close

Kupi Pancung

Kupi Pancung

Tukang “Meunyet Nyet” Apa Mungkin Karena “Ku’eh” ?

Perselisihan yang terjadi antar pertemanan sering sekali terjadi, entah disebabkan oleh perbedaan pendapat, pemahaman, sikap, sifat atau faktor kecil lainnya. Permasalahan yang tidak segera diselesaikan berakibat pada masalah yang kecil menjadi bumerang yang lebih besar lagi. Permasalahan ini akan menjadi momok di hati kita, yang sewaktu-waktu akan meledak. Hal ini disebabkan karena sering kali jika terjadi perselisihan kita hanya saling mendiamkan satu sama lain atau justru malah saling menghujat membicarakan keburukan-keburukan lawan kita. Permasalahan sebaiknya dibicarakan dengan baik-baik, dari hati ke hati.

Istilah “Meunyet-nyet” sering kita dengar dalam kosakata bahasa Aceh, yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya nyinyir; mengulang-ulang perintah atau permintaan, nyenyeh, dan cerewet (KBBI V edisi online). Ketika seseorang melakukan kesalahan baik dalam ucapan mau tindakan, maka si tukang “nyet nyet” akan selalu membahas kesalahan itu berulang-ulang (ata-ata sot). Bahkan, sering pula, kesalahan itu dipelintir agar orang yang membuat kesalahan akan merasa menyesal dan tidak tenang.

Sifat nyinyir ini bisa disebabkan karena bawaan seseorang selalu sinis dan cerewet. Di manapun ia berada dan kemanapun ia pergi selalu saja ada yang ingin dikomentari. Sehingga muncul postingan status di media yang bernada nyinyir.

Sebagai contoh, ada orang yang membuat terobosan atau ide-ide baru dan tidak dilibatkan dia, maka digiring opini negatif seakan-akan yang dibuat tersebut salah dan sia-sia, dan lebih parah lagi disebutkan bahwa orang tersebut mendapatkan bayaran yang mahal. Maka tidak heran langsung dibuat status dimedia sosial “nyan pane, item pubuet karena jai peng”. Sehingga orang seperti itu malah sering di istilahkan “Ku”eh” dalam Bahasa Aceh.

Namun, belakangan yang terjadi adalah memanfaatkan sosial media sebagai tempat curhat, melampiaskan amarah dan emosi. Sosial media menjadi tempat yang dirasa pas untuk ajang saling sindir-menyindir. Permasalahan bukannya mereda namun malah semakin memanas. Sosial media sebaiknya digunakan untuk menciptakan karya sebagai pelampiasan perasaan, bukan sebagai tempat mengumpat hujatan sebagai pelampiasan perasaan. Mungkin diantara kita masih banyak yang menggunakan sosial media belum dengan bijak

Menanggapi persoalan tersebut, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi lahirnya pernyataan sindiran seperti Dilansir dari Psychology Today yaitu :

Dipermainkan ekspektasi

Seseorang dalam relasinya dengan dunia luar sulit sekali untuk tidak berekspektasi. Bahkan, pada kenyataan riil yang terjadi pun akan lahir ekspektasi. Si tukang sindir merasa tidak bahagia sebab, terjadi jarak antara ekspektasi dan kenyataan yang dialami.

Mengalami situasi sulit atau canggung

Situasi sulit atau canggung mendorong seseorang memilih mengutarakan sindiran daripada to the point. Menyindir juga bisa jadi satu cara bagi seseorang untuk merespons ketegangan atau perasaan tak nyaman yang digerakkan oleh situasi yang menyedihkan. Itu artinya, bagi si tukang sindir dengan mengucapkan pernyataan sindiran membuatnya lebih lega.

Tidak memiliki keberanian cukup

Jika cukup berani mengutarakan apa adanya berdasarkan kenyataan, mungkin seseorang tidak akan merespons situasi di sekitarnya dengan sindiran. Faktanya, seseorang yang suka menyindir bergantung pada kepekaan orang disekelilingnya agar memahami apa yang ia maksudkan.

Pada satu sisi, mengemas kalimat membutuhkan kecerdasan. Tetapi di lain sisi dapat membuat orang lain sakit hati dan menimbulkan putusnya hubungan.

Orang yang lebih ramah dan teliti lebih suka to the point

Berdasarkan penelitian, orang yang lebih ramah dan teliti tidak menggunakan bahasa sindiran dan humor sebagai cara untuk meremehkan atau menyinggung orang lain. Meski tidak bisa diukur sebaliknya atau orang yang suka menyindir bukan orang yang ramah dan teliti.

Tetapi yang pasti ada dua kemungkinan, sindiran dipakai untuk menjalin relasi atau dapat menegaskan jarak dengan orang lain.

Kalimat sindiran dipakai untuk mendeteksi radar sosial

Karena tidak memiliki keberanian, dalam posisi sulit, dan tertekan pada kenyataan yang dialami, kalimat sindiran biasa dipakai untuk mendeteksi radar sosial. Ini berarti sindiran dapat dipakai untuk memastikan posisi atau mendeteksi posisi lawan bicara yang disindir.

Apakah lawan bicara yang disindir terhubung atau punya pikiran yang sama atau tidak, maka kalimat-kalimat yang tidak to the point lebih dipilih untuk diucapkan.

Saat ini akibat perkembangan teknologi yang sangat cepat, budaya “Meunyet nyet” berubah dari face to face di warung kopi menjadi sindir menyindir di media sosial, sehingga hampir semua orang membacanya dan tentu bagi sebagian orang menanggapinya sebagai status orang kurang bahagia.

Penulis merasa prihatin dengan fenomena tersebut, hampir setiap grup WhatsApp mulai grup komunitas, organisasi, hingga grup bapak-bapak penyuka “bulukat boh drien” pun saling nyinyir. Seharusnya kita masing-masing harus instropeksi diri tentang sesuatu persoalan, yang mungkin tidak sepenuhnya kita ketahui jadi tidak perlu direspon atau memang mungkin fenomena ini hanya ada bagi kalangan tertentu yang suka mengkritik sesuatu tanpa informasi yang lengkap atau memang sudah menjadi sifatnya begitu, kalau dipinjam lirik sebuah lagu Aceh “Ku’eh cit ka dalam pruet”

 

*Penulis Merupakan Pengamat Dunia Maya

read more
Kupi Pancung

Temu Kangen Ala Alumni 98 SMPN 1 Bandar Baru Pidie Jaya

Pidie – Dalam rangka memperkuat silaturahmi dan persahabatan, alumni SMPN 1 Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Angkatan 1998 menggelar pertemuan yang dilaksanakan di Krueng Geunie Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie pada Minggu (21/6/2020).

Ketua pelaksana kegiatan Zulfitri, S,Pd menjelaskan, bahwa pertemuan ini bertujuan memperkuat silahturahmi teman-teman yang selama ini mungkin hanya berkomunikasi lewat group whatshap.

“Ada sekitar 50 orang yang hadir pada acara ini, termasuk para keluarga masing-masing alumni, mudah-mudahan dengan ada silaturahmi begini akan terjalin rasa persaudaraan antar alumni,” jelas, Zulfitri, yang akrab di sapa Nyak Uli di kalangan mereka.

Lebih lanjut Zulfitri menjelaskan, kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama yang kuat, dimana para alumni saling membantu dengan mengirimkan sumbangan walaupun mereka tidak hadir, karena bertugas di pulau di luar Sumatra atau di Provinsi lainnya.

“Alhamdulillah berkat bantuan kawan-kawan kita hari ini bisa memotong seekor kambing untuk makan bersama, dan ini adalah silaturahmi yang kedua dilaksanakan oleh alumni angkatan 98, setelah setahun yang lalu juga digelar kegiatan yang sama di Kareung Gla, Jiem Jiem Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie,” sebut Nyak Uli yang merupakan salah satu alumni berprofesi sebagai seorang guru di Kabupaten Pidie.

Sementara itu, seorang alumni lainnya Faisal dengan perasaan bangga menyebutkan, bahwa kegiatan seperti ini sangat berarti baginya, karena sudah lama tidak bertemu dengan kawan-kawan seperjuangan di masa-masa SMP.

“Saya hari ini, khusus pulang dari Banda Aceh hanya untuk mengikuti kegiatan ini, karena saya betul-betul kangen dengan mereka,” timpanya.

Lain lagi dengan Malik Ridwan alumni yang tinggal di Jakarta, beprofesi sebagai TNI AU bertugas di Lanud Halim Perdana Kusuma, walaupun tidak bisa bergabung pada acara tersebut tapi terus melakukan video call dengan kawan-kawannya. Terpancar rasa rindu yang mendalam pada diri Malik saat menelpon teman-temannya yang sedang menggelar acara.

read more
Kupi Pancung

TERHARU, INI PESAN SEORANG GURU KE SISWANYA AGAR MENJAGA DIRI DARI VIRUS CORONA

ACEH BESAR- Tanpa sengaja saya menemukan semua pesan yang sangat bijaksana oleh seorang guru kepada murid-muridnya dalam sebuah grup Whatsapp (WA). Pesan ini mungkin, layaknya pesan semua guru kepada muridnya dalam menghadapi musibah virus corona yang sedang mewabah di negara kita.

Setelah saya telusuri ternyata pesan ini, berasal dari seorang guru SMKN 1 Al Mubarkeya Ingin Jaya Aceh Besar yang bernama Andika Akbar, ST dan pesan tersebut disampaikan kepada siswa-siswanya.

Pesan terharu tersebut, menarik bagi penulis untuk diangkat menjadi sebuah pesan untuk semua siswa yang ada di Aceh, apalagi sampai saat ini informasi dari Pemerintah Aceh bahwa sudah ada 4 orang positif coruna.

Pesan yang dimulai dengan salam dilanjutkan dengan puji kepada Allah Swt dan Sholawat kepada Rasul, guru tersebut memulai pesannya kepada siswanya “Anak-anakku semua, mungkin kalian sudah tahu bahwa wabah virus corona covid-19 sudah sampai di Aceh. Sampai detik tulisan ini sudah 4 orang dinyatakan positif, dan salah satunya adalah warga Aceh Besar Kecamatan Montasik”

“Kami sebagai guru kalian tidak lagi menghimbau, tidak lagi menyerukan, tidak lagi menasehati, tetapi kami memohon, betul-betul memohon mulai besok jangan lagi keluar rumah, apalagi berkumpul di tempat keramaian, jangan lakukan kontak fisik, jaga jarak, jangan terima tamu di rumah dan jangan bertamu ke rumah orang, jangan sampai tertular apalagi menjadi penular, selalu jaga kebersihan, selalu cuci tangan, jangan menyentuh muka sebelum cuci tangan, berwudhuklah setiap 3 jam sekali. tulis Andika dalam pesan tersebut

Yang paling menarik dalam pesan tersebut adalah sebuah kalimat, “wabah ini bukan game ataupun dunia maya dan hayalan. tapi ini nyata anakku”, kata-kata ini mungkin muncul dari pikiran guru tersebut, melihat fenomena generasi milenial sekarang yang kecanduan dengan Game Online.

Tapi diakhir pesannya guru tersebut mengajak dan mengingatkan semua murid-muridnya bahwa kejadian sekarang merupakan ujian Allah, maka sepatutnya kita lebih rajin beribadah dengan sholat 5 waktu, membaca Alquran, berzikir dan berdoa agar wabah ini segera berakhir.

Satu kalimat yang membuat penulis, memikirkan 10 kali tulisan ini, “Bukan mati yang kita takuti, tapi amal yang kita bawa nanti masih kita ragukan kelayakannya”, tulis guru tersebut menutup pesannya, dan diakhir kalimat tidak lupa beliau menulis nama “Pak Andika”

Melihat, pesan pak Andika di atas, mudah-mudahan bisa menjadi pesan bersama untuk seluruh guru Aceh kepada seluruh siswa, apalagi Plt Gubernur Aceh kembali mengeluarkan Instruksi kepada lembaga pendidikan terkait penambahan masa belajar di rumah, yang semula ditetapkan sampai 30 April 2020, diperpanjang menjadi 30 Mei 2020.

Pesan asli yang penulis kutip dalam grup

read more
Kupi Pancung

Kiat Agar Anak Lebih Menghargai Uang

Salah satu hal penting dalam pendidikan anak yaitu mendidiknya agar menghargai uang. Bila sang anak menghargai uang, ia akan lebih mensyukuri apa yang telah dimilikinya. Sebaliknya, bila sang anak kurang menghargai uang, ia biasanya cenderung akan terus meminta agar keinginannya terpenuhi. Ambil contoh, meskipun telah memiliki mainan, ia akan terus meminta dibelikan mainan baru. Tak tertutup kemungkinan juga, akan menanamkan karakter kurang mandiri dalam jiwa anak. Nah, agar sang anak lebih menghargai uang, berikut beberapa kiat yang dapat kita coba.

Menunjukkan Kerja Keras Untuk Mendapatkan Uang

Kiat pertama yaitu tunjukkan perilaku kerja keras dihadapan anak. Misalnya, pergi saat pagi hari lalu pulang saat malam. Ataupun, tidur larut malam karena menyelesaikan pekerjaan. Nah, dengan menunjukkan sikap tersebut, sang anak akan lebih menyadari bahwa mendapatkan uang bukan hal mudah. Selain itu, akan lebih menanamkan mental menghargai uang ke dalam jiwa anak. Tunjukkan juga uang hasil kerja keras tak digunakan seluruhnya. Ada yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, dan ada yang digunakan untuk ditabung. Dengan menunjukkan sikap ini, sang akan pun akan lebih menghargai uang.

Berusaha Menahan Perasaan

Sebagai orang tua, tentunya sangat menyanyangi buah hati kita. Karenanya, bila sang anak memiliki keinginan, kita berusaha memenuhinya. Akan tetapi, memenuhi seluruh keinginannya, bukanlah hal bijak. Sebabnya, akan menanamkan pemikiran bahwa uang dapat diperoleh dengan mudah di dalam jiwa anak. Bila pemikiran tersebut muncul, tentunya secara psikologis membuat sang anak kurang menghargai uang dan kerja keras orang tua. Selain itu, karena seluruh keinginannya terpenuhi, sang anak akan kurang memiliki rasa tanggung jawab menjaga barang miliknya.

Membiasakannya Menabung

Dengan membiasakan sang anak menabung saat usia dini, sang anak pun akan lebih menghargai uang. Selain itu, akan menanamkan mental hemat di dalam jiwa anak. Dengan menerapkan cara tersebut, akan lebih menanamkan bahwa uang tak dapat diperoleh dengan mudah di dalam jiwa anak. Nah, sebagai tips, agar anak lebih terangsang untuk menabung, tak ada salahnya membelikannya celengan dengan desain yang disukai anak. Misalnya, bila anak menyukai karakter Hello Kitty, tak ada salahnya kita membelikannya celengan berdesain kucing lucu tersebut.

Memberi Contoh yang Baik

Anak secara psikologis cenderung meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Karena orang tua menjadi orang yang begitu dekat dengan anak, anak akan cenderung meniru perilakunya. Nah, terkait pendidikan anak agar lebih menghargai uang, tunjukkan contoh yang baik terkait hal tersebut. Misalnya, hemat dan tak boros membeli hal apapun. Ataupun, menunjukkan bahwa kita gemar menabung. Ataupun juga, mengutamakan kebutuhan dan menyampingkan keinginan dalam membeli barang.

Demikian, beberapa kiat agar anak lebih menghargai uang. Sebagai orang tua yang bijak, tentunya kita menginginkan agar anak kita menghargai uang.

 

dikutip dari:puncakbukit pendidikan anak

read more
Kupi Pancung

Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas, di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis. [Ir. Soekarno]

read more
Kupi Pancung

Tidak ada ada anak muda yang tidak kebingungan. Tapi anak muda yang akan sukses besar di masa dewasanya adalah yang tetap melakukan yang baik, walaupun sama bingungnya dengan semua orang.

read more
Kupi Pancung

Pada akhirnya kesuksesan itu, bukanlah menjadi tolak ukur berhasilnya seseorang. Melainkan seberapa bermamfaatnya kita bagi orang lain menjadi tolak ukur mutlaknya.

read more
Kupi Pancung

Tunjuklah arah jalan hanya kepada orang yang bertanya. Karena orang orang yg tidak pernah bertanya, mereka tidak menyadari jika mereka sedang tersesat.

read more
1 2
Page 1 of 2