close

slide

Berita Terkini

Guru Perlu Keterampilan Tangani Kekerasan Siswa di Sekolah

Guru diminta tidak menyelesaikan masalah siswa yang bermasalah sendirian.

Jaringanpelajaraceh.com-JAKARTA — Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo meminta guru untuk tidak menyelesaikan masalah siswa yang bermasalah sendirian. Guru tetap harus melibatkan orang tua dan juga sekolah.

“Terkait penanganan siswa bermasalah di sekolah hendaknya dilepaskan dari guru secara pribadi, tetapi merupakan penangan satuan pendidikan dengan orang tua. Jadi tidak ada guru yang boleh bertindak sendiri,” ujar Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo, di Jakarta, Kamis (8/2).

FSGI menegaskan bahwa guru harus dilindungi. Oleh karena itu, jangan biarkan guru selesaikan masalah dalam keprofesian sendiri sehingga anak yang diberi sanksi akan melampiaskan dendam pada guru tersebut, bukan manajemen sekolah secara bersama atas nama institusi.

“Kasus kekerasan di sekolah merupakan salah satunya, kasus Sampang seharusnya menjadi momentum para pendidik melalui organisasi-organisasi profesi guru untuk mendorong pemerintah memperbaiki sistem pendidikan dan sistem perlindungan guru dalam menjalankan profesinya.” katanya.

Guru seharusya mendapatkan pelatihan yang tidak melulu metode pembelajaran, tetapi juga keterampilan mencegah dan menangani kekerasan di sekolah. Selain itu, pemerintah juga harus membuat program berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas guru terutama dalam mencegah dan menangani kekerasan di sekolah.

“Karena, banyak guru yang tidak paham bagaimana mengatasi perilaku menyimpang siswa di kelas. Kasus yang terjadi di Sampang itu mungkin bisa juga karena cara guru mengatasi siswa dengan kurang tepat,” kata dia.

Dia menjelaskan banyak guru yang tidak dibekali atau bahkan tidak mau mempelajarinya karena para guru berpikir yang penting ilmu pengetahuan sudah disampaikan ke siswa.

“Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) juga perlu mengevaluasi kurikulum di sekolah keguruan. Seharusnya kurikulum di kampus pendidikan guru terdapat ilmu psikologi anak dan ilmu manajemen kelas dan perilaku, yaitu bagaimana menghadapi siswa yang keras dan siswa pembangkang.” katanya

Dia menambahkan sebagian besar para guru di Indonesia masih gagap dalam mencegah dan menangani kekerasan di sekolah, karena memang tidak pernah dibekali saat kuliah keguruan.

Sumber : Antara

 

read more
Berita Terkini

Wakil Presiden Jusuf Kalla : memastikan pemerintah akan mengangkat guru honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun ini.

                  Guru honorer harus mendapatkan perhatian karena telah memajukan pendidikan.

Jaringanpelajaraceh.com-Kabar baik itu datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Wapres memastikan pemerintah akan mengangkat guru honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun ini.

Hal ini disampaikan Wapres saat memberikan pengarahan di ajang Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 di Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini bukan lagi janji.

Bahkan, pria asal Sulawesi Selatan yang akrab disapa JK ini sudah bicara dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang rencana pengangkatan guru honorer ini. Sekarang, Indonesia sedang mengalami kekurangan guru.

Menurut Jusuf Kalla, selama beberapa tahun terakhir jumlah guru yang pensiun lebih banyak ketimbang jumlah guru yang diangkat. Atas dasar inilah, pemerintah sepakat untuk mengangkat guru honorer menjadi PNS.

“Karena itu saya sudah bicarakan, dan Presiden sudah setuju untuk mengangkat guru (honorer) yang puluhan ribu itu, kita angkat, tidak menjadi soal,” ujar Jusuf Kalla, Rabu (7/2).

Jusuf Kalla mengatakan, guru honorer harus mendapatkan perhatian. Bukan tanpa sebab. Mereka telah berjuang untuk memajukan pendidikan. Oleh karena itu pula, para guru honorer itu tidak selayaknya mendapatkan gaji yang rendah.

Berkaca dari kasus guru honorer SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Ahmad Budi Cahyanto (26) yang meninggal dunia akibat dianiaya muridnya, Wapres mengatakan, kemungkinan salah satu faktor guru itu dianiaya karena berstatus guru honorer. Guru honorer tidak dianggap berwibawa.

“Tentu kita sedih sekali mendengar guru dengan gaji yang Rp 400 ribu, kemudian pula mungkin karena kurang berwibawa karena gaji rendah, maka akhirnya dilawan muridnya. Tentu itu sedih sekali mendengarkan itu, karena itulah kita harus perhatikan,” kata Wapres.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur sepakat untuk melakukan pembahasan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Beberapa aturan yang harus jadi pertimbangan dalam revisi UU ASN adalah UU Tenaga Guru dan Dosen, UU Tenaga Kesehatan, dan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS.

Dalam UU Tenaga Guru dan Dosen, terang Asman, syarat menjadi guru harus minimal S1. Sedangkan dosen minimal S2. Syarat pendidikan juga diatur dalam UU Tenaga Kesehatan, di mana untuk tenaga kesehatan minimal Diploma 3, kecuali tenaga medis.

PGRI kawal rencana pengangkatan

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan mengawal rencana pemerintah mengangkat 250 ribu guru honorer menjadi PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN). Ketua PGRI Unifah Rosyidi mengayakan pengangkatan guru menjadi ASN tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan guru, tapi juga dapat meningkatkan mutu guru yang selanjutnya meningkatkan mutu pendidikan.

Bila menjadi PNS maka guru dapat mengikuti sertifikasi yang diselenggarakan pemerintah. “Mengangkat itu misalnya dibayar pakai APBD, boleh. Dengan begitu, kemungkinan bisa ikut serifikasi. Mereka punya kesempatan juga,” kata dia.

Sebenarnya, kata dia, berdasarkan UU Guru dan Dosen, pemerintah daerah bisa mengangkat guru, bila suatu daerah kekurangan guru. Aturan yang membatasi pemerintah daerah melakukan rekrutmen secara umum, semestinya tidak berlaku pada guru, karena mengacu pada UU Guru dan Dosen. “Boleh diangkat jika terjadi kekurangan guru,” kata dia.

Ia menyatakan berdasarkan data pemerintah, Indonesia kekurangan ratusan ribu guru dan semuanya itu diisi oleh tenaga honorer. Unifah bercerita dirinya pernah melakukan pelatihan guru di Nusa Tenggara, dalam satu sekolah di sana, hanya satu orang yang ASN, yaitu kepala sekolah. Sedangkan tenaga pendidik lainnya adalah honorer.

“Guru honor itu dibayar pakai BOS, hanya 15 persen. Kita bicara mutu, kualitas, tapi kondisi kekurangan guru memprihatinkan,” kata dia.

 

Sumber : Antara
read more
Berita Terkini

Presiden Ingin Kebudayaan Di Indonesia Menjadi Napas Kehidupan Bangsa

Jaringanpelajaraceh.com-Presiden Joko Widodo mengapresiasi banyak pelajar Indonesia yang berprestasi di berbagai ajang kompetisi nasional dan internasional. Bahkan mereka bukan berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 yang dilaksanakan di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depok, Selasa (6/2/2018).

Presiden menyebut Made Radikia Prasanta dan Bagus Putu Satria Suarima, siswa SMA Negeri di Provinsi Bali. “Dari keluarga sederhana yang meraih penghargaan khusus dari American Meteorological Society tentang alat prediksi cuaca. Kemudian M. Naufal Giffary, siswa SMAN 1 Mataram, NTB, peraih emas dalam International Foundation for Art and Culture di Jepang 2017,” kata Presiden.

Selain itu, Ahnaf Fauzy Zulkarnain siswa SDN Karangrejek 2 Kabupaten Gunung Kidul yang menemukan teknologi sederhana perontok jagung menjadi Peneliti Cilik Terunggul dalam ajang Kalbe Junior Scientist Award 2016.

“Prestasi-prestasi seperti ini memang harus dimunculkan dan diangkat agar anak-anak kita juga terpacu termotivasi untuk mengikuti teman-temannya yang memiliki prestasi-prestasi yang tadi saya sampaikan,” tutur Kepala Negara seperti yang dirilis oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Tapi, lanjut Presiden, dirinya juga masih menemukan beberapa hal yang menyedihkan terkait dengan infrastruktur pendidikan karena masih banyak yang perlu dibenahi. Selain itu, di beberapa daerah masih terdapat anak-anak yang putus sekolah dan akses ke fasilitas pendidikan di berbagai pedalaman masih buruk.

Dari peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan pendidikan karakter masih menjadi pekerjaan rumah besar dalam proses pendidikan di Tanah Air.

“Meninggalnya Guru SMA di Kabupaten Sampang Ahmad Budi Cahyono menjadi catatan besar kita ada apa ini? Kenapa ini terjadi?” ucap Presiden.

Selain itu masih adanya aksi bullying antar-pelajar di beberapa daerah termasuk di Jakarta, tawuran antar geng sekolah di beberapa kota. “Ini harus menjadi perhatian kita semuanya,” tutur Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan bahwa anak Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Teknologi harus digunakan untuk memperkaya kebudayaan dan memperkuat kearifan lokal. “Jangan sampai kita kehilangan akar budaya kita dan justru anak-anak kita belajar lewat media sosial tentang hal-hal yang bukan budaya negara kita, Indonesia,” ujar Presiden.

Oleh sebab itu, Presiden ingin agar kebudayaan menjadi napas dari kelangsungan hidup bangsa. “Menjadi darah kepribadian, menjadi mentalitas dan nilai-nilai kebangsaan anak didik kita,” katanya.

Selain sistem pendidikan di sekolah, sistem pendidikan di masyarakat harus menjadi jantung dari kebudayaan kita. “Ekspresi seni dan budaya Indonesia jangan sampai tergeser dengan budaya-budaya asing yang belum tentu cocok dengan jati diri kita,” ujar Presiden.

Kita harus bisa memastikan agar kebudayaan Indonesia menjadi sumber kekuatan, sumber persatuan, sumber energi bangsa Indonesia dalam memenangkan persaingan global. “Ini yang harus jadi jalan kebudayaan kita,” tutur Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

 

 

sumber:www.setneg.go.id

read more
Berita Terkini

Banjir Bandang Hantam Sekolah di Karang Baru

Jaringanpelajaraceh.com-Kuala simpang–Banjir bandang yang menerjang kawasan Karang Baru yang terjadi Minggu sore kemarin ( 04/O2) turut merusak beberapa fasilitas sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, Ikhwanuddin Idris, saat menghubungi acehcarong.com, Senin (O5/01) menjelaskan banjir bandang yang menerjang kawasan Karang Baru, Kuala Simpang telah merusak sedikitnya tiga buah fasilitas sekolah.

“Sekolah yang terkena imbas banjir bandang diantaranya SDN BRATA, TK Iqbal Jaya dan TAK Al-Rizki,” ujar Ikhwanuddin.

Saat meninjau langsung ke lokasi, Ikhwanuddin mengatakan, saat ini ketiga sekolah tersebut digenangi lumpur baik di perkarangan sekolah maupun di dalam ruang.

Kita berharap bantuan dari masyarakat untuk segera membantu membersihkan sekolah dan meminta kepada kepala sekolah untuk segera mendata inventaris yang rusak, ujarnya.

Kami berharap semoga ada pihak yang membantu mengulurkan bantuan. Pihak Disdikbud Aceh Tamiang sambung Ikhwanuddin segera turun tangan untuk menangani musibah ini dengan harapan proses kegiatan belajar mengajar kembali normal. (Bay)

 

 

sumber:https://acehcarong.com

read more
Berita Terkini

PGRI Apresiasi Mendikbud Atas Keterbukaan Informasi Soal Guru

Jaringanpelajaraceh.com-Kemendikbud-Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rosyidi menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy yang sangat terbuka terhadap informasi terkait persoalan guru. Menurut Unifah, Mendikbud terbuka menyampaikan data terkini terkait kekurangan jumlah guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mencapai lebih dari 988 ribu.

“Selama ini, sejumlah pihak menilai kekurangan guru yang terjadi di banyak wilayah di Indonesia disebabkan distribusi yang tidak merata. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah karena memang kekurangan guru akibat moratorium guru PNS yang diberlakukan. Padahal setiap tahun banyak guru yang memasuki masa pensiun, mutasi, atau penyebab lainnya yang membuat jumlah guru PNS semakin berkurang,” ujar Unifah dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, Depok, Jawa Barat.

Dengan kekurangan jumlah guru berstatus PNS itu, pemerintah daerah kemudian mengangkat guru honorer untuk menjaga keberlangsungan pendidikan di wilayah tersebut. Hal ini menyebabkan persoalan kompetensi guru dipertanyakan, mengingat kualifikasi akademik guru honorer yang tidak seluruhnya sesuai dengan ketentuan. “Untuk itu, persoalan guru ini perlu dijawab dengan model birokrasi yang tidak berbelit-belit, agar tata kelola guru menjadi lebih efektif dan akuntabel,” katanya.

Terkait dengan hal itu, PGRI mengusulkan beberapa solusi jangka pendek dan jangka panjang, salah satunya kebijakan mengangkat guru honorer yang memenuhi persyaratan menjadi Aparat Sipil Negara (ASN). Jika hal ini akhirnya menjadi kebijakan, maka pemerintah daerah sebagai pengambil keputusan harus benar-benar mengunci ini agar kepala sekolah tidak lagi mengangkat guru honorer. “Agar kita fokus pada kualitas pengembangan guru,” tambah Unifah. (Ratih Anbarini)

 

Sumber :www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Pemerintah Aceh Kembali Umrahkan Enam Orang Guru

Jaringanpelajaraceh.com-BANDA ACEH – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh, kembali mengumrahkan enam orang guru PPKn yang di berangkatkan dari Bandara Sultan Iskandar Muda menuju Jeddah, Saudi Arabia, Senin (05/02).

Kadisdik Aceh, Drs. H. Laisani, M.Si saat dikonfirmasi acehcarong.com menjelaskan, keenam guru yang diberangkatkan umrah hari ini merupakan guru PPKn yang juara pertama, kedua dan ketiga pada lomba konstitusi masing-masing tingkat SMA dan SMK yang dilaksanakan pada tanggal O5-09 Oktober 2017 yang lalu.

Dinas Pendidikan Aceh ujar Laisani, memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Gubernur Aceh atas kepedulian Pemerintah Aceh memberikan hadiah paket umrah kepada guru yang meraih juara lomba konstitusi.

Pada pertengahan bulan Desember yang lalu, Dinas Pendidikan juga telah memberangkatkan enam puluh orang guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi. Tahun 2018 ini kita telah mengusulkan anggaran agar hadiah umrah seperti tahun kemarin bisa dilaksanakan kembali pada tahun ini, ujarnya.

“Pemberian hadiah paket umrah ini sebagai kepedulian Pemerintah Aceh terhadap dunia pendidikan serta bertujuan meningkatkan motivasi para guru untuk berinovasi dan berkompetisi,” kata Laisani.

Laisani menambahkan, pemberangkatan jamaah umrah bagi guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berprestasi pada bulan Desember yang lalu serta  juara lomba Konstitusi, Disdik Aceh bekerjasama dengan Sarmaniya Travel, karena travel ini telah memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah.

Secara terpisah, salah seorang jamaah umrah yang meraih juara konstitusi, Aini Zakiah, SH, M.Pd, guru PKn dari SMA Negeri 8 Unggul Takengon saat dijumpai di Bandara SIM disela menunggu keberangkatan menuju Jeddah, sangat terharu menerima hadiah umrah dari Pemerintah Aceh.

“Saya sangat bersyukur atas hadiah umrah yang diberikan oleh Pemerintah Aceh memalui Dinas Pendidikan Aceh, tak pernah terbayangkan bisa berangkat ke tanah suci. Semoga ini menjadi motivasi bagi teman-teman di Aceh khususnya guru PPKn untuk mengukir prestasi,’ ujar Aini.

Ke enam guru PPKn peraih hadiah umrah, yaitu Dedi Kurniawan (guru SMAN 4 Kejuruan Muda Aceh Tamiang), Aini Zakiah, SH, M.Pd (guru SMAN 8 Unggul Takengon), Musliadi, S.Pd (guru SMAN Unggul Tunas Bangsa Abdya), Rahayu Sehat Widodo, M.Pd (guru SMKN 1 Bener Meriah), Eddy Nur, M.Pd (guru SMKN 1 Bandar Baru Pijay) dan Fadli Thaib, S.Pd ( guru SMKN 1 Lhokseumawe). (Bay)

 

 

sumber:acehcarong.com

read more
Berita Terkini

Keren, Kemendikbud Terapkan Mapel Augmented Reality buat SMK

jaringanpelajaraceh.com-Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit PSMK) Kemendikbud bekerja sama dengan SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) menyusun bahan ajar Simulasi Digital.

Salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran (mapel) Simulasi Digital pada semester 2 yaitu Augmented Reality (AR). Ini menjadi tambahan keahlian bagi siswa vokasi dalam Program Kelas Modeling SMK Kelas 4 Berbasis Produk Penjualan.

Siswa yang lulus berdasarkan kriteria yang ditentukan, akan ditunjuk sebagai tutor bagi rekan sebayanya yang mempelajari AR.

“Anak anak tutor yang sebaya tadi untuk membantu tadi. Kalau dengan temen kan lebih enak dan senanglah, apalagi berkaitan dengan komputer,” ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud, Bahkrun di Jakarta.

Bahkrun menyatakan tutor sebaya ini juga akan membantu guru pendamping dalam mengembangkan projek AR.

Mereka yang berhak jadi tutor sebaya adalah siswa SMK yang mengikuti pelatihan dan ujian online yang dilakukan oleh 3 SEAMEO Centre.

Pelatihan diketahui sedang berjalan dan akan selesai penilaiannya pada pertengahan bulan Januari 2018.

“Ada mata pelajaran namanya simulasi dan komunikasi digital nanti bisa untuk memperkuat guru. Nah guru simulasi dan komunikasi visual kan dari berbagai bidang juga, tidak ada dari sarjana itu,” jelas Bahkrun.

Guru-guru yang dilatih itu, jelas Bahkrun, dari guru yang tidak memiliki background khusus di bidang simulasi dan komunikasi visual.

Selain membantu guru pendamping, tutor sebaya pun dapat mendorong teman sebayanya yang sedang mengikuti program AR sampai lulus.

Sehingga, dapat menghasilkan produk serta memasarkannya.

“Iya siswa sendiri, itu kan untuk memastikan saja dengan sertifikat tadi dia mempunyai kewenangan untuk melakukan pembelajaran terhadap temennya,” paparnya.

 

 

Sumber: https://www.jawapos.com

 

read more
Berita Terkini

Kepala Sekolah di Pidie Ikuti Sosialisasi Saber Pungli

jaringanpelajaraceh.com-SIGLI-Puluhan Kepala Sekolah setingkat SMA/SMK/MA/ SLB dibawah UPTD PPMG wilayah II Dinas Pendidikan Aceh mencakup Pidie dan Pidie Jaya, ikuti kegiatan sosialisasi Saber pungli, kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula PPMG wilayah II, Jumat .

Tim Saberpungli dipimpin langsung oleh Wakapolres Pidie, Kompol Tirta Nur Alam,SE didampingi oleh Kasatres AKP Maulidi,ST.MM Polres Pidie, Kasi Intel Kejaksaan Said Muhammad, SH.MM  Dan mewakili praktisi Hukum, Umar Mahdi, SH, unsur Inspektorat M. Yusuf. KTU PPMG Abdul Hamid,S.Pd.M.Pd.

Wakapolres Pidie, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, “ bahwa sejak keluarnya Kepres 80 tahun 2016, tentang Saberpungli, maka semua daerah di Indonesia akan ditertibkan semua jenis pemungutan liar “ , sebutnya.

Kegiatan yang diselenggarakan pukul 15.00 sampai 17.00 wib, berjalan baik. Dari sejumlah pemateri yang ikut memaparkan materi ikut dilaksanakan tanya jawab, terkait pelaksanaan pengutipan dilingkungan pendidikan.

Said Muhammad dalam pemaparannya menyampaikan, bahwa dari sejumlah kasusa  yang diterima pihaknya, akan dicerna sebaik mungkin, kasus yang tergolong masuk pungli akan ditindak lanjuti, namun ada diantaranya yang juga dimaklumi untuk kemuslihatan kepentingan umum, sebutnya lagi.

Kegiatan yang diselenggarakan pukul 15.00 sampai 17.00 WIB, berjalan baik. Dari sejumlah pemateri yang disampaikan memaparkan materi tentang pengutipan liar di lingkungan pendidikan.

Said Muhammad dalam pemaparannya menyampaikan, bahwa dari sejumlah kasus yang diterima pihaknya, akan dicerna sebaik mungkin, kasus yang tergolong masuk pungli akan ditindak lanjuti. Namun ada diantaranya untuk kemuslihatan kepentingan umum yang harus kita maklumi, sebutnya. [AH]

 

sumber:https://acehcarong.com/

read more
Berita Terkini

MAN 1 Kutacane Siapkan 90 Komputer Hadapi UNBK

Kepala MAN 1 Kutacane, Ahmad saat mengecek pemasangan komputer untuk UNBK tahun ajaran 2017/2018. [Jufri]

Jaringanpelajaraceh.com-KUTACANE – Untuk pertama kalinya mengikuti ujian berbasis komputer (UNBK), MAN 1 Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara menyediakan 90 unit komputer.

Kita telah menyediakan sekitar 90 unit komputer yang akan digunakan para pelajar MAN saat menghadapi UNBK pada bulan April mendatang,” ujar kepala MAN 1 Kutacane, Ahmad kepada GoAceh, Selasa (30/1/2018).Ahmad mengatakan, jumlah pelajar yang akan mengikuti UNBK mencapai 263 orang. Untuk meningkatkan semangat pelajar, sebutnya, tiap-tiap ruangan komputer akan dipasang AC.

Penerapan UNBK kita lakukan sesuai arahan dari pemerintah melalui Sisdiknas, agar sejak dini pihak sekolah sudah membiasakan penggunaan komputer dalam menguji para siswanya,” ujarnya lagi.

 

sumber:https://www.goaceh.co

read more
Berita Terkini

SLB Yayasan Rizky Rahmatullah Butuh Perhatian

Jaringanpelajaraceh.com- MEULABOH–Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Rizky Rahmatullah yang berlokasi di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat butuh perhatian pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Misran, S.Pd Ketua Yayasan SLB Rizky Rahmatullah saat menghubungi acehcarong.com, Rabu (31/01).

Misran mengatakan, SLB Yayasan Rizky Rahmatullah memiliki dua sekolah tingkat dasar dan menengah, yaitu SDLB dan SMPLB. Saat ini SLB Yayasan Rizky Rahmatullah membina dua puluh orang siswa dengan enam orang tenaga pendidik dan satu orang kepala sekolah.

Selanjutnya, ujar Misran, untuk tingkat SMPLB, kita memiliki tiga orang tenaga pengajar dan satu orang kepala sekolah. Kedua jenjang sekolah ini digabungkan dalam satu komplek.

SLB Yayasan Rizky Rahmatullah, sangat membutuhkan fasilitas baik sarana maupun prasarana. Dengan kondisi fisik bangunan dan fasilitas penunjang yang sangat minim, tentunya kami sangat membutuhkan perhatian pemerintah baik di tingkat kabupaten maupun propinsi, ujarnya.

Misran menambahkan, tenaga pengajar di SLB Yayasan Rizky Rahmatullah semuanya masih tenaga honor, semoga Dinas Pendidikan Aceh bisa memperhatikan mereka dengan mengangkat status mereka sebagai tenaga kontrak.

Kita sudah berusaha melakukan lobi-lobi baik di kabupaten maupun ke propinsi, dengan harapan pembinaan guru melalui pelatihan, motivasi dan dukungan moril maupun moteril dari semua stakeholders pendidikan semoga terwujud, ujar Misran. (Bay)

 

 

sumber:https://acehcarong.com/2018/01/31/slb-yayasan-rizky-rahmatullah-butuh-perhatian/

read more
1 14 15 16 17 18 80
Page 16 of 80