ACEH BESAR- Tanpa sengaja saya menemukan semua pesan yang sangat bijaksana oleh seorang guru kepada murid-muridnya dalam sebuah grup Whatsapp (WA). Pesan ini mungkin, layaknya pesan semua guru kepada muridnya dalam menghadapi musibah virus corona yang sedang mewabah di negara kita.
Setelah saya telusuri ternyata pesan ini, berasal dari seorang guru SMKN 1 Al Mubarkeya Ingin Jaya Aceh Besar yang bernama Andika Akbar, ST dan pesan tersebut disampaikan kepada siswa-siswanya.
Pesan terharu tersebut, menarik bagi penulis untuk diangkat menjadi sebuah pesan untuk semua siswa yang ada di Aceh, apalagi sampai saat ini informasi dari Pemerintah Aceh bahwa sudah ada 4 orang positif coruna.
Pesan yang dimulai dengan salam dilanjutkan dengan puji kepada Allah Swt dan Sholawat kepada Rasul, guru tersebut memulai pesannya kepada siswanya “Anak-anakku semua, mungkin kalian sudah tahu bahwa wabah virus corona covid-19 sudah sampai di Aceh. Sampai detik tulisan ini sudah 4 orang dinyatakan positif, dan salah satunya adalah warga Aceh Besar Kecamatan Montasik”
“Kami sebagai guru kalian tidak lagi menghimbau, tidak lagi menyerukan, tidak lagi menasehati, tetapi kami memohon, betul-betul memohon mulai besok jangan lagi keluar rumah, apalagi berkumpul di tempat keramaian, jangan lakukan kontak fisik, jaga jarak, jangan terima tamu di rumah dan jangan bertamu ke rumah orang, jangan sampai tertular apalagi menjadi penular, selalu jaga kebersihan, selalu cuci tangan, jangan menyentuh muka sebelum cuci tangan, berwudhuklah setiap 3 jam sekali. tulis Andika dalam pesan tersebut
Yang paling menarik dalam pesan tersebut adalah sebuah kalimat, “wabah ini bukan game ataupun dunia maya dan hayalan. tapi ini nyata anakku”, kata-kata ini mungkin muncul dari pikiran guru tersebut, melihat fenomena generasi milenial sekarang yang kecanduan dengan Game Online.
Tapi diakhir pesannya guru tersebut mengajak dan mengingatkan semua murid-muridnya bahwa kejadian sekarang merupakan ujian Allah, maka sepatutnya kita lebih rajin beribadah dengan sholat 5 waktu, membaca Alquran, berzikir dan berdoa agar wabah ini segera berakhir.
Satu kalimat yang membuat penulis, memikirkan 10 kali tulisan ini, “Bukan mati yang kita takuti, tapi amal yang kita bawa nanti masih kita ragukan kelayakannya”, tulis guru tersebut menutup pesannya, dan diakhir kalimat tidak lupa beliau menulis nama “Pak Andika”
Melihat, pesan pak Andika di atas, mudah-mudahan bisa menjadi pesan bersama untuk seluruh guru Aceh kepada seluruh siswa, apalagi Plt Gubernur Aceh kembali mengeluarkan Instruksi kepada lembaga pendidikan terkait penambahan masa belajar di rumah, yang semula ditetapkan sampai 30 April 2020, diperpanjang menjadi 30 Mei 2020.
Pesan asli yang penulis kutip dalam grup