close

slide

Berita Terkini

Mahasiswa Fatih Banda Aceh, Mengikuti Prestasi Dari China ke Bulgaria

Jaringanpelajaraceh.com-BANDA ACEH – Sejumlah siswa dari SD, SMP, SMA Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School Banda Aceh mengunjungi Kantor Harian Serambi Indonesia, Selasa (17/10/2017) di Meunasah Manyang, Pagar Air, Ingin Jaya, Aceh Besar.
Mereka didampingi oleh yayasan dan kepala sekolah.
Di Harian Serambi Indonesia, mereka melakukan diskusi.

Kemudian lihat Newsroom Serambi Indonesia, Studio SerambionTV, Studio Serambi FM, Kompas TV Aceh Studio, dan ruang cetak surat kabar.
Peserta adalah mereka yang memperhatikan pencapaian tingkat regional, nasional dan internasional.

Sejumlah wawasan di beberapa negara telah diikuti dan mampu menghormati nama Aceh di dunia internasional.
Selama beberapa tahun terakhir, nama sekolah Fatih telah dikenal karena prestasi siswa internasional.
Setiap tahun mereka memasukkan siswa ke Olimpiade internasional.

Nazara Zafira Yunus, siswa kelas V SD Fatih ini sudah pernah merasakan bangganya bisa berprestasi tingkat internasional, dengan mengalahkan siswa dari negara-negara lain.
Dia adalah peraih medali perunggu di Olimpiade Matematika yang berlangsung di Bulgaria, pada tahun 2012.

Sejumlah siswa dan guru SD, SMP, SMA Teuku Nyak Arief Fatih Sekolah Bilingual mengunjungi Kantor Pusat Serambi Indonesia, Selasa (17/10/2017) di Meunasah Manyang, Air Terjun, Ingin Jaya, Aceh Besar. (SERAMBI / MUHAMMAD NASIR)

Lalu ada Ahmad Faqih Al Ghifarry, siswa SMP Fatih dari Aceh Utara yang meraih medali perunggu di Olimpiade sains nasional tahun 2017 di Pekanbaru.

Sementara Fifi Ariani dan Viona Rhofika adalah pemenang lapangan proyektor sains di acara IEIK di Kunsan, China (China).
Dalam acara tersebut, kami juga mendapatkan penghargaan khusus dari Kanada, Filipina, dan Mesir,”
Tak jauh beda dengan Fifi dan Viona, Nisriin Shabira, yang merupakan pelajar SMA Fatih, juga tampil secara internasional.
Dia adalah peraih medali emas di acara ITEX di Malaysia pada 2016.
Baca: Santri Aceh Buka Klinik Alfatihah di Masjid Raya Medan
Bahkan gadis ini juga seorang Tahfiz Alquran yang pernah menjadi juara tingkat SMA di Aceh.

Lalu ada Rizka Nabillah yang menjadi finalis OSN di bidang ekonomi di Pekanbaru dan pemenang perdebatan di National PAI National Event yang baru-baru ini diadakan di Banda Aceh.
Terakhir ada M Ridha JZ, dia memilih berprestasi di jalur yang berbeda.
Jika temannya cenderung akademis, maka dia berbeda di lapangan basket.

Dia adalah pemain terbaik, Developmental Basketball League (DBL) Aceh 2017, yang akan mewakili Aceh untuk seleksi nasional di Surabaya November mendatang.Jika lewat maka dia akan menjadi bagian tim DBL Indonesia yang akan tampil di kancah internasional. (*)

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com

read more
Berita Terkini

Asrama Mahasiswa Singkil tak Layak Huni, ini Tanggapan Kadisdik

 

 

Jaringanpelajaraceh.com-SINGKIL-Bangunan asrama mahasiswa semakin padat. Kendati bangunan baru asrama putra mahasiswa Aceh Singkil di Jalan Pimpinan Medan, Sumatera Utara masih belum layak untuk dihuni.

Sehingga puluhan mahasiswa yang menghuni bangunan asrama tersebut mengharapkan Pemkab Aceh Singkil segera memperbaiki bangunan asrama, yang baru dibangun 2016 lalu, dan belum tuntas pekerjaannya.

Menanggapi tuntutan mahasiswa Aceh Singkil, terkait permintaan lanjutan pembangunan asrama di Medan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil Yusfit Helmi, Senin (16/10/2017) kepada GoAceh mengatakan, kegiatan pembangunan asrama tersebut tahap pertama sudah di-PHO-kan, dan hanya sampai di situ pekerjaan pembangunannya.

Namun katanya, untuk tahap lanjutan kegiatan tersebut, BPK telah menegur dinas pendidikan terkait kegiatan fisik yang hanya bisa masuk dalam kegiatan Dinas Pekerjaan Umum, dan tidak bisa lagi masuk dalam kegiatan di dinas pendidikan. Sehingga untuk pembangunan lanjutan asrama tersebut batal diusulkan pada 2017.

Tidak ada lagi anggaran untuk kegiatan fisik untuk tingkat SMA maupun mahasiswa di Dinas Pendidikan, semua fisik sudah di PU,” ucap Yusfit.

Namun Yusfik menyarankan mahasiswa agar melaporkan usulan tersebut ke Bupati langsung atau Bagian Kesmas untuk renovasi bangunan asrama tersebut. “Yang menangani bidang mahasiswa Kesmas, dan untuk SMA sekarang sudah wewenang provinsi,” sebut Yusfit.

 

 

sumber :https://www.goaceh.co

read more
Berita Terkini

Kuliah Umum dan Pembukaan Simposium Nasional dan Expo Perikanan dan Kelautan

jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT., menyebutkan Pemerintah Aceh menargetkan angka kemiskinan Aceh bisa turun satu persen per tahunnya.

Kalau bisa lebih dari satu persen sehingga kita bisa berada di angka kemiskinan di Aceh yang mencapai 10 persen,” ujar Nova Iriansyah saat membuka workshop Penajaman Program/Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Tahun Anggaran 2018, di Pendapa Wagub Aceh, Senin 16 Oktober 2017.

Angka kemiskinan di Aceh saat ini berada di angka 16, 8 persen. Jika target tersebut tercapai, maka kemiskinan di Aceh di akhir periode Irwandi Yusuf – Nova Iriansyah bisa mencapai 11,8 persen. Meski demikian, Wagub yang juga Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Aceh, mengharapkan kemiskinan Aceh bisa di bawah 10 persen.

Tiga bulan pemerintahannya bersama Gubernur Irwandi, Nova mengaku banyak belajar membaca data-data terkait kemiskinan di Aceh. Data tersebut kemudian didiagnosis untuk dicari jalan keluarnya.

Nova Iriansyah mengajak seluruh Kepala SKPA nenggunakan semboyan bersama yaitu satu untuk semua, semua untuk satu menuju tujuan bersama. “Ke depan program kita jangan dianggap sebagai program satu SKPA saja. Kita bisa sharing karena tentu program itu bisa kita lakukan bersama yang pada akhirnya bisa mengurangi angka kemiskinan di Aceh,” kata Nova.

Untuk itu, Nova menyebutkan tiga bulan pemerintahan mereka merupakan momentum sinergitas di antara kita yang dilihat sudah mulai tumbuh. Kami sering bertemu dan tidak ada ego struktural (di antara para Kepala SKPA).”

Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Nasional, Muhammad Arif Tasrif, menyebutkan penurunan kemiskinan yang bergerak lambat merupakan problem tipikal di seluruh daerah. Hanya saja derajat perlambatannya yang berbeda. Di negara mana pun, kata Tasrif, berlaku rumus umum yaitu makin rendah kemiskinan makin sulit kemiskinan itu diturunkan.

Ketika kemiskinan makin rendah, lanjut Tasrif, maka persoalan yang terjadi semakin konfleks. Di mana berbagai persoalan menumouk menjadi satu misal kemiskinan akibat ketidakkecukupan pendidikan mau pun hal lainnya. Ketika hal ini terjadi, prinsip pendekatan yang bisa dilakukan hanya dengan menajamkan intervensi.

Tasrif menyebutkan ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemiskinan: mengurangi beban dan menaikkan pendapatan. Kurangi beban pengeluaran orang miskin dengan memastikan pengurangan biaya yang seharusnya dikeluarkan dengan berbagai program pemerintahan dan naikkan pendapatan mereka. Artinya mari kita jauhkan orang rentan dari garis kemiskinan,” kata Tasrif.

Tasrif mengatakan, tidak ada rumus tunggal dalam pengentasan kemiskinan. Yang bisa dilakukan hanya konsolidasi anggaran dan strategi bersama antarpemangku kibajakan mulai dari level provinsi hingga kabupaten dan kota.

Utamakan prinsip pengeroyokan sehingga optimal. Koordinasi yang baik antar-SKPA penting sehingga semua program tercapai secara maksimal,” kata Tasrif.

Sementara itu, Sekretaris Bappeda Aceh, Zukifli, menyebutkan Pemerintah Aceh menargetkan penurunan kemiskinan Aceh sebanyak 22,7 ribu masyarakat. “Kita juga menargetkan ada pengurangan pengangguran sebanyak 7,9 ribu masyarakat di akhir 2018.

Untuk mencapai itu, Zulkifli menyebutkan harus ada kesamaan langkah dan visi misi semua SKPA sehingga segala program yang ditargetkan dapat terwujud. Dalam KUA-PPS, pemerintah menganggarkan 921 miliar dari APBA untuk program yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan di Aceh. (Rill)

 

sumber:http://www.statusaceh.net

read more
Berita Terkini

Nama Indonesia kembali diharumkan anak bangsa di kancah internasional,

jaringanpelajaraceh.com-Jakarta (Kemenag)-Nama Indonesia kembali diharumkan anak bangsa di kancah internasional. Nun jauh di Saudi sana, santri penghafal Al Quran kelahiran Semarang ini didaulat menjadi juara III ajang Musabaqah Hafalan Al Quran tingkat internasional.

Prestasi  ini menjadi kado istimewa Hari Santri 2017 yang diperingati setiap 22 Oktober. Prestasi ini juga membanggakan karena untuk meraihnya harus bersaing dengan lebih dari 80 negara dari berbagai benua.

Dari Benua Afrika, ada peserta dari  Afrika Selatan, Djibouti, dan Nigeria. Dari Eropa, ada Bosnia, Norwegia, dan Inggris. “Dari Asia Tenggara, selain Indonesia, ada peserta dari Malaysia, Thailand, Kamboja, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Namanya Muhammad Abdul Faqih atau akrab disapa Faqih. Remaja kelahiran 1996 ini menjadi delegasi Indonesia pada kancah internasional usai meraih prestasi di ajang nasional. Faqih tercatat menjadi juara II pada Sari Tilawah Al-Quran (STQ) Nasional tahun 2015 di Jakarta dan juara II Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional tahun 2016 di Nusa Tenggara Barat.

“Alhamdulillah, di usai 8 tahun, saya diberi taufiq (pertolongan) untuk menghafal Al Quran hingga khatam pada umur 12 tahun. Saya menghafal dengan Ayah sendiri,” kata Faqih melalui sambungan telepon, Minggu (15/10). Faqih saat itu masih berada di Saudi Arabia untuk persiapan kepulangan menuju Tanah Air.

Faqih mengaku mendapat dukungan dan motivasi dari keluarga selama menghafalkan Al-Quran, terutama Bapak yang bernama Muhammad Rifa’i, Ibunya yang bernama Sri Purwati, dan kakak-kakaknya.

Menjadi Santri

Faqih saat ini tercatat sebagai santri Pesantren Al Munawir Krapyak. Sejak 2014, Faqih ngaji di pesantren yang sudah melahirkan ribuan ahli Al-Quran itu.

Perjalanan intelektual (rihlah ilmiah) Faqih dimulai sejak tahun 2008. Lulus dari MI Muftahul Huda Lopait Tuntang Semarang, Faqih memilih melanjutkan belajarnya di MTs Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri. Pendidikannya berlanjut hingga lulus MA di pesantren yang sama.

“Saya nyantri sejak umur 12 tahun di Ponpes Al Falah Ploso Kediri,” tuturnya.

Dari Pesantren Ploso, sejak tiga tahun lalu, Faqih  melanjutkan belajarnya di Pesantren Al Munawir Krapyak. Di sini, Faqih  menekuni Qiraah Sab’ah. “Saya berharap bisa menyelesaikan ngaji Qiraah Sab’ah ini tahun depan,” harapnya.

Dari Krapyak, Faqih berencana melanjutkan pendidikannya pada jenjang perkuliahan. Dia belum bisa menyebut pasti akan kuliah di mana. Tapi dia berharap bisa kuliah di daerah Semaran agar bisa  mengabdi dengan masyarakat dan keluarga.

“Saya ingin menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang lain. Juga  ingin menjadi seseorang yang shalih baik secara ritual maupun sosial,” ujarnya.

Kenapa Nyantri

Ada tiga alasan kenapa Faqih memilih untuk menjadi santri. Pertama: ingin mengikuti jejak para tokoh-tokoh Agama di Indonesia. Menurutnya,  banyak tokoh bangsa pada abad  19 yang berasal dari kalangan pesantren.  “Sang Proklamator Kemerdekaan Bapak Soekarno pun juga pernah nyantri di Syaikhona Kholil Bangkalan. Presiden keempat, Gus Dur pun juga jebolan pesantren,” katanya.

Alasan kedua, kata Faqih, karena hubungan dan tata karma (adab) antara santri dan kyai di pesantren sangat diutamakan, jauh dari hubungan yang terbentuk antara murid dan guru di pendidikan umum. “Di pesantren, pertama kali yang diutamakan adalah adab kemudian ilmu. Al-‘ilmu fauqal adab,” kutipnya.

Sedang alasan ketiga, karena di pesantren, santri banyak diajari  ilmu agama.

Makna Hari Santri

Atas prestasi yang diraihnya, Faqih akan menjadi salah satu tamu undangan pada Puncak Perayaan Hari Santri di Semarang pada 22 Oktober mendatang. Faqih sendiri mengaku bangga menjadi santri. Karenanya, Hari Santri mempunyai makna tersendiri baginya.

Menurut Faqih, 22 Oktober 1945 adalah hari saat para ulama dan santri berjuang  memerangi Kolonial Belanda demi  mmpertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga keutuhan Negara.  Santri masa kini dan masa depan juga harus berjuang dengan cara memerangi hawa nafsu sehingga bisa mencari ilmu sedalam-dalamnya.

“Santri juga harus memperkuat jiwa religius keislaman dan kebangsaan, agar bisa menjaga kekuatan Islam, keutuhan NKRI dan melindungi negara ini dari adu domba,” tandasnya.

Gerbang pengabdian kini sudah terbuka lebar di hadapan Muhammad Abdul Faqih. Pengagum KH. Hasyim Asy’ari ini sendiri berkomitmen untuk mulai mengabdikan ilmunya kepada masyakat. Dia mengaku terinspirasi dengan jiwa nasionalisme Pendiri Jamiyah Nahdlatul Ulama ini sehingga ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama. Dan, itu akan dimulainya dari lingkungan terdekat rumahnya di Semarang.

 

sumber:https://kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Siti Nurhalimah, Anak Petani Desa dengan Segudang Prestasi

jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh- Pada malam penutupan Pentas Keterampilan dan Seni Pendididikan Agama Islam (PAI) tingkat nasional tahun 2017 di Taman Sulthanah Safiatuddin Jum’at malam 13 Oktober 2017 menjadi malam yang sangat indah bagi Siti Nurhalimah.

Sesaat namanya diumumkan sebagai juara pertama pada cabang Hifdzil Qur’an putri tingkat Sekolah Dasar, terlihat air mata haru menetes membasahi pipinya.

Siti yang masih duduk dikelas VI SDN 1 Indra Jaya, Lamno kabupaten Aceh Jaya anak pasangan dari Abdullah dan Nurhalimah yang keseharian bekerja sebagai petani di desa.

Gadis cilik kelahiran desa Babah Dua tanggal 02 Juli 2006 yang lalu memiliki banyak prestasi tingkat daerah, provinsi dan nasional.

Sesat setelah Siti meraih juara pertama dan turun dari panggung, kepala Dinas Pendidika Aceh H.Laisani langsung menghampirinya bersama Direktur Pembinaan Guru Sekolah Dasar Kemendikbud RI Anas M.Adam serta wakil ketua Majelis Pendidikan Aceh (MPA) Salaman Ishak memberikan ucapa selamat dan photo bersama.

Prestasi Siti Nurhalimah:
-Juara pertama MHQ tingkat kabupaten Aceh Jaya yang akan mewakili kabupaten Aceh Jaya ketingkat provinsi dikota Langsa.

-Juara pertama MHQ PORSADIN tingkat provinsi Aceh yang akan mewakili Aceh ke tingkat nasional di Surabaya.

-Juara pertama MHQ Pentas Keterampilan dan Seni PAI tingkat provinsi Aceh.

-Juara pertama MHQ Pentas Keterampilan dan Seni PAI tingkat nasional.

 

 

sumber:http://mediaaceh.co

read more
Berita Terkini

Dirjen PAUD dan Dikmas: SEAMEO CECCEP Harus Wujudkan PAUD Universal

Hasil gambar untuk Dirjen PAUD dan Dikmas: SEAMEO CECCEP Harus Wujudkan PAUD Universal

jaringanpelajaraceh.com-Jakarta, PAUD dan Dikmas – Kehadiran SEAMEO Ceccep sebagai lembaga pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga sangat diharapkan peran aktifnya dalam penuntasan pendidikan anak usia dini di Indonesia khususnya, umumnya di ASEAN. Pasalnya, SEAMEO Ceccep merupakan center atau pusat kajian dan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Keluarga untuk kawasan ASEAN. “SEAMEO CECCEP dibentuk untuk merealisasikan program pertama dari 7 (tujuh) program prioritas SEAMEO, yaitu tercapainya pendidikan universal pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan target anak-anak dari keluarga miskin, anak-anak yang tinggal di pedesaan, etnis yang termarjinalkan, serta anak-anak berkebutuhan khusus,” papar Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud, Harris Iskandar. Harris menegaskan bahwa untuk pelaksanaan SEAMEO CECCEP maka tanggal 14 September 2017 yang lalu, telah dilaksanakan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dikuasakan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat dengan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan dengan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) khusus untuk bersama-sama mengelola SEAMEO CECCEP. Dengan telah diakuinya SEAMEO CECCEP, kata Harris, sebagai sebuah organisasi baru di kawasan Asia Tenggara, keberadaan Centre ini akan menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita semua. Kebanggaan tersebut akan terwujud apabila seluruh stakeholders PAUD dan Pendidikan Keluarga dapat menjalin kerja sama untuk sama-sama menjadikan SEAMEO CECCEP besar dan berguna bagi bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. “Diharapkan seluruh mitra PAUD dan Pendidikan Keluarga berkenan melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman seperti yang telah dilaksanakan dengan kedua perguruan tinggi tersebut. Sehingga pendidikan anak usia dini berkualitas serta pendidikan keluarga dapat terwujud di Indonesia, dan kawasan ASEAN,” harapnya. (Tim Warta/KS/Pri)

read more
Berita Terkini

Kadisdik Aceh Tinjau Sekolah Daerah Terpencil di Pulo Aceh

jaringanpelajaraceh.com-BANDA ACEH-Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs. Laisani, M.Si, meninjau sekolah daerah terpencil di Pulo Aceh, Sabtu, (14/10/2017).Hadir bersama Kadisdik Aceh ini, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Aceh, Syahrul Badrudin, SE, M.Si, Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Muslem, S.Ag, M.Pd, Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, Zulkifli, S.Pd, M.Pd serta jajaran dinas tersebut.

Kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Aceh ini bersama rombongan melalui pelabuhan Ulee Lheue menuju pelabuhan Lamteng, Kemukiman Pulo Nasi menggunakan Kapal Motor Nelayan KM Satria Baro.
Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan Aceh bersama rombongan menuju SMA Negeri 1 Pulo Aceh yang terletak di gampong Alue Riyeung, Pulo Nasi dan SMA Negeri 2 Pulo Aceh di gampong Blang Situngkoh. Selain meninjau sekolah tersebut, Kadisdik Aceh ini juga menggelar pertemuan dengan dewan guru dan siswa-siswi di sekolah tersebut.
Dalam pertemuan yang dimoderatori Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Muslem, S.Ag, M.Pd, Kadisdik Aceh juga menggelar diskusi antara dewan guru dan siswa-siswi dengan jajaran Dinas Pendidikan Aceh serta Kepala BPSDM Aceh, Syahrul Badrudin, SE, M.Si.
Pada kesempatan itu, Laisani, turut memberikan motivasi, agar putra-putri di daerah terpencil untuk lebih giat lagi melakukan proses belajar mengajar di sekolah.

“Pemerintah Aceh terus berupaya memberikan perhatian khusus untuk daerah-daerah terpencil di seluruh Aceh.Tentunya, perlu adanya fasilitas dan pemenuhan tenaga pendidik yang merata dan berkualitas,” ujar Laisani.
Menurutnya, hal ini untuk mewujudkan tekad Pemerintah Aceh bidang pendidikan yaitu Aceh Carong, Aceh Teuga dan Aceh Meuadab, akan terlaksana dengan baik.
“Berada di daerah terpencil bukan suatu hambatan untuk kita berkompetensi, melahirkan generasi berkualitas.Intinya, pendidikan di daerah terpencil tidak boleh kalah dengan pendidikan di perkotaan,” tuturnya menyemangati pelajar dan dewan guru di SMA Negeri 1 Pulo Aceh dan SMA Negeri 2 Pulo Aceh.

Ia menyebutkan, bagi putra-putri di Pulo Aceh yang bertekad melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi, Pemerintah Aceh menyediakan beasiswa yang diperuntukkan bagi anak yatim piatu dan anak fakir miskin di Aceh.
“Hal ini sebagaimana telah disampaikan oleh Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, terkait terobosan 100 hari kerja pada, Jum’at 13 Oktober 2017, yang bahwa Pemerintah Aceh menambah bantuan pendidikan (beasiswa) senilai Rp 61 miliar lebih (dari sebelumnya Rp.185, 6 miliar menjadi Rp. 247, 5 miliar), yang disalurkan untuk 103.148 anak yatim piatu dan anak fakir miskin di Aceh,” sebutnya.
“Setiap anak yatim dan fakir miskin, akan menerima dana bantuan pendidikan sebanyak Rp 2,4 juta/tahun, angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu Rp 1,8 juta/tahun atau terjadi penambahan Rp.600 ribu/orang/tahun,” tambahnya.

 

 

sumber :humas.acehprov.go.id

read more
Berita Terkini

Jadwal Ujian Paket C 13-15 Oktober

jaringanpelajaraceh.com – Dinas Pendidikan Aceh memastikan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Paket B dan Paket C, serta UN Perbaikan SMA/SMK akan dilaksanakan serentak pada 13-15 Oktober 2017 mendatang.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Miftahuddin didampingi Kasi Pengembangan Kurikulum SMK Dr Asbaruddin dan Sekretaris Panitia UN Provinsi Aceh, Drs Zulkarnaini kepada Serambi, Rabu (11/10) kemarin, terkait batalnya peserta ujian Paket C di Pidie dalam mengkuti UNBK.
Tidak benar pelaksanaan UNBK Paket C di Pidie Batal. Pada tanggal 10 Oktober itu memang tidak ada jadwal UN di SMA Negeri 1 Mutiara. Sebab, jadwal UNBK yang sudah disepakati Aceh pada 13-15 Oktober,” kata Asbaruddin.

Jadwal ini sudah disosialisasikan ke seluruh Disdik di kabupaten/kota,” tambahnya. Ia pun mengaku heran, mengapa peserta ujian Paket C di Pidie tidakmendapat informasi akurat dari pihak Disdik setempat terkait jadwal ini.

Untuk diketahui, secara nasional kegiatan UNBK ini diberikan dua pilihan jadwal, yakni 10-12 dan 13-15 Oktober. Sesuai hasil rapat sosialisasi yang dilaksanakan 2-3 Oktober 2017 lalu di Grand Aceh Hotel Syariah, Banda Aceh, Dinas Pendidikan Aceh dan Disdik kabupaten/kota di Aceh menyepati pelaksanaan UNBKpada 13-15 Oktober 2017.

Padahal, dalam rapat sosialisasi UNBK itu, Kadisdik Pidie, Murthalamuddin SPd telah mengutus dua wakilnya, Kabid Pembinaan SMP yang juga Ketua Panitia UN Pidie, Drs Sulaiman dan Hasan Basri ST (Kasi Sarana),” jelas Asbaruddin.

Penjelasan ini disampaikan untuk meluruskan miskoordinasi dan miskomunikasi antara Dinas Pendidikan Aceh dengan Dinas Pendidikan Pidie terkait pelaksanaan ujian Paket C yang salah diinformasikan ke peserta ujian. Sehingga merugikan pihak peserta.

Seperti diberitakan kemarin, 47 peserta ujian Paket C yang mendapat informasi dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie bahwa ujian dilaksanakan Selasa (10/10) di Gedung SMA Mutiara, harus pulang dengan perasaan kecewa karena ujian pada hari itu batal dilaksanakan. “Akibat panitia yang tidak siap, kami rugi waktu karena harus pulang disebabkan ujian dibatalkan,” kata seorang peserta.(

Sekretaris Panitia UN Aceh, Zulkarnaini juga meluruskan pernyataan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie yang mengatakan bahwa pelaksanaan ujian ini menjadi kewenangan Disdik Aceh sejak pengelolaan SMA/SMK ditarik ke Pemerintah Provinsi.

Menurut Zulkarnaini, berdasarkan peraturan terbaru, penyelenggaraan ujian Paket A, B, dan C dilakukan oleh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang pembinaannya melekat pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. “Karena itu, UNBK bagi siswa Paket C ini masih dalam tanggung jawab Dinas pendidikanKabupaten/Kota,” katanya.

Terlepas dari sikap buang badan ini, ia berharap pelaksanaan ujian pada Jumat (13/10) bisa terlaksana dengan baik. Untuk Pidie, ujian akan dilaksanakan di dua lokasi. Yaitu untuk Paket C SMA digelar di gedung SMAN 1 Mutiara, dan ujian Paket C SMK dilaksanakan di gedung SMK Negeri 1 Sigli.

Tahun ini, jumlah peserta Ujian Nasional di Aceh seluruhnya 7.471 siswa, yang tersebar di seluruh Aceh. Untuk Paket B (setara SMP) tercatat sebanyak 1.496 siswa, Paket C (setara SMA) sebanyak 2.895 siswa, dan UN Perbaikan bagi siswa SMA/SMK sebanyak 2.080 siswa,” rincinya.(sir)

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com

 

read more
Kupi Pancung

Kiat Agar Anak Lebih Menghargai Uang

Salah satu hal penting dalam pendidikan anak yaitu mendidiknya agar menghargai uang. Bila sang anak menghargai uang, ia akan lebih mensyukuri apa yang telah dimilikinya. Sebaliknya, bila sang anak kurang menghargai uang, ia biasanya cenderung akan terus meminta agar keinginannya terpenuhi. Ambil contoh, meskipun telah memiliki mainan, ia akan terus meminta dibelikan mainan baru. Tak tertutup kemungkinan juga, akan menanamkan karakter kurang mandiri dalam jiwa anak. Nah, agar sang anak lebih menghargai uang, berikut beberapa kiat yang dapat kita coba.

Menunjukkan Kerja Keras Untuk Mendapatkan Uang

Kiat pertama yaitu tunjukkan perilaku kerja keras dihadapan anak. Misalnya, pergi saat pagi hari lalu pulang saat malam. Ataupun, tidur larut malam karena menyelesaikan pekerjaan. Nah, dengan menunjukkan sikap tersebut, sang anak akan lebih menyadari bahwa mendapatkan uang bukan hal mudah. Selain itu, akan lebih menanamkan mental menghargai uang ke dalam jiwa anak. Tunjukkan juga uang hasil kerja keras tak digunakan seluruhnya. Ada yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, dan ada yang digunakan untuk ditabung. Dengan menunjukkan sikap ini, sang akan pun akan lebih menghargai uang.

Berusaha Menahan Perasaan

Sebagai orang tua, tentunya sangat menyanyangi buah hati kita. Karenanya, bila sang anak memiliki keinginan, kita berusaha memenuhinya. Akan tetapi, memenuhi seluruh keinginannya, bukanlah hal bijak. Sebabnya, akan menanamkan pemikiran bahwa uang dapat diperoleh dengan mudah di dalam jiwa anak. Bila pemikiran tersebut muncul, tentunya secara psikologis membuat sang anak kurang menghargai uang dan kerja keras orang tua. Selain itu, karena seluruh keinginannya terpenuhi, sang anak akan kurang memiliki rasa tanggung jawab menjaga barang miliknya.

Membiasakannya Menabung

Dengan membiasakan sang anak menabung saat usia dini, sang anak pun akan lebih menghargai uang. Selain itu, akan menanamkan mental hemat di dalam jiwa anak. Dengan menerapkan cara tersebut, akan lebih menanamkan bahwa uang tak dapat diperoleh dengan mudah di dalam jiwa anak. Nah, sebagai tips, agar anak lebih terangsang untuk menabung, tak ada salahnya membelikannya celengan dengan desain yang disukai anak. Misalnya, bila anak menyukai karakter Hello Kitty, tak ada salahnya kita membelikannya celengan berdesain kucing lucu tersebut.

Memberi Contoh yang Baik

Anak secara psikologis cenderung meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Karena orang tua menjadi orang yang begitu dekat dengan anak, anak akan cenderung meniru perilakunya. Nah, terkait pendidikan anak agar lebih menghargai uang, tunjukkan contoh yang baik terkait hal tersebut. Misalnya, hemat dan tak boros membeli hal apapun. Ataupun, menunjukkan bahwa kita gemar menabung. Ataupun juga, mengutamakan kebutuhan dan menyampingkan keinginan dalam membeli barang.

Demikian, beberapa kiat agar anak lebih menghargai uang. Sebagai orang tua yang bijak, tentunya kita menginginkan agar anak kita menghargai uang.

 

dikutip dari:puncakbukit pendidikan anak

read more
Berita Terkini

Semua Pengetahuan Harus Diabdikan Atas Dasar Kemanusiaan

jaringanpelajaraceh.com-Seorang akademisi yang sudah lulus dari perguruan tinggi harus berusaha mengembangkan kepribadiannya sampai pada level humanisme, karena semua pengetahuan keprofesionalannya harus diabdikan atas dasar kemanusiaan. “Bukan lagi untuk kepentingan dirinya sendiri, keluarganya, golongannya, bangsanya, tetapi harus atas nama kemanusiaan,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dalam acara pelepasan wisudawan-wisudawati di Universitas Darul Ulum (Unisda), Lamongan,

Mendikbud menggarisbawahi bahwa ilmu yang diraih para wisudawan/wisudawati harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk kepentingan yang lebih luas, yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara, bahkan yang lebih luas lagi yaitu untuk kepentingan kemanusiaan. Ia juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan/wisudawati Unisda yang telah lulus.

Saya ikut bahagia, ikut berbangga kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah mencapai studi terakhir dalam studinya di Unisda. tentu saja ini bukan terakhir dari segala-galanya. Bahkan sebetulnya ini baru awal dari langkah ke depan yang membutuhkan energi. Perjuangan jauh lebih keras, dan lebih besar dibanding apa yang selama ini dilakukan ketika belajar di Unisda ini,” tutur Mendikbud dalam orasi ilmiahnya di Unisda.

Dalam kesempatan tersebut ia menjelaskan tentang tahap-tahap perkembangan perspektif manusia yang bergerak dari yang sempit menjadi melebar. Perspektif yang pertama itu adalah tahap selfisme atau tahap selfie, tahap ini adalah tahap yang paling sempit. Kemudian, setelah itu mulai bergerak lebih melebar yaitu melihat perspektif kepentingan keluarga atau disebut dengan nepotisme.

Lalu, pada level yang lebih tinggi lagi yaitu kepentingan terhadap kelompok atau golongannya yang disebut parokialisme atau komunalisme, orang yang derajatnya pada tingkat komunalisme biasanya cenderung melakukan tindakan-tindakan yang kurang obyektif ketika sudah berpikir untuk kepentingan kelompoknya. Kepentingan yang lebih besar lagi adalah kepentingan bangsa dan disebut nasionalisme. Puncak dari perkembangan perspektif manusia adalah kepentingan kemanusiaan atau humanisme. “Manusia yang telah memiliki kepentingan kemanusiaan adalah manusia yang menuju sempurna,” kata Mendikbud.

Rektor Universitas Islam Darul Ulum Lamongan (Unisda) Afif Hasbullah juga mengatakan hal yang senada dengan Mendikbud. “Saya berharap agar ilmu yang kalian peroleh dapat bermanfaat untuk diri, keluarga, lingkungan, masyarakat, dan tentu negara kita Indonesia,” ujar Afif.

Mendikbud diundang menghadiri acara pelepasan wisudawan-wisudawati di Universitas Darul Ulum (Unisda), Lamongan, karena mayoritas dari program studi yang ada di Indonesia adalah kependidikan. “Berarti mayoritas yang ada di acara ini calon-calon guru, oleh karena itu patut untuk mendengarkan arahan, pembinaan, pembimbingan dari Mendikbud untuk kita semuanya khususnya untuk para wisudawan/wisudawati dalam langkah ke depannya untuk mengabdi bagi bangsa dan Negara,” kata Afif.

Wisudawan dan wisudawati Unisda Lamongan yang lulus pada tahun ini berjumlah 534 orang. Mereka terdiri dari Sarjana Pendidikan Matematika sebanyak 69 orang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 71 orang, Pendidikan Bahasa Inggris 48 orang, Manajemen 108 orang, Akuntansi 62 orang, Pendidikan Agama Islam 37 orang, Ilmu Hukum 7 orang, Agrotek 17 orang, Sipil 15 orang, Arsitek 10 orang, Ilmu Politik 4 orang, Ilmu Pemerintahan 6 orang, Matematika 5 orang, Master Pendidikan 58 orang, dan Master Pendidikan Islam 17 orang.

 

 

sumber:www.kemdikbud.go.id

read more
1 29 30 31 32 33 80
Page 31 of 80