close

slide

Berita Terkini

Wagub Buka Unsyiah Fair ke 12

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah membuka Unsyiah Fair ke 12 di gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah, Banda Aceh, Minggu 5 November 2017 malam.

Wagub yang datang bersama istri, Dyah Erti Idawati langsung disambut Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng.

Dalam sambutannya Wagub mengatakan, Unsyiah Fair ke-12 adalah sebuah kegiatan yang dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa Unsyiah dalam rangka mendekatkan Unsyiah — sebagai salah satu jantung pendidikan Aceh – kepada masyarakat.

Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, masyarakat semakin mengenal karya dan kualitas Unsyiah, dan terus mendorong kampus ini sebagai lembaga pendidikan kebanggaan Aceh,” ujar Wagub.

Wagub menjelaskan, Perguruan Tinggi memiliki tiga fungsi utama, yaitu: sebagai pusat pendidikan; sebagai lembaga penelitian, dan sebagai lembaga pengabdian. Ketiga fungsi tersebut ada kalanya berjalan sendiri-sendiri, adakalanya saling berkaitan.

Saya katakan berkaitan, sebab di satu sisi kegiatan itu mengandung nilai pendidikan, tapi di sisi lain bisa pula sebagai bentuk pengabdian,” kata Wagub.

Menurut Wagub, Unsyiah Fair bisa dikategorikan pendidikan karenamemberi pencerahan kepada publik tentang aktivitas yang dilakukan Unsyiah di Aceh.Di pihak lain, lanjut Wagub, kegiatan ini juga sebagai arena pengabdian, karena pada event ini, civitas akademika Unsyiah dapat melakukan interaksi dengan publik dengan menonjolkan visi keilmuan yang dimilikinya.

Yang lebih menarik, kegiatan ini tidak hanya melibatkan mahasiswa, tapi juga masyarakat. Inilah mengapa saya sebut Unsyiah Fair menyentuh tiga unsur Tri Dharma perguruan tinggi,” lanjut Wagub.

Dari event tersebut, Wagub berharap, publik akan lebih dekat dengan Unsyiah dan turut bangga dengan prestasi yang dicapai kampus ini.

Wagub juga mengatakan, fenomena global selama ini seakan membuat dunia tanpa batas.

Terkadang sebuah kreasi sederhana bisa memunculkan dampak luar biasa bagi dunia. Kita bisa melihat misalnya betapa besarnya pengaruh ‘Facebook’ bagi masyarakat dunia saat ini,” katanya.

Pengalaman itu, kata Wagub, menunjukkan kalau sebuah karya terkadang tidak hanya berbicara pada tataran harga, tapi ada nilai-nilai kreativitas di dalamnya.

Kalaupun karya itu bagus dan dijual dengan murah, tapi jika produknya monoton, ia tidak akan menarik bagi masyarakat.

Tapi jika karya itu unik, kreatif, baru, meski harganya mahal, niscaya ia pasti dilirik banyak orang.

“Ketika masyarakat global melihat karya itu sebagai sebuah inovasi yang cerdas, maka ia akan bisa menjadi sumber pundi-pundi keuangan bagi penemunya. Peluang menghasilkan karya-karya kreatif ini terkadang tidak hanya dari proses pendidikan yang ketat. Ia terkadang muncul dari ide-ide ‘unik’ dan aneh. Ide-ide ini hanya lahir dari kreativitas seorang innovator yang memiliki visi jauh ke depan.”

Untuk itu, Wagub mengatakan, ada tiga kunci yang menjadi dasarnya, yaitu, belajar dengan keras, memahami pengetahuan dengan baik, serta bisa membaca fenomena yang ada di masyarakat.

Kegiatan Unsyiah Fair ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara bagi mahasiswa untuk dapat membaca fenomena yang berkembang di masyarakat. Karena itu, melalui Unsyiah Fair ini, interaksi dunia kampus dan dunia luar akan dibuka lebar untuk berbagi karya, bertukar ide, sharing pengalaman,” ujar Wagub.

Untuk itu, Wagub mengatakan, Unsyiah fair tahun ini sangat tepat mengusung tema “Transformasi Indonesia menunju 2030

 

sumber:https://humas.acehprov.go.id/wagub-buka-unsyiah-fair-ke-12/

 

read more
Berita Terkini

Menristekdikti minta perguruan tinggi kembangkan riset

                                                                Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan

Jaringanpelajaraceh.com-Meulaboh- Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohammad Nasir meminta perguruan tinggi mengembangkan riset untuk mendukung peningkatan daya saing bangsa.

Potensi laut, pertanian di negara kita itu sangat besar, maka coba kembangkan dengan penelitian untuk peningkatan daya saing bangsa Indonesia,” katanya saat memberi kuliah umum di Universitas Teuku Umar (UTU) di Meulaboh, Minggu.

Penelitian-penelitian perguruan tinggi diperlukan untuk menumbuhkan inovasi dalam sektor pertanian maupun kelautan.

Termasuk proses penyimpanan ikan, coba lihat Maluku, mereka sudah bisa ekspor ikan hidup ke Jepang, Korea, China dan Arab Saudi dalam kondisi hidup. Coba UTU kembangkan itu biar menjadi pusat riset kemaritiman,” katanya.

“UTU saat ini punya 17 prodi dan beberapa fakultas yang cukup untuk menunjang penelitian-penelitian sektor Kelautan Perikana dan Pertanian. Satu lagi perlu disediakan yaitu pertambangan, saya lihat belum ada,” ia menambahkan.

Ia juga menyebut dua hal yang penting dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa, yakni sumber daya manusia berkualitas yang dihasilkan perguruan tinggi dan inovasi hasil riset-riset ilmiah.

Problem bangsa Indonesia saat ini, tidak ada yang menggunakan pola untuk melahirkan lulusan berkualifikasi dan inovasi berkenaan penelitian masih terbatas. Bila menginginkan daya saing bangsa kuat, maka kedua hal itu harus kita lakukan,” katanya.

read more
Berita Terkini

Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Ar Raniry menggelar baca santai di Blang Padang

Jaringanpelajaraceh.com- Mahasiswa ilmu perpustakaan UIN Ar Raniry Banda Aceh menggelar baca santai. Acara yang digelar setiap Minggu pagi di Blangpadang Banda Aceh menyajikan buku buku menarik untuk di baca gratis oleh masyarakat umum.

Acara yang digelar oleh kelompok mahasiswa ini merupakan sebuah kegiatan yang sangat edukatif  untuk menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat, karena saat ini minat baca masyarakat sangat rendah ucap salah seorang masyarakat yang sedang membaca buku di acara tersebut.

Menurut salah seorang mahasiswa yang menjadi panitia pada acara tersebut bernama Aulia Rizky mengungkapkan bahwa ” Acara ini digelar secara swakelola dari para mahasiswa, kami mengumpulkan buku buku yang layak baca dari para anggota komunitas dan masyarakat yang menyumbang bukunya untuk dibagikan kepada masyarakat. Kami berharap dengan acara ini mampu mendekatkan buku kepada masyarakat.

Semoga acara yang sangat bermanfaat ini mendapat dukungan dan perhatian dari pemerintah.

 

read more
Berita Terkini

Wabup Buka Classic 2017 Di MAN-IC

jaringanpelajaraceh.com-IDI-Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Bin Syama’un, resmi membuka Classic 2017 di Madrasah Aliyah Negeri-Insan Cendikia (MAN-IC) Aceh Timur di Idi, Jumat 3 Nopember 2017. Even yang diikuti siswa/i SMP dan MTs dari lima kabupaten/kota berlangsung 3-4 November.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Aceh Timur mengapresiasi kegiatan yang digelar MAN-IC itu, apalagi peserta yang mengikuti siswa/i yang berasal dari lima kabupaten/kota dipesisir Pantai Timur Propinsi Aceh.

“Ini bukan hanya sebatas ajang mencari bakat dan adu kemampuan, tapi harapan kami even ini menjadi ajang silaturrahmi antara guru dengan guru dan antara siswa dengan siswa, sehingga terbina ukhwah islamiyah yang kokoh dimasa yang akan datang,” ujar Syahrul Bin Syama’un.

Diharapkan, kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu 4 November 2011 bermanfaat dan dapat meningkatkan kompetensi siswa/i serta menjadi modal untuk bersaing ke even yang lebih tinggi hingga ke even nasional dan Internasional. “Mari kita sama-sama sukseskan even Classic 2017. Selamat berlomba dan selamat bertanding,” ujar Syahrul Bin Syama’un.

Ketua Panitia Pelaksana Classic 2017 MAN-IC Aceh Timur, Shulfan, S.Pd, M.Pd, dalam laporannya menyebutkan, peserta yang ikut dalam even itu sebanyak 125 orang yang berasal dari SMP dan MTs dari kabupaten/kota yakni Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang.

Katagori perlombaan antara lain cerdas cermat, olimpiade, syarhil qur’an, tenis meja dan singer. “Bahkan dalam Even Classic ini juga dimeriahkan Pameran Kuliner, Jelbab dan Accesoris,” ujar Shulfan.

 

sumber:https://humas.acehprov.go.id/wabup-buka-classic-2017-di-man-ic/

read more
Berita Terkini

Kalian Harus Tau : Arsip sebagai Bukti Penting Sebuah Karya Seni

Jaringanpelajaraceh.com-Tidak banyak seniman di Indonesia yang memahami pentingnya sebuah pengarsipan atas karya-karya yang sudah dibuat. Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang Basoeki Abdullah. Sang maestro seni lukis di Indonesia ini paham betul arti dari sebuah arsip atau dokumen yang relevan dengan karya-karyanya.

Meskipun sosok Basoeki Abdullah kini hanya tinggal kenangan, masyarakat masih dapat melihat jejak-jejak peninggalan karya beliau dari Pameran Arsip “Lacak” yang akan dilaksanakan pada 7 – 21 November 2017 di Museum Basoeki Abdullah.

Untuk menyambut pameran tersebut, Museum Basoeki Abdullah bekerja sama dengan Majalah Tempo mengadakan acara Ngobrol @Tempo “Arsip Seni Sebagai Warisan Budaya” di Museum Basoeki Abdullah, Jakarta, belum lama ini.

Acara yang diramaikan oleh berbagai komunitas seni dan mahasiswa ini menghadirkan Direktur Kesenian, Restu Gunawan sebagai Pembicara Kunci dan beberapa narasumber seperti Kritikus Seni, Agus Dermawan; Arkeolog UI, Agus Aris Munandar; Seniman Agung Hujatnikajennong; dan pengusaha serta kolektor benda seni, Ciputra.

Dalam pidato kuncinya, Restu Gunawan mengatakan arsip atau proses pendokumentasian perlu dilaksanakan oleh para seniman untuk menciptakan interaksi dengan pengunjung.

“Bentuk pengarsipan perlu dilakukan sebelum seniman menciptakan sebuah karya, seperti melakukan riset terlebih dahulu. Dengan itu akan tercipta sebuah narasi yang memudahkan pengunjung atau penikmat seni untuk berinteraksi dan memahami karya seni yang diciptakan oleh seniman,” ujar Restu Gunawan.

Hal senada juga disampaikan oleh Agung Hujatnikajennong. Kurator Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN). Ia mengatakan, arsip merupakan sebuah bukti penting yang harus dimiliki oleh para seniman.

“Arsip pada akhirnya menjadi bukti penting terhadap sebuah karya seni. Tidak lagi hanya dipandang sebagai aspek pendukung, arsip kini sudah menjadi objek utama pameran itu sendiri,” kata Agung.

Ngobrol @Tempo “Arsip Seni Sebagai Warisan Budaya” merupakan acara yang diselenggarakan untuk menyambut Pameran Arsip Basoeki Abdullah “Lacak” yang diselenggarakan 7 – 21 November 2017. Bukan hanya lukisan-lukisan karya Basoeki Abdullah yang akan dipamerkan, namun juga barang-barang pribadi milik Basoeki Abdullah serta artikel atau tulisan yang mengisahkan tentang perjalanan karir dan hidup sang maestro. (p/ab)

 

sumber:http://nusakini.com/news/arsip-sebagai-bukti-penting-sebuah-karya-seni

read more
Berita Terkini

Satukan Tekad untuk Terus Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini

Jaringanpelajaraceh.com-Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter sebagai landasan dalam membentuk karakter anak sejak usia dini melalui stimulasi yang tepat perlu terus didukung oleh berbagai pihak. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ella Yulaelwati, M.A.,Ph.D saat menghadiri Puncak Acara Gebyar PAUD Tingkat Provinsi Riau di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, Riau

Beliau menyampaikan bahwa isi dari Perpres tersebut diantaranya: 1)Membangun dan membekali peserta didik termasuk peserta didik PAUD sebegai generasi emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadai dinamuka perubahan di masa depan, 2)Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia, dan 3)Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter. “Untuk itu dalam forum yang berbahagia ini, kita satukan tekad untuk terus membangun karakter anak sejak usia dini”, ujar Ella.

Penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang ikut PAUD akan lebih bertahan belajar di jenjang-jenjang berikutnya daripada yang tidak ikut PAUD. Dengan demikian, mengikutsertakan anak di PAUD berkualitas merupakan awal kesuksesan masa depan anak. PAUD berkualitas akan menempatkan “bermain” sebagai wahana penting bagi anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan bahasa, kecakapan sosial – emosional dan kemampuan kognitif anak. Karena usia 0-5 tahun adalah usia perkembangan emas, saat fisik dan otak anak berada di masa pertumbuhan terbaiknya, dimana kemampuan otak menyerap informasi sangat tinggi. Di masa ini, stimulasi pendidikan yang positif sangat penting bagi perkembangan anak.

Puncak Acara gebyar PAUD yang dihadiri oleh Gubernur Riau, Bupati dan Walikota se Provinsi Riau, BUnda PAUD Provinsi dan Kebupaten, serta pemangku kebijakan dan pemerhati PAUD lainnya tersebut mendapatkan apresiasi dari Direktur Pembinaan PAUD. “Saya menyambut baik acara Gebyar PAUD Tingkat Provinsi Riau Tahun 2017 ini, melalui acara ini diharapkan kita semua dapat berperan dalam melayani anak usia dini, Bunda PAUD provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa dapat lebih aktif berperan dalam meningkatan kualitas PAUD. Kepada para praktisi dan pemerhati PAUD mari kita bersama-sama membangun pendidikan anak usia dini yang berkualitas sehingga layanan PAUD dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat”, ucap Ella.

“Acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan perhatian kita semua dalam pengasuhan dan pendidikan anak usia dini. Anak-anak ini suatu saat akan tumbuh menjadi seseorang yang dapat memenuhi cita-citanya, harapan orang tua dan akan menjadi bagian dari penerus generasi bangsa Indonesia yang berkarakter baik. Oleh karena itu kita semua yang hadir untuk bersungguh-sungguh dalam memberikan pelayanan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan bagi anak usia dini”, tambah Ella.

 

sumber:http://anggunpaud.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Pekan kreativitas mahasiswa lintas fakultas IAIN Langsa

Jaringanpelajaraceh.com- Keluarga besar Fakultas Tarbiyah IAIN Cot Kala Langsa melaksanakan kegiatan pekan kreatifitas mahasiswa yang diisi oleh berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan utamanya adalah seminar sehari yang mengusung tema Refleksi 17 Tahun keistimewaan Aceh dalam bidang pendidikan.

Kegiatan dibuka langsung oleh dekan fakultas tarbiyah dan keguruan di hadiri para mahasiswa yang sedang melaksanakan studi di IAIN. Sedangkan dari para narasumber ikut hadir juga Bapak Muslem S.Ag M.Pd sekaligus menjadi keynote speaker dalam acara seminar tersebut.

Beliau menyinggung tentang kondisi pendidikan Aceh yang mengalami pasang surut. Sejak di perlakukan ya UU 44 tahun 1999 pendidikan Aceh sedang sangat terpuruk. Ribuan sekolah dibakar oleh Orang tak dikenal dan ditambah lagi dengan datangnya tsunami yang menghancurkan sarana dan prasaran pendidikan. Kondisi ini menyebabkan kondisi pendidikan Aceh berada di titik nadir. Namun sekarang pendidikan Aceh sudah cukup baik walaupun belum mampu bersanding dengan provinsi maju lain di Indonesia.

Selain itu disinggung juga tentang booming guru yang sudah cukup parah di Aceh dimana perbandingan guru dan siswa sudah berada pada rasio 1: 9, sehingga perlu dilakukan langkah langkah strategis dalam penataan guru salah satu dengan melakukan kembali penataan distribusi guru dan seleksi ulang guru non PNS berdasarkan kebutuhan di lapangan.

Kegiatan pekan kreatifitas mahasiswa direncanakan dilaksanakan selama 1 hari yang diisi dengan acara pameran dari masing masing jurusan di fakultas Tarbiyah dan keguruan.

 

read more
Berita Terkini

Unsur Bahasa dalam Karya Seni, Wujud Utama Lestarikan Budaya

jaringanpelajaraceh.com-Jakarta-Akademi Remaja Kreatif Indonesia (ARKI) menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian Festival Literasi Sekolah tahun 2017. ARKI diperuntukkan bagi siswa SMA yang berkompetisi pada tiga bidang  lomba cipta, yaitu Cerpen, Syair, dan Komik. ARKI diselenggarakan sebagai salah satu upaya pengembangan budaya daerah untuk Indonesia. Karena itulah unsur daerah sangat diharapkan untuk dimasukkan dalam setiap karya.

ARKI 2017 dilaksanakan pada Sabtu (28/10/2017), di Bogor, Jawa Barat. Para peserta ARKI 2017 dibagi ke dalam tiga ruang yang berdasarkan kategori lomba. Masing masing kelompok diberi waktu selama dua jam untuk menyelesaikan lomba dengan diawasi oleh masing-masing tiga juri. Dalam menyelesaikan lomba, peserta diberi kebebasan. Mereka boleh bergerak, jalan atau berpindah tempat untuk mencari inspirasi, selama tidak mengganggu peserta lain. Ada peserta yang langsung bisa mulai mengerjakan karyanya, namun ada beberapa dari mereka yang seperti terdiam dahulu, mencoba mencari ide.

Untuk lomba Cipta Komik, para siswa minimal membuat satu halaman atau empat panel gambar. Mereka diperbolehkan membawa peralatan gambar sendiri sesuai kebiasaan mereka, bisa berwarna atau hanya hitam putih. Kebebasan yang sama juga berlaku  untuk lomba Cipta Cerpen dan Cipta Syair, selama tantangan waktu dua jam untuk menyelesaikan cerita. Sebagian peserta terlihat membuat draf cerita terlebih dahulu di kertas catatan, kemudian menuliskan dengan pasti pada kertas tugas yang diberikan.

Salah satu juri Cipta Syair, Dian Hartati, yang juga seorang akademisi, mengatakan ada lima hal yang menjadi penilaian. Pertama, Tema; Dalam aspek tema, peserta akan dinilai apakah mereka mampu mempresentasikan tema yang diberikan terkait nilai toleransi dalam setiap naskah atau cerita gambar mereka.

Kedua, Kedalaman Makna; Melalui aspek Kedalaman Makna ini dilihat apakah mereka mampu memgeksplorasi gagasan terkait dengan tema. Ketiga, Bahasa; Para peserta datang dari hampir seluruh daerah dari Indonesia, maka seharusnya bahasa atau kebudayaan daerah ada dalam karya mereka. Keempat, Kesesuaian Struktur Terkait Teori; dan yang Kelima, Orisinal Karya.

“Makanya juga ada sesi tanya-jawab untuk mengetes ke-orisinalitasan karya tersebut,” kata Dian.

Dian yang sudah menjadi juri untuk ketiga kalinya dalam ajang ini berharap, bakat-bakat mereka nantinya tidak hanya berhenti setelah lomba ini saja. “Tetapi bagaimana membimbing mereka bisa menjadi lebih baik,” tuturnya. (Bluep/Desliana Maulipaksi)

sumber:https://www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Jelang MTQ XXXIII Ditim, 20 Calon MC Dilatih

jaringanpelajaraceh.com-IDI-Menjelang Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXIII Aceh/2017 di Kabupaten Aceh Timur, Panitia Pelaksana (Panpel) melatih 20 Calon Master of Ceremonies (MC). Prosesi pelatihan Calon MC selama empat hari itu dipusatkan di Aula Setdakab Aceh Timur di Idi.

Sebelum dilatih, Calon MC itu juga telah mengikuti tahapan seleksi. Setelah mengikuti pembinaan, para MC akan bertugas ditiap-tiap titik perlombaan Cabang MTQ.

“Mereka (Calon MC) ini nantinya akan ditugaskan di Arena Utama sebanyak 6 orang mulai Pagi, Sore dan Malam. Selebihnya ditugaskan dititik perlombaan lain,” kata Kepala Bidang Media, Humas, Publikasi, Dokumentasi dan Pameran MTQ XXXIII Aceh 2017, Safrizal, SH, M.AP.

Dia menyebutkan, titik pelaksanaan yaitu di Arena Utama (Lapangan Pusat Perkantoran Pemkab Aceh Timur), Gedung Idi Sport Center (ISC), Gedung DPRK Aceh Timur, Masjid Baitul Mannan Idi, Masjid Agung Darussalihin Idi, Gedung Setdakab Aceh Timur, Gedung SKB Aceh Timur, Aula Gedung RSUD Dr. Zubir Mahmud Aceh Timur dan Halaman Kantor DPMP2T Aceh Timur.

“Para Calon MC ini akan disebarkan keseluruh titik pelaksanaan perlombaan berbagai cabang MTQ diseputaran Idi,” tambah Safrizal.

Para Calon MC yang dilatih setelah lulus seleksi yaitu Hamdani, SE, Yoki Fahrazi, A.Md, Abdullah, Zikrullah, Muktamar, Fadly Ramadhan, SE, Zulkarnaini, Rahmatur Ramadhan, SE, Muhammad Fauzi, M.Pd, Zulfikar, S.Ag, Anna Rahimah, S.Pd.I, Anissa, Syarifah Zuraida, Rivatul Husna, Nur Asma, Nurul Husna, Aflinda Wati, Siti Vatiah, Raudhatul Jannah dan Andian.

“Pembinaan Calon MC ini perlu dilakukan agar mereka mampu menguasai dan memahami materi MC, karena even MTQ berbeda dengan even olahraga dan even-even yang lain, sehingga Calon MC MTQ ini nantinya benar-benar mampu menguasai,” ujar Safrizal.

Dia juga berharap dukungan semua pihak untuk menyukseskan MTQ XXXIII Tingkat Propinsi Aceh di Aceh Timur. “Mari kita sukseskan MTQ ini dengan mengujungi arena-arena yang telah disiapkan, karena seluruh qari-qari’ah terbaik di kabupaten/kota di Aceh akan tampil di Aceh Timur,” tutup Safrizal.

 

sumber:https://humas.acehprov.go.id/jelang-mtq-xxxiii-ditim-20-calon-mc-dilatih/

read more
Berita Terkini

Perpani Aceh Gelar Lomba Panahan Eksekutif di Kejurnas

Jaringanpelajaraceh.com-BANDA ACEH-Persatuan Olah Raga Panahan Indonesia (Perpani) Pengprov Aceh, menggelar lomba eksebisi panahan eksekutif di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan 2017 di Blang Padang, Kota Banda Aceh.

Dikelas putra kalangan eksekutif yang ambil bagian dalam event tersebut antara lain anggota DPR RI asal Aceh H Firmandez, dua mantan Sekda Aceh Thantawi Ishak dan Setia Budi, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Panglima Kodam Iskandar Muda Majen TNI Moch Fachruddin, Pembantu Rektor III Universitas Negeri Islam (UIN) Ar Raniry Prof Syamsul Rizal, Ketua Perpani Aceh Dr Nyak Amir.

Sementara kelas eksekutif putri diikuti Ketua Umum Perpani Pusat Hj Siti Hediati Soeharto dan istri mantan Sekda Aceh Ny Sri Hartini Thantawi Ishak. Selain cabang eksekutif pada saat yang sama juga digelar lomba panahan tingkat pemula (anak-anak).

Ketua Perpani Aceh Nyak Amir menjelaskan, digelarnya lomba eksebisi eksekutif tersebut dalam rangka mensosialisasikan olahraga memanah di kalangan pejabat di Provinsi Aceh. “Peserta ada dari eksekutif mahir 14 orang, eksekutif junior 11 orang dan eksekutif pemula,” jelasnya.

Nyak Amir melanjutkan, Kejurnas panahan 2017 di Banda Aceh diikuti oleh 365 atlet dari 32 provinsi se-Indonesia, berlangsung sejak 31 Oktober hingga 8 November 2017. Pembukaan Kejurnas dilakukan Ketua Umum Perpani Pusat, HJ Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto Rabu malam, 1 November 2017 di gedung AAC Dayan Dawod Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.[HK]

 

sumber:http://teropongaceh.com

read more
1 26 27 28 29 30 80
Page 28 of 80