dunia ini memberikan penilaiannya? Lantas apa alasannya Indonesia bisa mencapai nilai paling akhir di antara 39 negara lainnya di dunia.
Seperti dikutip okezone.com, Selasa (13/4/2014), indeks di 2014 ini mengikuti metodologi yang sama dengan indeks aslinya. Di mana tidak ada negara yang ditambahkan atau dihapus, baik itu untuk indikator, bobot, dan sumbernya yang tetap sama.
Indeks dua tahunan yang telah ada sejak 2012 ini memperbaharui datanya pada Januari 2014. Berdasarkan indikator keterampilan kognitif global indeks dan tingkat pendidikan membandingkan pendidikan dari 39 negara dan satu wilayah (Hong Kong).
Pembagiannya terdiri dari dua kategori pendidikan, yakni keterampilan kognitif dan tingkat pendidikan. Indeks ini memberikan gambaran tentang kinerja relatif dari negara-negara berdasarkan output pendidikan mereka.
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur indeks ini, untuk keterampilan kognitif melalui Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), Trends in International Mathematics and Science Study (TIMMS), serta Programme for International Student Assesment (PISA) di bidang membaca, matematika, dan sains.
Sementara untuk tingkat pendidikan indikatornya terdiri dari angka melek huruf dan tingkat kelulusan.
Sumber :Wartaaceh.com | DF