JARINGAN PELAJAR ACEH I Banda Aceh – Sekolah Dasar (SD) Negeri 67 Percontohan Kota Banda Aceh memperkenalkan kepada siswa salah satu panganan khas Aceh dengan memasak lemang dilingkungan sekolah setempat, Rabu (03/03/2021).
Kepala SD Negeri 67 Percontohan Banda Aceh, Bakhtiar mengatakan, jelang hari meugang puasa dan hari raya masyarakat Aceh khususnya di wilayah barat selatan, lemang merupakan salah satu panganan wajib yang dimasak oleh sebagian masyarakat Aceh.
“Untuk memperkenalkan lemang kepada siswa, para Guru SD Negeri 67 Percontohan berinisiatif memasak lemang yang bisa disaksikan langsung oleh semua siswa dengan melibatkan guru beserta siswa untuk membantu memasak lemang,” kata Bakhtiar.
Dikatakannya, tujuan memasak lemang ini semata-semata untuk memperkenalkan kepada siswa panganan khas Aceh yang sering dijumpai saat bulan Ramadhan yang dijajakan setiap sore harinya jelang buka puasa.
“Agar siswa lebih mengetahui bagaimana proses pembuatan lemang dan bahan-bahan apa saja yang digunakan, para dewan guru memperkenalkan dan memasaknya yang dapat disaksikan oleh Keluarga Besar SD Negeri 67 Percontohan,” ucapnya.
Dijelaskannya, lemang ini terbuat dari ketan dan buah ubi dikumpulkan murni dari swadaya para dewan guru berupa beras ketan, buah ubi, kelapa, daun pisang, bambu (buluh) bahkan sampai ke kayu bakar.
“Kesulitan memasak lemang di Kota Banda Aceh agak sedikit sulit dijumpai bambu muda, biasanya bambu ini mudah kita dapati di kampung-kampung, namun guru-guru di sekolah ada yang berdomisili dari Aceh Besar. Berkat kebersamaan dan kekompakan dewan guru semua bisa teratasi,” ujar Bakhtiar.
Dalam kesempatan itu, turut hadir dan disaksikan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Kepala Bidang Sekolah Dasar, Jailani Yusti dan staff lainnya ikut mencicipi lemang masakan dari guru dan siswa SD Negeri 67 Percontohan.
Kata Jailani, kebanyakan kita fokus pada hasil. Padahal untuk menghadirkan sepotong leumang, butuh proses yang panjang. Perlu daun pisang, buluh, beras, santan dan kemudian memanggangnya hingga jue leumak lemang dan juga leumak tukang panggang,” tulisan diakun media sosialnya.
Ia menambahkan, kegiatan masak lemang disekolah kita ambil nilai positifnya. Kebersamaan dan kekompakan, kerjasama antara dewan guru bersama siswa sangat kentara serta dapat mempertahan dan melestarikan kuliner khas Aceh sebagai kuliner warisan indatu.