close

slide

Berita Terkini

Jelang Kedatangan Wapres Jusuf Kalla, Gedung AAC Dayan Dawood Dipadati Tamu Undangan

 

Jaringanpelajaraceh.com, BANDA ACEH – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Senin (2/9/2019) hari ini akan berkunjung ke Banda Aceh.

 

JK –sapaan akrab Jusuf Kalla— akan menghadiri sidang terbuka dalam rangka Milad ke-58 Universitas Syiah Kuala yang akan berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood Banda Aceh.

Dalam kesempatan yang sama, JK juga akan mengisi kuliah umum atau orasi ilmiah di gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah.

Pantauan Serambinews.com, saat ini, gedung AAC Dayan Dawood mulai dipadati tamu undangan, baik civitas akademika kampus dan para tamu undangan lainnya.

Mahasiswa Unsyiah yang dominan mengenakan pakaian serba putih dan celana hitam juga duduk tertib di tribun kiri, kanan, dan depan gedung AAC Dayan Dawood.

 

Direncanakan, begitu landing di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, Wapres JK dan rombongan akan segera menuju gedung AAC Dayan Dawood.

 

sumber : https://aceh.tribunnews.com

 

read more
Berita Terkini

Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M)

Jaringanpelajaraceh.com Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup melalui program Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) yang dilaksanakan di Banda Aceh mulai tanggal 31 Juli s.d 1 Agustus 2019. Dimana kegiatan ini diikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari lembaga pendidikan non formal yang mengembangkan basis pendidikan masyarakat yaitu LSM Puan Addisa, PKBM Kiat Usaha, dan SPNF SKB Banda Aceh.

Tujuan dari kegiatan ini  adalah penguatan pemeberdayaan ekonomi keluarga dengan meberikan pengetahuan keterampilan merangkai bunga, keterampilan membuat seuhab, bordir, akrilic, merias payung, dan olahan jahe yang merupakan bagian pengembangan kewirausahaan  atau euterpreneurship.

Kegiatan yang dipelopori oleh bidang pembinaan PAUD dan PNF sebagai leading sektor pembinaan Pendidikan Non Formal juga akan menghadirkan narasumber ahli dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Dinas Tenagakerja, dan serta akademisi dari UIN Ar-Raniry.

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Bapak Sulaiman Bakri, S.Pd., M.Pd. Dalam arahannya kepala dinas mengharapkan agar perempuan menjadi leader dalam rumahtangga dengan membekali diri dengan berbagai keterampilan yang dapat menopang perekonomian rumahtangga.

Keberhasilan sebuah rumahtangga tentunya tidak terlepas dari kesuksesan seorang perempuan dalam memanage rumah tangga. Maka dibutuhkan pendidikan yang lebih bagi perempuan karena ujung tombak keberhasilan rumah tangga ada di tangan perempuan. Majunya perekonomian keluarga akan mengembangkan perekonomian masyarakat sehingga akan mengembangkan perekonomian Kota Banda Aceh seperti yang dicanangkan oleh Walikota Banda Aceh dengan visinya Mencapai Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah.

 

 

Sumber : http://dikbud.bandaacehkota.go.id

read more
Berita Terkini

MPA Menggelar Workshop Peningkatan kompetensi Guru Dalam Penilaian, Profesionalisme Kelompok Kerja Guru (KKG).

Jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh–Sekretariat Majelis Pendidikan Aceh (MPA) menggelar workshop peningkatan kompetensi guru dalam penilaian, dengan tema peningkat profesionalisme guru dalam penilaian melalui kelompok kerja guru (KKG).

Kegiatan workshop dibuka oleh Ketua MPA, Prof Dr Abdi A Wahab pada Selasa, (27/8) di Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Prof Abdi mengajak guru Sekolah Dasar (SD) di Aceh dapat membangkitkan bakat-bakat siswa.
Workshop ini penting dilakukan, sebagai bagian untuk meningkatkan kompetensi guru, supaya dapat membangkitkan bakat-bakat siswa di SD,” ujar Rektor Universitas Syiah Kuala periode 2002-2006.

Guru SD di Aceh harus menigkatkan kompetensinya, daya saing siswanya. Menurut Prof Abdi, Kelompok Kerja Guru (KKG) menjadi salah satu media untuk menunjang hal itu.

Ia berharap, supaya guru-guru yang hadir bisa memanfaatkan workshop ini untuk menambah pengetahuannya, terutama menemukan masalah dan solusi bagi Pendidikan Aceh.

Majelis Pendidikan Aceh (MPA) sebagai lembaga keistimewaan Aceh, terus berupaya mengambil peran secara masif untuk menjaring berbagai informasi guna membantu pengambil kebijakan di Aceh.

Menurut Abdi, di Aceh banyak orang pintar, alokasi dana pendidikan juga cukup tersedia. Tapi kualitas Pendidikan Aceh selalu muncul masalah dalam perangkingan nasional.

Makanya, ia mengatakan MPA perlu menjaring informasi-informasi mengenai masalah-masalah dan menemukan solusi untuk kemajuan Pendidikan Aceh, supaya Gubernur Aceh dapat mengambil kebijakan yang terbaik untuk mencapai pendidikan Aceh yang hebat.

Pemerintah Aceh memiliki program Aceh Carong, hal ini menurutnya supaya anak-anak Aceh cerdas (caròng) yang mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional dapat dicapai melalui pendidikan yang berkualitas.

Begitu juga dengan program Aceh Meuadab (beradab), supaya mengembalikan khittah Aceh sebagai Serambi Mekkah melalui implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sekolah,” ujarnya.

Adapun beberapa tokoh dan ahli turut hadir dalam kegiatan ini, yakni Dr Sofyan A Gani dari Majelis Pendidikan Aceh (MPA), Sri Elly dari PGRI, yang dipandu oleh Drs Syaiful Bahri dari Majelis Pendidikan Aceh (MPA). Dihadiri oleh 80 guru Sekolah Dasar (SD), juga ikut hadir sejumlah anggota Majelis Pendidikan Aceh (MPA), seperti Teuku Said Mustafa, Dr Nazamuddin, Drs Irhamuddin, Dr Mukhlisuddin Ilyas, Profesor Murniati, Dr Ismail, Dr Sulastri dan Profesor Husni Husin.

 

 

Sumber: acehsatu.com

read more
Artikel

Deddy Corbuzier: Generasi Milenial Pendidikan Tinggi, tetapi Bingung Mau Ngapain

Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta- Pembawa acara Deddy Corbuzier berbicara tentang tipikal generasi X (42) dengan generasi Y alias milenial. Sebagai informasi, generasi X berada di rentang usia 1965-1980 dan generasi X alias milenial pada rentang 1981-1994. Deddy mengatakan, generasi X sebenarnya generasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi milenial yang tumbuh di era teknologi dan informasi yang pesat  .

Hal itu diungkapkan Deddy Cprbuzier saat menjadi narasumber dalam acara Lenovo Thinkbook CEO Club di Wisma BNI 46, Jakarta Pusat, Selasa kemarin. Dalam acara itu, Deddy didapuk menjadi mentor bersama Putri Tanjung dan Dennis Adhiswara. “Kalau generasi X seperti saya edukasinya kebanyakan rendah, biasa saja, tetapi punya kreativitas tinggi. Generasi milenial pendidikan tinggi, punya misi, impact tinggi, enggak mengerti mau ngapain?” kata Deddy Corbuzier

Akhirnya, mereka sekolah S1, S2, S3, bukan karena mereka mau mengejar pendidikan, tetapi mereka post poning reality. Karena enggak tahu mau ngapain?” ujar Deddy. Deddy mengatakan, orang-orang kadang suka beranggapan bahwa dirinya merasa sempurna. Akhirnya, mereka terlalu percaya dengan dirinya sendiri.

Banyak milenial yang punya tujuan buat impact. Dia mau buat impact, tetapi enggak tahu impact itu apa? Mereka enggak punya branding dan enggak mengerti cara nge-branding diri sendiri,” kata Deddy Corbuzier. Lewat CEO Club ini, kata Deddy, sebagai mentor ia akan berbagi pengalaman kepada para peserta yang akan terlibat. “Saya di dunia entertainment sudah lebih dari 30 tahun. Bagaimana bisa bertahan di sebuah situasi atau bagaimana caranya bisa standout di sebuah tempat, kantor misalnya, dia harus punya branding dan branding itu harus terus berubah,” ujar Deddy

Saya akan mengajari cara membuat self branding biar stand out,” sambung Deddy Corbuzier.

 

Sumber:https://entertainment.kompas.com

read more
Artikel

Pendidikan Islami, Haruskah?

 

Jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh-Tulisan ini akan membahas tentang landasan yuridis implementasi pendidikan berbasis Syari‘at Islam.

Pendidikan yang dilaksanakan di Aceh merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Setiap perubahan kebijakan secara nasional, berimbas juga pada pendidikan di Aceh. Permendikbud tentang KTSP menjadi Kurikulum 2013 dan selanjutnya edisi revisi, yakni No 20, 21, 22, 23, dan 24 tahun 2016 tentang Kurikulum 2013 yang direvisi, serta merta berlaku bagi sekolah di Aceh.

Dilain sisi, Aceh merupakan daerah otonomi khusus berdasarkan UU No. 18 Tahun 2001 dan selanjutnya UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. Kekhususan yang diberikan di antaranya sebagaimana tercantum pada  Pasal 16 Ayat 1f yang menyebutkan salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintahan Aceh dalam skala Aceh dan Pasal 17 Ayat 1f untuk Kabupaten/Kota di antaranya penyelenggaraan pendidikan.

Ayat 2c dari Pasal 16 dan 17 masing-masing secara berurut melimpahkan kewenangan kepada Pemerintah Aceh dan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan keistimewaan Aceh dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas serta menambah materi muatan lokal sesuai dengan syari‘at Islam. Ketetapan tersebut memberi landasan implementasi pendidikan berbasis syari‘at Islam.

Lebih lanjut, Qanun Aceh No. 7 Tahun 2015 tentang Pembagian urusan pemerintahan yang berkaitan dengan Syari’at Islam antara Pemerintahan Aceh dan Pemerintahan Kabupaten/Kota, Bab II tentang Kewenangan Urusan Pemerintahan Bidang Syari’at Islam Pasal 3 ayat 2f menyebutkan urusan pemerintahan bidang Syari’ah meliputi sub bidang diantaranya tarbiyah (pendidikan). Pemerintah Aceh juga menerbitkan Qanun No. 23 Tahun 2002, No. 5 Tahun 2008, No. 11 Tahun 2014, dan No. 9 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.

Beberapa kabupaten/kota di provinsi Aceh, juga telah memiliki qanun pendidikan tersendiri. Di Kabupaten Aceh Utara, disahkan Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Di Kabupaten Aceh Besar lahir Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Di Kabupaten Pidie, Qanun Kabupaten Pidie Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Pidie.

Qanun-qanun tersebut sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam upaya implementasi syari‘at Islam dalam pendidikan. Maka pendidikan islami dengan demikian menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilaksanakan di Aceh.

 

 

Ujar Dr. Irhamni

 

read more
Berita Terkini

Sekjen Kemendikbud RI Buka O2SN di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh

Jaringanpelajaraceh.com-Banda aceh-Ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMA/SMK , Senin (26/8/2019) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh

Ajang olahraga untuk siswa-siswi SMA/SMK akan dibuka oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Didik Suhardi Ph.D.

Pembukaan ini  diwarnai oleh tarian missal oleh ribuan penari, yang merupakan persembahan siswa-siswa berbagai sekolah di Aceh.

Tarian massal itu akan menampilkan kolaborasi berbagai tari budaya yang ada dan tumbuh di Aceh, seperti perpaduan Saman, Guel, Ratoh Jaroe, Seudati, hingga Rapai.

O2SN itu akan berlangsung 25-31 Agustus 2019. Lima cabang olahraga yang akan dipertandingkan yaitu cabang atletik, renang, pencak silat, bulu tangkis, dan karate

Sore tadi, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin M.Pd sudah meninjau persiapan pembukaan sekalius gladi bersih para penari massal di area dalam stadion.

Syaridin M.pd mengatakan, bahwa pembukaan 02SN akan dilakukan Senin (26/8/2019) pagi, yang akan dimeriahkan oleh tarian massal persembahan anak-anak Aceh.

Pembukaan akan dimeriahkan dengan tarian massal, selaku tuan rumah kita berharap acaranya sukses,” ujar Syaridin.

O2SN itu akan dihadiri oleh sekitar dua ribuan peserta dari berbagai provinsi seluruh Indonesia, mereka akan berkompetisi untuk memperebutkan medali.

Sementara lokasi tanding juga sudah disiapkan di berbagai venue yang tersedia, seperti Stadion Harapan Bangsa hingga Kolam Renang Raider Mata Ie.

Syaridin menambahkan, selaku tuan rumah, selain mempersiapkan akomodasi hingga lokasi pertandingan.

Pihaknya sudah menyiapkan kontingen Aceh dengan sangat matang supaya dapat bersaing dengan kontingen provinsi lain.

Ia berharap kali ini Aceh bisa meraih juara umum O2SN SMA/SMK tingkat nasional tersebut.

 

 

 

Sumber: https://aceh.tribunnews.com

read more
Berita Terkini

Kemendikbud Siapkan Aturan Baku, Rotasi Guru Berdasar Zonasi

Jaringanpelajaraceh.com.Menyusul kebijakan zonasi saat penerimaan peserta didik baru (PPDB), pemerintah akan merotasi guru. Kemendikbud bakal membuat aturan baku. Dengan begitu, tak ada pemda yang tidak merotasi atau menunda-nunda dengan alasan tertentu.

Mendikbud Muhadjir Effendy menjelaskan, meski rotasi baru tahap rencana, beberapa daerah sudah mengawali.

Tujuan rotasi adalah pemerataan guru. “Sehingga tidak ada lagi sekolah yang isinya tumpukan guru PNS, sementara ada sekolah yang isinya tumpukan honorer,” terang dia di kompleks istana kepresidenan kemarin (14/8). Bahkan, kata dia, masih ada sekolah yang PNS-nya hanya kepala sekolah.

Muhadjir mengatakan, rotasi tersebut berbasis zonasi. Para guru tidak perlu resah karena perpindahan itu tidak jauh-jauh. Rotasi akan dilakukan by sistem yang terpusat di Kemendikbud. Bila sudah waktunya dirotasi, guru tinggal diberitahukan kepada kepala daerah.

Guru akan dirotasi berdasar masa kerja di sekolah masing-masing. ”Maksimal enam tahun lah,” tutur mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Sebagai contoh guru SD. Karena berbasis guru kelas, dia akan mendidik siswa yang sama sejak kelas I hingga VI. Begitu siswa kelas I naik tingkat, gurunya akan mengikuti.

Muhadjir mengungkapkan, pihaknya akan menggodok aturan tersebut sebelum diterapkan setidaknya pada 2020. Penerapan di Solo, Malang, dan Surabaya disebut sudah mendahului. ”Bahkan, kakaknya ibu negara juga kena rotasi,” ucap Muhadjir. Dia berprofesi guru SMP di Solo.

 

sumber:https://www.jawapos.com

read more
Berita Terkini

Inilah Sembilan Pemuda Aceh yang Lulus Seleksi Program Pertukaran Pelajar ke AS dan Jepang

Sembilan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Aceh terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri.

Empat di antaranya lulus untuk mengikuti program American Field Service (AFS) Asia Kakehashi ke Jepang, sementara lima lainnya pada Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES) ke Amerika Serikat (AS) melalui Yayasan Bina Antarbudaya.

Empat peserta AFS Asia Kakehashi ke Jepang yakni Muhammad Kevin Fahlevi dari SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh, Muhammad Lathief Fauzi dari SMA Negeri Modal Bangsa Aceh, Riva Demiati dari SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe, dan Zaklina Malikha Morcky dari SMA Negeri 3 Banda Aceh.

Sedangkan lima peserta KL-YES ke Amerika yaitu Al Hakan Jazuli dari SMA Inshafuddin Banda Aceh, Farhanah Arifah Sa’i dari SMA Negeri Modal Bangsa Aceh, Mizana Alfira dari MAN Insan Cendekia Aceh Timur, Salsabila Heldika Putri dari SMA Negeri 2 Unggul Ali Hasjmy Aceh Besar, dan Teuku Muhammad Arsyi Maturidi dari MAS Oemar Diyan Aceh Besar.

Melewati seleksi panjang sejak 2018 lalu, empat pelajar Aceh ke Jepang mendapatkan hasil seleksi tingkat internasional dari AFS Jepang pada Jumat, 14 Juni 2019.

Sementara lima pelajar ke Amerika Serikat mendapatkan hasil seleksi tingkat internasional oleh The United States Department of State, yang telah mengikuti Visa Camp di Jakarta pada akhir bulan lalu.

Informasi itu diungkapkan Koordinator Sending Bina Antarbudaya Chapter Aceh, Ratu Aisyah, Sabtu (15/6/2019).
Disebutkan, pada tahun 2019 ada 150 pelajar terbaik Indonesia akan mengikuti program pertukaran pelajar tersebut, yang mana 9 di antaranya berasal dari Aceh.

“Empat pelajar ke Jepang akan mengikuti program selama 6 bulan, dan lima pelajar ke AS selama 11 bulan. Peserta dua program ini direncanakan berangkat pada Agustus 2019,” ujarnya.

Ratu mengatakan, para peserta program akan menjadi ‘Duta Perdamaian’ dan ‘Duta Muda Indonesia’ dengan tinggal bersama keluarga angkat dan bersekolah di negara tersebut.

Mereka juga diharuskan untuk menguasai kesenian Aceh seperti tari saman, likok pulo, ratoh duek, atau mampu bermain alat musik Aceh untuk ditampilkan di sana.

“Kami percaya kesembilan pelajar Aceh ini dapat menjadi duta yang mampu mengharumkan nama Indonesia dan Aceh di tingkat internasional,” kata dia.

Sebelumnya, lebih dari 350 pelajar Aceh mengikuti seleksi tahap awal pertukaran pelajar Bina Antarbudaya di Aceh yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota.

Sembilan peserta yang terpilih ini sudah melewati berbagai tahapan seleksi dan selanjutnya akan melengkapi administrasi kesehatan, pencarian keluarga angkat, dan sekolah di negara tujuan.(*)

//aceh.tribunnews.com/2019/06/15/sembilan-pemuda-aceh-lulus-seleksi-program-pertukaran-pelajar-ke-as-dan-jepang-ini-nama-namanya.

read more
Berita Terkini

Dinas Pendidikan Aceh Gelar Lomba Kreativitas Peserta Didik

Kepala Disdik Aceh, Syaridin SPd MPd bersama pejabat lainnya saat pembukaan lomba kreativitas peserta didik di Banda Aceh, Sabtu (15/6/2019).

Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh bekerja sama dengan DPD Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (Hipki) Aceh menggelar lomba kreativitas peserta didik, 14 sampai 17 Juni 2019 di Banda Aceh.

Kegiatan yang dibuka Kepala Disdik Aceh, Syaridin SPd MPd itu diikuti ratusan peserta didik dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) se-Aceh.

Kepala Disdik Aceh, Syaridin MPd mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Untuk itu, dia berharap pihak legislatif agar bisa memberikan anggaran yang memadai untukpenyelenggaraan yang lebih menyeluruh ke depan.

“Kami memohon agar anggaran untuk kegiatan ini setiap tahunnya dapat diusulkan dan tidak dicoret oleh dewan,” ujar Kadisdik Aceh.

Dikatakan, Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang terbanyak meraih juara umum selama tiga tahun berturut-turut dalam ajang serupa di tingkat nasional. Syaridin menargetkan agar prestasi itu dapat kembali dipertahankan pada tahun 2019.

“Harapan kami kegiatan ini dapat berjalan sesuai aturan, sehingga tidak ada protes dari para peserta dan dewan juri setelah berakhirnya lomba,” katanya lagi.

Kepada para juara yang memenangi lomba ini nantinya, Syaridin berpesan agar mampu bersaing di tingkat nasional. Untuk maju ke tingkat nasional, lanjutnya, para juara harus terus mengasah kemampuan.

“Kita memiliki potensi besar dalam ajang-ajang nasional. Terbukti pada tahun lalu, ada delapan GTK Aceh yang meraih juara di tingkat nasional, sehingga Aceh menjadi juara umum pada event tersebut,” jelasnya.

Sementara Ketua Panitia, Syukri SSos MPd menyampaikan bahwa pada tahun ini pihaknya menggelar enam cabang lomba yaitu rias wajah panggung penari, tata rias pengantin modern nusantara, antaran, merangkai bunga, tata boga, dan otomotif.

“Khusus cabang lomba antaran ini merupakan kali pertama kita lombakan. Sementara untuk cabang otomotif, Alhamdulillah setiap tahun kita juara pertama nasional,” kata dia.

Menurut Syukri, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik, meningkatkan mutu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), serta memotivasi para peserta didik agar dapat melahirkan karya yang berkualitas.

Adapun pembukaan acara turut dihadiri Anggota DPR Aceh, Hj Ismaniar yang juga merupakan Ketua Tata Boga Aceh, Ketua DPD Hipki Aceh, Edy Supeno MSi, dan perwakilan UPTD Balai Tekkomdik Aceh, Drs Anwar MIsa MSi.(*)

//aceh.tribunnews.com/2019/06/15/dinas-pendidikan-aceh-gelar-lomba-kreativitas-peserta-didik

read more
Berita Terkini

Bingung Pilih Jurusan ? Kenalan Dulu dengan Diri Sendiri

www.jaringanpelajaraceh.com-Jakarta-UJIAN nasional sudah selesai, tapi bukan berarti kegalauan juga ikut selesai. Nah yang berikutnya adalah, mau kuliah di mana dan ambil jurusan apa? Dari tahun ke tahun, persoalan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi selalu membuat galau anak SMA. Bukan cuma pertimbangan antara memilih kuliah atau bekerja, kuliah di kampus dan kota mana, juga bingung dalam memilih jurusan.

Bingung harus memilih jurusan berdasarkan minat dan bakat memilih jurusan berdasarkan keinginan orang tua, atau bahkan memilih jurusan yang berpeluang diterima karena sepi peminat. Kebingungan dalam memilih jurusan juga pernah dialami Puti Maharani, yang kini kuliah di Universitas Bina Nusantara.

Dia bingung karena terlalu banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jurusan yang diinginkan. Dia tertarik masuk jurusan hubungan internasional, tapi dianggap tidak mampu oleh orang terdekatnya.

Diremehinnya bukan karena jurusannya, tapi lebih ke orangnya. Dianggap tidak mampu masuk HI Binus,” kata Maharani yang akhirnya berhasil masuk jurusan yang diinginkannya. Lain lagi dengan yang dialami Amalia Adila Melinda.

Dia sudah tahu ingin kuliah di STAN, tapi belum tahu jurusannya. “Yang gue tahu STAN cuma seputar akuntansi. Tapi, setelah googling, ternyata enggak,” kata Adila yang baru saja diwisuda pada Oktober lalu. Berbeda dengan Maharani dan Adila, Nauradina justru sudah mantap dengan jurusan yang akan dipilihnya.

Minatnya pada bahasa membuat Naura yakin memilih jurusan pendidikan bahasa Jerman. “Karena enggak banyak yang pelajarin secara mendalam gitu. Jadinya, aku pilih jurusan bahasa Jerman,” katanya. Nah , supaya kamu bisa semantap Naura dalam memilih jurusan, kamu harus tahu tips dan triknya.

Menurut pengajar, psikolog, sekaligus konsultan karier di binakarir.com, Fadilla MPsi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pertama, evaluasi diri. Apa keinginan kamu pada masa depan? Kemampuan apa yang kamu miliki? Apakah keinginan dan kemampuan tersebut sejalan? Langkah berikutnya adalah mempelajari lapangan.

Mulailah melakukan survei pasar lapangan kerja. Profesi seperti apa dan kualifikasi apa saja yang dibutuhkan dalam dunia kerja? Apa profesi yang menjadi favorit? Seberapa banyak dan seberapa besar peluangmu untuk masuk dalam profesi tertentu? Ingat, berpikirlah jauh ke depan soal industri kerja karena kamu baru akan lulus 3-5 tahun ke depan.

Terakhir adalah memikirkan bridging , yaitu mencari tahu informasi yang berkaitan dengan profesi yang dicita-citakan dengan kemampuan yang kamu miliki saat ini. Tahap ini mengevaluasi strategi yang harus kamu ambil saat berkuliah nanti.

Nah, saat keinginan dan kemampuan tidak sejalan, bukan berarti dunia kamu akan kiamat. Kalau kamu tidak lolos masuk di kampus dan jurusan favorit, cobalah mendaftar di kampus yang passing grade-nya lebih rendah.

Atau, kamu perlu melihat lagi, siapa tahu kamu punya potensi tersembunyi yang sebenarnya lebih kuat. “Orang yang berhasil itu adalah orang yang ahli di suatu bidang dan itu bisa bidang apa saja asal diseriusin , bukan orang yang ikut-ikutan lingkungan,” kata Fadilla. Kalau masih bingung, cobalah berkonsultasi sebanyak mungkin dengan guru bimbingan konseling atau psikolog sekolah. Selamat memilih semogan sukses !

 

NUR KAMILAH-Universitas Negeri Jakarta 

 

read more
1 2 3 4 5 80
Page 3 of 80