close

slide

Berita Terkini

Gerakan Literasi di SD Model Sleman: dari Membaca Hingga Menulis Antologi

Jaringanpelajaraceh.com-Kemendikbud-Budaya literasi kini sudah mulai menggema di hampir seluruh wilayah nusantara, terutama di sekolah-sekolah. Salah satunya budaya membaca 15 menit. Kegiatan ini sudah hampir dilaksanakan oleh semua sekolah. Gerakan tersebut seakan sudah menjadi budaya wajib yang mulai menjiwai di hati para siswa dan guru. Demikian juga di Sekolah Dasar (SD) Model Sleman.

Bagi sekolah yang satu ini, budaya membaca selama 20 menit sudah dilaksanakan sejak awal sekolah ini berdiri pada tahun 2008.  Kegiatan membaca sudah menyatu dengan proses belajar siswa setiap harinya. Pelaksanaannya serentak dari kelas I sampai kelas VI. Selain aktivitas membaca, kegiatan-kegiatan lain berupa lomba mewarnai, bercerita baik Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia, mendongeng, membaca puisi, pemilihan ratu buku dan raja buku juga secara rutin digelar.

Kepala Sekolah SD Model Sleman, Yuliati Indarsih, mengatakan kegiatan literasi di sekolahnya dikembangkan melalui kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman. “Salah satu kegiatannya adalah mengikuti program kunjungan perpustakaan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat. Pada pukul 08.00 siswa dijemput bus milik Perpusda untuk membaca buku sampai pukul 12.00 WIB, kemudian siswa diantar kembali ke sekolah,” kata Yuliati, Senin (19/3/2018).

Selain itu kegiatan lain yang dilakukan yaitu program wisata pustaka. Pada kegiatan ini siswa dijemput bus, diajak berkeliling mengunjungi Griya Pustaka Provinsi untuk melihat film 6 dimensi, dan juga mengunjungi museum baca. “Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan siswa tentang berbagai ilmu pengetahuan,” tambah Yuliati.

Di sisi lain, untuk lebih mendorong budaya menulis, SD Model Sleman mengadakan program menulis buku antologi. Kegiatan menulis ini dimulai dari kelas I sampai kelas VI beserta guru-gurunya. Siswa kelas I didorong membuat cerita bergambar. Kelas II dan kelas III menulis puisi. Hal ini disesuaikan dengan salah satu tema materi pelajaran. Siswa kelas IV dan kelas V membuat cerita anak sederhana, sedangkan untuk siswa kelas 6 juga membuat cerita anak dua sampai dengan lima halaman. “Proses pembuatan buku antologi siswa ini dilaksanakan bekerja sama dengan orang tua siswa,” ujar Yuliati menambahkan.

Untuk para guru, naskah yang ditulis berupa tulisan artikel. Isinya tentang empat kompetensi yang harus dimiliki guru profesional, yaitu kompetensi profesional, kepribadian, sosial, dan pedagogi.

Proses akhir hasil karya siswa dan guru tersebut akan diserahkan ke tim penerima naskah yang terdiri dari tenaga perpustakaan. Proses penyusunan tata letak dan kelengkapan isi buku yang akan dikirim ke penerbit menjadi tanggung jawab bersama-sama. “Harapan kita tahap pertama ini bisa sukses menerbitkan banyak buku. Nantinya akan menjadi salah satu media bacaan bagi siswa, guru, dan bahkan orang tua. Selain itu, karya hasil literasi ini juga akan menambah koleksi bacaan di perpustakaan milik sekolah,” pungkas Kepala Sekolah SD Model Sleman.

 

Sumber :https://www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Wabup Pidie Fadhlullah TM Daud, ST Melepas 530 Mahasiswa KKN Unigha

Jaringanpelajaraceh.com-PIDIE-Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud, ST melepas 530 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli yang akan ditempatkan selama satu bulan di 28 Gampong dalam Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Kegiatan tersebut berlangsung di halaman tengah kantor Bupati Pidie, Senin 19 Maret 2018.

Wakil Bupati Pidie mengatakan, kegiatan KKN yang akan dilakukan mahasiswa bertujuan untuk meninjau sekaligus berperan aktif dalam segala aspek pembangunan yang ada di Kabupaten Pidie.

Sangat diharapkan melalui kegiatan ini, adik-adik mahasiswa Unigha dapat membantu program-program Pemerintah Kabupaten Pidie dalam mendorong kehidupan masyarakat yang mandiri,” ajak Wabup Pidie.

Ia mengharapkan kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN untuk dapat menjaga sikap dan tingkah laku selama menjalankan berbagai aktifitas nantinya.

Kepada adik-adik mahasiswa, besar harapan kami untuk dapat menjaga sikap serta tingkah laku nantinya. Tunjukkan bahwa kalian adalah generasi bangsa yang menghargai orang lain, menghargai adat dan budaya. Jadilah mahasiswa yang dapat menjadi teladan bagi setiap masyarakat,” pintanya.

Semnetara Rektor Unigha Drs. Sulaiman Usman, M. Pd menambahkan, kahadiran mahasiswa dalam rangka melakukan KKN sangat bermanfaat untuk mengabdi kepada masyarakat.

Mahasiswa harus cerdas dalam bergaul dengan masyarakat serta mengharapkan kepada para mahasiswa agar tetap menjaga almamater kampus, supaya tidak terjadi hal yang tidak dinginkan saat melakukan tugas KKN,” ungkap Rektor Unigha.

Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana (Bapel) KKN Unigha Dr. Safwan Gade, M. Ag mengatakan, mahasiswa peserta KKN Semester Genap 2017/2018 ini dengan jumlah total sebanyak 530 orang, mereka terdiri dari enam fakultas, diantaranya Fakultas Teknik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Administrasi serta Fakultas Pertanian.

 

sumber:https://www.liputanaceh.com

 

read more
Berita Terkini

Usul Jokowi Soal Kredit Pendidikan Masih Dikaji oleh BCA

BCA masih akan mempelajari usulan Jokowi soal kredit pendidikan ini.

Jaringanpelajaraceh.com-Presiden Joko Widodo menantang perbankan Indonesia untuk mengucurkan kredit pendidikan atau dikenal dengan istilah student loan di Amerika Serikat. Menanggapi hal ini, Direktur Transaksi Perbankan BCA Santoso melalui pesan singkat pada Senin (19/3/2018) menyatakan masih akan mengkaji usulan tersebut.

Kami akan mempelajari usulan Bapak Presiden dan tentunya itu butuh pengkajian dan juga perizinan produk baru. Selama ini sebenarnya ada produk multiguna yang bisa digunakan untuk pembiayaan pendidikan,” kata Santoso.

Ia melanjutkan, produk multiguna yang selama ini digunakan untuk pembiayaan pendidikan belum ada kendala dan masih memadai. “Sejauh ini sih masih memadai ya, dan yang terpenting adalah kemampuan nasabah dalam mengangsur,” katanya.

Selain BCA, Tirto juga mencoba menghubungi beberapa perwakilan bank lain, di antaranya Corporate Secretary BNI Ryan Kiryanto, Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto, untuk meminta tanggapan, namun belum mendapatkan respons.

Usulan Presiden soal kredit pendidikan ini berkaca pada AS yang mampu mengeluarkan student loanlebih besar dari total pinjaman kartu kredit. Presiden menilai perbankan Indonesia juga bisa melakukannya untuk memperbaiki taraf pendidikan bangsa.

Ini juga salah satu dalam rangka kita investasi di bidang SDM Indonesia supaya masyarakat bisa, semuanya, mengakses kepada pendidikan kita lewat kredit pendidikan,” ujar Jokowi, Kamis (15/3/2018).

Namun, gagasan Jokowi soal kredit pendidikan tersebut bukan tanpa risiko. Di AS, program student loanini membuat para sarjana harus menanggung utang dan tidak sedikit yang gagal melunasinya.

Pada 16 Februari lalu, The Wall Street Journal mengutip studi yang dirilis Brookings Institute menemukan bahwa mereka yang telah lulus sejak 2010 sebagian besar gagal melunasi utang pinjaman mereka selama empat tahun. Persoalan ini pun menjadi sorotan bank sentral AS.

Seperti dilansir CNBC, Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell mengatakan, pinjaman student loan di Amerika bisa berdampak pada lambatnya pertumbuhan ekonomi.

Hal ini bahkan menjadi pembahasan utama Kongres AS yang coba menemukan penyelesaiannya. Powell menyoroti kenyataan masih ada orang-orang yang belum melunasi tagihan mereka sehingga mempengaruhi stabilitas ekonomi orang bersangkutan.

 

sumber:https://tirto.id

read more
Berita Terkini

Pendidikan Anti KORUPSI Penting Sejak Anak Usia Dini

Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta, Kemendikbud-Pendidikan antikorupsi harus diterapkan di semua lingkungan, mulai dari keluarga, satuan pendidikan, hingga masyarakat. Peran ibu dalam keluarga juga dinilai penting untuk menanamkan karakter integritas dan pendidikan antikorupsi sejak anak usia dini. “Saya, Perempuan Antikorupsi” atau SPAK adalah satu satu program utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memaksimalkan peran perempuan sebagai agen pencegahan korupsi.

Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan mengatakan pendidikan di keluarga menjadi hal penting dalam mengajarkan nilai-nilai integritas dan kejujuran kepada generasi bangsa, khususnya sejak usia dini. Perempuan dengan perannya sebagai ibu, berperan besar dalam mendidik anak-anaknya agar memiliki karakter kejujuran.

“Perempuan adalah agen pencegahan korupsi yang luar biasa,” ujar Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional Peran Perempuan dalam Pencegahan Korupsi  di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Seminar berlangsung di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, pada Senin (19/3/2018).

Basaria menuturkan, sejak tahun 2016 KPK sudah aktif masuk ke lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada anak-anak usia dini. Salah satunya dilakukan dengan memberikan pembekalan kepada tenaga pendidik PAUD untuk dapat membicarakan pendidikan antikorupsi kepada anak-anak. Ia menambahkan, pendidikan antikorupsi memang dinilai kurang efektif diberikan kepada orang dewasa dengan tujuan mengubah karakter. “Harus sejak lahir untuk pembentukan karakter tentang nilai-nilai kejujuran,” tegasnya.

Menurut Basaria, hasil dari pendidikan karakter untuk anak usia dini memang tidak bisa langsung dilihat, atau dalam jangka waktu yang dekat. “Hasilnya tidak sekarang. Bisa sepuluh tahun mendatang. Indonesia harus bersih. Mungkin tidak bisa hari ini,” katanya. Karena itu penting untuk menerapkan perilaku yang menjauhkan anak-anak dan anggota keluarga dari tindakan korupsi, salah satunya dengan pola hidup sederhana.

Sebagai contoh, di PAUD KM “0” yang menjadi PAUD percontohan nasional, anak-anak diberikan pendidikan karakter dalam berperilaku setiap hari. “Misalnya sikap jujur, tanggung jawab, dan religius,” ujar Kepala Pengelola PAUD KM “0”, Sri Mulyani. Selain itu, untuk mempermudah anak-anak dalam mengenal budaya jujur melalui musik, Direktorat Pembinaan PAUD Kemendikbud juga merilis lagu berjudul “Anak Jujur Anak yang Hebat” dan “Amalkan Budaya Kejujuran” dalam Seri Video Anak Berbudi Pekerti.
Seri video Anak Berbudi Pekerti menanamkan penumbuhan karakter yang baik sejak usia dini melalui lagu dan komik (komik disajikan melalui lagu yang divideokan). Nilai yang ditanamkan adalah kejujuran, kerja keras, hemat, beramal, berbagi dan Kegigihan untuk mencapai cita-cita. Lagu-lagu untuk anak PAUD yang berisi pesan moral dan edukatif bisa ditemukan di laman Ruang Guru PAUD dengan alamat http://anggunpaud.kemdikbud.go.id . (Desliana Maulipaksi)

 

 

sumber:https://www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Gunakan Komputer dalam Pembelajaran, Bukan Hanya UNBK

Jaringanpelajaraceh.com-Kemendikbud-Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sudah diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama empat tahun, sejak tahun 2014. Sejatinya, penggunaan komputer tidak hanya untuk pelaksanaan UNBK, melainkan juga dalam kegiatan belajar-mengajar. Seperti yang dilakukan di SMA Negeri 4 Denpasar, Bali, yang mengefektifkan penggunaan komputer sehingga siswanya terbiasa mengoperasionalkan komputer.

Kepala Laboratorium Komputer SMAN 4 Denpasar, Ida Bagus Astawa Udayana, mengatakan siswa SMAN 4 Denpasar sudah menggunakan komputer sebagai media pembelajaran. “Kami mengefektifkan penggunaan laboratorium komputer. Laboratorium komputer sering digunakan dalam pembelajaran. Kadang ada guru yang ingin ulangan atau menggunakan multimedia untuk pembelajaran di laboratorium komputer,” katanya di Gedung SMAN 4 Denpasar, Jumat (9/3/2018).

Selain itu, di luar jam belajar, laboratorium komputer juga digunakan siswa untuk bimbingan di bidang teknologi dan informasi. “Jadi guru TIK yang tidak dapat jam, menyediakan program bimbingan untuk siswa di laboratorium komputer, masuknya seperti kelas juga. Modelnya seperti BK (Bimbingan dan Konseling), jadi guru TIK di laboratorium komputer membimbing siswa yang ingin kemampuan TIKnya bertambah, atau untuk melengkapi tugas di sekolah atau pembelajaran di sekolah. Termasuk untuk siswa yang mau mengikuti lomba ke luar atau olimpiade,” ujar Udayana. Ia menambahkan, laboratorium Komputer SMAN 4 Denpasar juga kerap digunakan sebagai lokasi lokakarya atau workshop bagi guru-guru di Kota Denpasar.

Penggunaan komputer di SMAN 4 Denpasar tersebut sesuai dengan harapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar sekolah menggunakan komputer untuk pembelajaran sehari-hari, bukan hanya untuk pelaksanaan UNBK. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, kerap menekankan agar fasilitas komputer tidak hanya digunakan untuk UNBK, melainkan juga untuk mendukung pembelajaran sehari-hari. “Jadi sekolah jangan sampai membeli perangkat komputer hanya untuk kepentingan UNBK,” tegasnya.

Terkait persiapan UNBK di SMAN 4 Denpasar, sekolah telah melatih siswa untuk membiasakan diri menjawab soal ujian berbasis komputer, salah satunya lewat simulasi. Ada tiga tahap simulasi UNBK sesuai anjuran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan telah dilakukan dua tahap simulasi di SMAN 4 Denpasar. Udayana menuturkan, siswa-siswanya sudah terbiasa menggunakan komputer, baik untuk pembelajaran maupun untuk ujian. “Karena ulangan harian atau ulangan umum juga suka pakai komputer. Tampilan soalnya kami buat agar mirip dengan UNBK,”

 

 

sumber:https://www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Darwati Resmikan Pusat Pembelajaran Keluarga

Jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh-Darwati menjelaskan, PKK sebagai gerakan pembangunan masyarakat dalam hal ini memiliki keterkaitan peran dan fungsi serta tanggung jawab moral untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Dan tentunya, kehadiran PUSPAGA ini, akan semakin meningkatkan kinerja kita dalam membina dan mensejahterakan keluarga, sebagai rumah cikal bakal terbentuknya generasi harapan masa depan Aceh,” ujar Darwati dalam sambutannya.

Ia berharap, keberadaan PUSPAGA nantinya dapat menyebar ke seluruh kabupaten/kota di Aceh, agar masyarakat dapat mengakses layanan PUSPAGA yang diberikan oleh tenaga profesional. PUSPAGA juga diharapkan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga keberadaannya benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Menurut Darwati, keberadaan Puspaga saat ini cukup penting karena permasalahan anak yang semakin kompleks.

Seperti permasalahan anak dari korban perceraian, anak yang ditinggalkan oleh ibunya yang bekerja di luar negeri, anak korban kekerasan, anak dengan masalah narkoba, HIV-AIDS dan lain-lain,” ujar Darwati.

Salah satu penyebab utama permasalahan yang dihadapi anak, lanjut Darwati, adalah permasalahan keluarga. Di samping itu, pola pengasuhan yang diterapkan juga sangat menentukan pengembangan karakter dan akhlak anak.

Kukuhkan Bunda PAUD Kabupaten/Kota

Pada kesempatan itu, Darwati juga mengukuhkan sejumlah Bunda PAUD Kabupaten/Kota yang belum sempat dilakukan pengukuhan selama ini.

Para Bunda PAUD yang dilantik yaitu Haryati sebagai Bunda PAUD Gayo Lues, Rosmala Dewi sebagai Bunda PAUD Aceh Tenggara, Marwati sebagai Bunda PAUD Nagan Raya, Puan Ratna sebagai Bunda PAUD Aceh Tengah dan Rita Syntia sebagai Bunda PAUD Aceh Tamiang.

Darwati berpesan agar semua pihak mengutamakan pendidikan anak di usia dini karena pada usia 0-6 bulan otak berkembang 50%, usia 2 tahun 75%, usia 5 tahun 90%, dan pada usia 10 tahun sudah 99%.

Artinya, kesempatan emas kita mempersiapkan anak-anak Aceh, adalah pada saat mereka masih berumur 0-5 tahun. Hal ini menegaskan betapa strategisnya peran lembaga-lembaga PAUD, dan betapa mulianya tugas Bunda-Bunda PAUD Aceh,” ujar Darwati.

 

 

sumber:humas.acehprov.go.id

read more
Artikel

Cara Tan Sri Sanusi Junid Memajukan Pendidikan

Jaringanpelajaraceh.com-Di antara sejumlah orang Aceh atau berdarah Aceh yang menjadi tokoh penting di Malaysia, Tan Sri Sanusi Junid yang paling mengemuka dan paling dikenal. Hal ini dikarenakan oleh rentang waktu kiprahnya yang paling lama yang diikuti oleh ragam posisi penting yang didudukinya, baik dalam ranah pemerintahan, perbankan (profesi), maupun dalam bidang sosial kemasyarakatan. Faktor lain yang cukup penting juga adalah karena sikapnya yang luwes dan terbuka dengan ragam kalangan tak terkecuali dengan komunitas Aceh yang ada di Malaysia.

Karena itu amat patut kiranya ketika Tan Sri berpulang ke hadirat Allah SWT pada subuh Jumat (9/3/2018) yang lalu, banyak kalangan yang merasa kehilangan. Kepulangan Tan Sri menyisakan banyak rekaman, catatan, dan ingatan orang akan kiprah dan tuturannya semasa hidup. Saya sendiri memiliki beberapa catatan dan ingatan khusus selama berinteraksi dengan Tan Sri Sanusi Junid.

Artikel ini saya tulis sebagai bagian dari upaya melawan lupa sekaligus sebagai bentuk penghormatan saya kepada Tan Sri Sanusi Junid. Artikel ini didasarkan pada coretan tangan di buku harian yang saya toreh ketika mengikuti Aceh Development International Conference (ADIC) III di Kampus International Islamic University Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur. pada 26-27 Maret 2012 silam.

Setelah sesi konferensi berlangsung secara paralel dan beberapa orang narasumber memaparkan makalahnya, Tan Sri Sanusi Junid (Presiden Aceh Club Kuala Lumpur) tampil kemuka untuk menyampaikan pidato penutupan. Kehadiran Tan Sri memang telah ditunggu-tunggu oleh peserta konferensi, terutama orang-orang yang belum mengenalnya secara fisik.

Dalam pidato penutupan itu, Tan Sri memang memperlihatkan kualitasnya sebagai seorang politisi senior yang masih berpengaruh dan disegani. Semangat dan kharismanya masih memancarkan pesona di balik balutan fisiknya yang kian lemah dimakan usia. Tan Sri menyampaikan pidato dalam bahasa Aceh, Inggris, dan Melayu. Bahasa Jerman juga begitu fasih dilidahnya ketika memutar ulang satu dialog berdurasi singkat antara dirinya dengan salah seorang profesor di negeri panser itu pada satu ketika dulu.

Banyak sekali hal-hal menarik dan penting yang disampaikan Tan Sri dalam ritme teratur, serius, namun diselingi guyonan. Berulang kali hadirin memberikan applaus atas pidatonya itu. Inti dari pidato Tan Sri adalah mengajak peserta konferensi, yang pada umumnya ureung Aceh, untuk belajar dan bekerja keras, melahirkan generasi-generasi cerdas, demi kepemimpinan dan masa depan Aceh yang lebih baik di masa mendatang.

Di antara sub-topik yang disampaikan Tan Sri adalah pengalamannya membangkitkan kualitas pendidikan masyarakat Kedah ketika beliau menjadi Menteri Besar di sana. Sebagai informasi tambahan, Tan Sri menjadi Menteri Besar Kedah antara tahun 1996-1999. Saat dia mula menjabat, pendidikan di Kedah menempati urutan ke 12 dari 13 negeri yang ada di Malaysia. Menurut Tan Sri, kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kualitas guru, kelengkapan fasilitas, dan aspek penunjang lainnya. Akan tetapi, faktor yang paling utama dan penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah kesungguhan peserta didik dalam belajar.

Dalam konteks ini, hal unik yang dilakukan Tan Sri adalah membagikan 20 kaleng cat ke setiap mesjid di Kedah. Setelah mesjid terlihat indah, Tan Sri mengundang para imam dan pengurus mesjid untuk “menghidupkan” mesjid pada malam hari. Tan Sri kemudian meminta kepada para kepala kampung untuk memastikan setiap pelajar sekolah datang ke mesjid pada malam hari. Yang menarik, anak-anak sekolah itu tidak diikat dengan metode belajar yang ketat di bawah kawalan guru/teungku, sebagaimana yang berlaku di balai-balai pengajian di Aceh. Mereka boleh belajar apa saja secara mandiri dalam rentang waktu yang telah ditetapkan itu. Ternyata, rata-rata anak beroleh kesempatan belajar selama dua jam per malam di mesjid. Dua tahun kemudian, prestasi pendidikan Kedah melonjak naik ke posisi dua.

Hal lain yang dilakukan Tan Sri adalah merangsang anak-anak sekolah untuk berkreasi dan berinovasi. Tan Sri menggelar lomba melukis mesjid yang diikuti oleh anak-anak. Hasil lukisan dikumpulkan, dan Tan Sri kemudian membangun sebuah mesjid di Alor Setar dengan bentuk dan desain berdasarkan lukisan terbaik dari peserta lomba. Di sisi lain, para pemuda Kedah pada masa itu tengah dijangkiti demam bola. Tan Sri membangun lapangan sepak bola yang berdekatan dengan mesjid dan menyediakan fasilitas penunjangnya. Tan Sri kemudian membentuk klub-klub sepak bola pemuda mesjid. Syarat untuk dapat bermain dalam klub itu adalah, mereka harus shalat ashar berjamaah di mesjid, kemudian main bola. Setelah bubar, mereka tidak boleh langsung pulang, tetapi harus membersihkan diri dulu dan melaksanakan shalat magrib berjamaah di mesjid.

Ketika Tan Sri menggelar kompetisi sepakbola antar mesjid, lebih dari 300 klub se-Kedah ambil bagian. Kepada klub yang berhasil meraih juara diberikan bonus berupa ibadah umrah. “Jadi, ban saboh klub, jak Umrah ngon baje bola”, guyon Tan Sri.

Itulah di antara strategi pembangunan Tan Sri Sanusi Junid. Strategi apa yang akan dilakukan oleh para pemimpin Aceh terutama pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan untuk mendongkrak kualitas pendidikan aneuk nanggroe?

Banda Aceh, 13 Maret 2018.
*)Bustami Abubakar.
Dosen Antropologi Fakultas Adab & Humaniora UIN Ar-Raniry;Sekretaris Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) Wilayah Aceh.

 

sumber:http://www.acehtrend.co/cara-tan-sri-sanusi-junid-memajukan-pendidikan/

read more
Berita Terkini

Kemendikbud Buka Penerimaan Kepala dan Guru Sekolah Indonesia di Luar Negeri

jaringanpelajaraceh.com-Jakarta, Kemendikbud-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka penerimaan kepala dan guru sekolah Indonesia di luar negeri (SILN). Kesempatan ini terbuka bagi kepala sekolah yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan guru yang berstatus bukan PNS yang memenuhi persyaratan.

Waktu pendaftaran seleksi ini dibuka dari tanggal 12 sampai dengan 29 Maret 2018. Pengumuman hasil seleksi administrasi direncanakan tanggal 9 April 2018, sedangkan seleksi    akan digelar tanggal 2 hingga 5 Mei 2018. Hasil Seleksi akan diumumkan pada Minggu kedua bulan Mei 2018.

Bagi kepala sekolah yang berminat mendaftar, persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain: a. warga negara Indonesia (WNI); b. berusia maksimal 52 tahun saat mendaftar; c. sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba; d. berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan; e. diutamakan telah memiliki Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) dan Sertifikat Profesi Pendidik. Persyaratan khusus antara lain: a. berstatus PNS; b. pangkat serendah-rendahnya Pembina, golongan ruang IV/a; c. memiliki kualifikasi akademik Sarjana Kependidikan (S1), diutamakan berpendidikan Magister Pendidikan (S2); d. memiliki akumulasi pengalaman minimal lima tahun sebagai Kepala Sekolah.

Bagi guru yang tertarik mendaftar seleksi ini, persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain: a. warga negara Indonesia (WNI); b. berusia maksimal 40 tahun saat mendaftar; c. sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba; d. berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan; e. diutamakan telah memiliki Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) dan Sertifikat Profesi Pendidik. Persyaratan khusus antara lain: a. berstatus sebagai guru bukan PNS; b. berijazah minimal sarjana sesuai bidang yang dibutuhkan dengan minimal IPK 2.75; c. diutamakan telah mengikuti Uji Kompetensi Guru; d. memiliki kecakapan dalam berbahasa Inggris dibuktikan dengan sertifikat TOEFL Prediction Score minimal 450 atau IELTS 5.0.

Pendaftaran secara daring dimulai tanggal 12 sampai dengan 29 Maret 2018 pukul 12.00 WIB. Peserta seleksi wajib melakukan pendaftaran/registrasi awal secara daring melalui laman http://mutasi.sdm.kemdikbud.go.id/siln. Pendaftar harus menyiapkan data-data seperti Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), dan alamat surat elektronik.

Informasi mengenai seleksi penerimaan kepala dan guru SILN tahun 2018 ini dapat dilihat melalui pranala https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/03/seleksi-bersama-penerimaan-kepala-dan-guru-sekolah-indonesia-di-luar-negeri-tahun-anggaran-2018.

 

Sumber :www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Banyak Operator Sekolah di Aceh Besar belum Ber-SK, tapi Bekerja Optimal

Al Fatah memberi apresiasi kepada operator sekolah walaupun belum memiliki SK dari pemerintah daerah tapi tetap bekerja secara optimal.

Jaringanpelajaraceh.com-Aceh Besar-Koalisi Barisan Guru Bersatu (KOBAR GB) Aceh, memfasilitasi pertemuan Operator Sekolah (OPS) mulai tingkat TK, SD, SMP hingga SMA/SMK se-Aceh Besar.

Pertemuan yang berlangsung, Sabtu (10/3/2018) di Aula Dinas Pendidikan Aceh dari siang hingga sore dalam rangka pendataan tenaga  kependidikan honorer tahun 2018.

Ketua KOBAR GB Sayuti Aulia dan Sekjennya Husniati  Bantasyam, mengatakan pertemuan dilakukan untuk mendengar keluhan dan persoalan guru dan operator yang masih berstatus honorer, disamping itu perlu pendataan kembali.

Dalam acara tersebut, turut dihadiri Ketua Komisi V DPRA Muhammad Al Fatah dan Ketua DPW PAN Aceh, Anwar Ahmad.

Dalam penyampaiannya, Al Fatah memberi apresiasi kepada operator sekolah walaupun belum memiliki SK dari pemerintah daerah tapi tetap bekerja secara optimal.

Disinggung permasalahan guru BTQ, Al Fatah mengatakan setiap kabupaten/kota bisa membayar melalui dana alokasi khusus otsus bidang pendidikan.

Baik Al Fatah maupun Anwar Ahmad berjanji akan membantu menfasilitasi para guru honorer tersebut untuk mendapatkan SK dari Bupati.

“Apa yang mereka tuntut adalah hal yang wajar,” lanjut Ahmad.

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang operator yang menyampaikan bahwa yang mereka inginkan adalah legalitas dari pemerintah.

Ada juga seorang guru honor yang menyebutkan bahwa, sudah dua tahun tidak dibayar gaji.

Menyangkut apa yang disampaikan, baik Alfatah maupun Anwar Ahmad akan menelusuri dan memperjuangkannya.

 

sumber:https://acehsatu.com

read more
Berita Terkini

Revitalisasi SMK, Kemendikbud Gandeng Belanda Kerja Sama Dalam Mengembangkan Model Pendidikan Di Bidang Pertanian

Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta-Pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kerajaan Belanda bekerja sama mengembangkan model pendidikan kejuruan di bidang pertanian.

M. Bakrun, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Ditjen Dikdasmen Kemendikbud) mengatakan progam percontohan akan dilakukan di SMK Negeri 2 Subang Jawa Barat dan SMK Negeri 5 Jember Jawa Timur selama tiga tahun.

Hasil percontohan akan direplikasi kepada SMK bidang pertanian lainnya di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi,

Adapun, penandarangan kerja sama itu dari pemerintahan Belanda diwakili oleh Ferdinand Lahnstein selaku Minister Plenipotentiary/ Deputy Head Of Mission Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia.

Kerja sama kedua negara meliputi pertama, penguatan kerja sama antara lembaga pemerintah, sekolah dan industri melalui program kerja bersama dan pengembangan teaching factory. Kedua, pengembangan kurikulum, modul pembelajaran, dan standar kompetensi yang selaras dengan industri.

Ketiga, pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan di industri, pelatihan softskill, antara lain communication skill dan social skill, program pelatihan guru dan tenaga kependidikan di Belanda, dan kegiatan pembelajaran di SMK oleh instruktur dari industri.

Keempat, Pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur SMK yang meliputi laboratorium dan teaching factory. Kelima, pembentukan tim manajemen sebagai pelaksana program.

Sebelumnya, pada bulan November 2016 telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Kerajaan Belanda tentang Pengembangan Model Revitalisasi SMK Pertanian di Indonesia.

Setelah penandatanganan nota kesepahaman pada bulan November 2016, para ahli dari kedua negara telah melakukan need assessment untuk mengidentifikasi program yang paling tepat untuk merevitalisasi SMK di bidang pertanian.

“Pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kerajaan Belanda meyakini bahwa pembangunan pada bidang pendidikan pelatihan kejuruan akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan penduduk di kedua negara,

 

 

sumber:http://psmk.kemdikbud.go.id

read more
1 8 9 10 11 12 80
Page 10 of 80