close

slide

Berita Terkini

2.663 Pelajar Aceh Terima Dana PIP

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin didampingi Deputy General Manager Hubungan Lembaga BNI, Koen Yulianto memberikan secara simbolis tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada perwakilan siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTsN), dan Madrasah Aliyah (MA) di MIN 6 Banda Aceh, Selasa (10/10)

jaringanpelajaraceh.com-BANDA ACEH – Sebanyak 2.663 siswa madrasah di Aceh akan menerima dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) melalui tabungan simpanan pelajar (SimPel) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk.
Kemarin, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin menyerahkan bantuan ini secara simbolis kepada 12 pelajar tingkat MI, MTs, dan MA penerima PIP dan siswa berprestasi di MIN 6 Banda Aceh.
Ke-12 pelajar tersebut terdiri atas enam penerima PIP dari keluarga kurang mampu, dua di antaranya dari MIN 3 Banda Aceh, yakni Ayifa Ramadhani dan Muhammad Alfarid. Kemudian Ilhamdi (MIN 2 Banda Aceh), Muhammad Khalil (MIN 5 Banda Aceh), Muhammad Rizqi (MTsN 3 Banda Aceh), dan Rahmad Jumadi (MAN 3 Banda Aceh).

Sedangkan enam pelajar berprestasi lainnya, empat di antaranya dari MIN 6 Banda Aceh, yakni Nadira Yasvina, Habiburrahman, M Qusyairie, dan Muthiah. Dua lagi, Aula Rahmah (MAN 2 Banda Aceh) dan Tazkiatun Nufus (MIN 5 Banda Aceh).
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan dana bantuan PIP melalui KIP ini diprioritaskan kepada siswa yang kondisi ekonomi orang tuanya kurang mampu dan belum berkecukupan.

“Maka merekalah yang diprioritaskan untuk menerima KIP ini. Program ini diharapkan dapat terus dikembangkan, hingga orang tua anak-anak ini berkecukupan, sehingga mereka sendiri yang menentukan bahwa ada saudara-saudara mereka yang lebih membutuhkan, dan lebih baik itu yang diprioritaskan,” ujarnya kepada wartawan usai penyerahan simbolis KIP di MIN 6 Banda Aceh.
Ia menyebutkan jumlah dana yang diterima tiap siswa, yaitu tingkat MI Rp 450 ribu/tahun, MTs Rp 750 ribu/tahun, dan MA Rp 1 juta/tahun. “Dana ini harus disalurkan tepat sasaran, tepat waktu, dan jumlahnya tidak boleh serupiah pun ada kekurangan dari hak yang diterima para siswa ini,” tegas Lukman.

Pada kesempatan tersebut, BNI juga memberikan Bantuan CSR berupa bantuan rehab ruang kelas mengajar MIS Al Kautsar di Jambu Rambong Bandar Pusaka, Aceh Tamiang senilai Rp 100 juta, dan dari Kementerian Agama RI sebesar Rp 171 juta yang diterima Kepala MIS Al Kautsar, Kamisem.
Corporate Secretary BNI, Kiryanto menyampaikan pemberian simbolis tersebut mewakili dimulainya penyaluran PIP Madrasah untuk 2.663 siswa lainnya di provinsi Aceh yang akan dilakukan secara bertahap meliputi beberapa kabupaten/kota, yaitu Lhokseuwame, Sigli, Bireuen, Meulaboh, Langsa, Kabanjahe dan Banda Aceh.

Dikatakan, penyaluran PIP Kementerian Agama RI juga mengacu pada PIP yang sudah berjalan saat ini. Setiap siswa penerima manfaat dana PIP akan memperoleh KIP yang telah terintegrasi dengan sistem tabungan. Tabungan tersebut berfungsi sebagai kartu identitas penerima bantuan PIP, dan sebagai kartu ATM atau debit. Kartu ini dapat digunakan untuk mencairkan dana PIP di ATM, outlet BNI, atau di Agen46 BNI.

Sementara Deputy General Manager Hubungan Lembaga BNI, Koen Yulianto menambahkan untuk memudahkan pencairan dana PIP, maka BNI membuka kesempatan bagi koperasi sekolah untuk menjadi Agen46 BNI, sebagai perpanjangan tangan BNI dalam memberikan layanan perbankan, sehingga pencairan PIP dapat langsung dilakukan di koperasi tersebut.

“Melalui mekanisme ini, bantuan pemerintah bagi para siswa akan dapat diterima lebih tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, dan mudah dilakukan,” sebutnya yang pada kesempatan tersebut BNI langsung melakukan uji coba transaksi melalui KIP, baik melalui BNI Layanan Gerak maupun Agen46 yang disediakan di lokasi acara. (una)

 

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com

read more
Berita Terkini

PPPA Aceh Gelar Pelatihan Pengembangan Usaha Rumahan Bagi Perempuan

jaringanpelajaraceh.com-Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Aceh menggelar pelatihan pengembangan usaha rumahan bagi perempuan di Kabupaten Bener Meriah di Aula Setdakab Bener Meriah, Selasa (10/10)

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Aceh, serta para peserta yang merupakan ibu-ibu para pelaku industri rumahan se Kabupaten Bener Meriah.

Bupati Kabupaten Bener Meriah Ahmadi, SE yang diwakili oleh Asisten Kesra dan Pemerintahan Setdakab Bener Meriah Drs. Mukhlis menyampaikan, para perempuan pelaku usaha memang harus memperoleh pelatihan dan pendampingan. Kalau hanya modal tanpa pelatihan dan pendampingan, maka industri mereka susah berkembang.

Melalui pelatihan ini diharapkan para ibu bisa mengembangkan kembali usaha-usaha rumahan, ibu-ibu juga bisa berkoordinasi dengan kami” tambah Mukhlis lagi.

Dia juga menambahkan, dengan pelatihan ini nantinya hasil usaha para ibu-ibu semua dapat dijadikan sebagai oleh-oleh untuk tamu yang datang berkunjung ke Kabupaten Bener Meriah.

Intinya para ibu-ibu semua kami harapkan bisa menciptakan produk yang kreatif, agar industri rumahan dapat lebih produktif dan inovatif. Terpenting ibu-ibu pemilki industri rumahan agar tidak menggunakan bahan berbahaya kepada produk rumahannya.”pinta Asisten Kersa dan Pemerintahan Setdakab Bener Meriah itu.

Sementara itu Riantina yang mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Aceh selaku ketua panitia dalam kesempatan itu menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan pada hari itu hendaknya mampu meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan, khusunya perempuan dalam Kabupaten Bener Meriah.

Kegiatan ini untuk menambah keterampilan dan manjerial kaum perempuan di bidang usaha, agar mampu meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan” ujar Ketua Panitia.

Katanya lagi, program pelatihan industri rumahan bagi perempuan ini baru dilaksanakan pada tahun ini, dan Kabupaten Bener Meriah menjadi pilot projecnya. Sebelumnya Pemerintah Aceh telah melakukan pemetaan di desa-desa, dimana sasarannya adalah perempuan yang sudah memiliki usaha sendiri.

Di Kabupaten Bener Meriah, industri rumahannya sudah mencapai level “Berkembang” atau tipe dua, karena itu, Pemerintah Aceh akan melakukan pendampingan terhadap usaha rumahan ini hingga tiga tahun.” Demikian Riantiana.

 

 

sumber:humas.acehprov.go.id

read more
Berita Terkini

Pengajuan Penerbitan NUPTK Seluruhnya Secara Online

 

jaringanpelajaraceh.com- Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan merupakan nomor yang diberikan kepada Guru-guru dan Tenaga Kependidikan yang telah memenuhi persyaratan untuk diberikan NUPTK. Namun dalam pemberian NUPTK haruslah memenuhi beberapa persyaratan dan melalui mekanisme yang terlah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Namum sampai dengan saat ini masih banyak Guru-guru yang belum memiliki NUPTK dan sudah mengusulkan, tapi belum memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. beberapa pekan yang lalu, banyak tersebar luas di Whatapp berita tentang pengajuan NUPTK  bagi Guru-guru.

Terkait berita tersebut, Tim Jaringan Pelajar Aceh telah mengklarifikasi saudara Muhammad Iqbal, SE di Dinas Pendidikan Aceh yang menangani tentang pengajuan NUPTK. “Memang sudah tersebar luas di media sosial berita HOAX tentang pengusulan NUPTK yang persyaratannya sampai 10 item itu dan bahan-bahannya disuruh dibawa ke Banda Aceh, kan kasihan yang sudah nyiapin bahan dan sudah antar ke kantor jadi kecewa, padahal pengusulannya sudah Online semua. Tapi ada juga beberapa Operator Sekolah, Kepala Sekolah dan Guru yang mengerti tentang pengajuannya langsung klarifikasi kepada saya tentang berita Bohong tersebut” Ujar Iqbal.

Lanjut iqbal, “Jadi bagi guru yang sudah memenuhi persyaratan bisa mengusulkan secara Online oleh Operator sekolah masing-masing melalui vervalptk.data.kemdikbud.go.id, dan bahan yang diupload juga harus berkas yang asli kemudian discan, dan jangan yang fotocopy biar nanti diverifikasi pengusulannya mudah dan tidak perlu bawa-bawa berkas ke kantor lagi. Persyaratan dan mekanisme pengusulan sudah bisa dibaca di gtk.data.kemdikbud.go.id.

 

 

Sumber : jaringanpelajaraceh.com

read more
Berita Terkini

Dirjen Pendis : Pentas PAI Ajang Aktualisasi Islam Rahmatan lil ‘Alamin Siswa Sekolah

jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh (Kemenag) – Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) merupakan ajang wadah pembinaan dan aktualisasi bagi para siswa sekolah untuk menerima, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil ’alamin dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat memberikan laporan dalam pembukaan Pentas PAI ke-VIII di Banda Aceh.

Pentas PAI ini juga merupakan wahana kompetisi dalam mengaktualiasasikan dan menumbuhkembangkan minat serta bakat peserta didik mulai jenjang SD hingga SMA/SMK,” imbuh Guru Besar UIN Alaudin Makasar ini di Aceh, Senin (09/10).

Selain itu juga, dalam rangka membentuk sikap mental peserta didik dalam hal sportivitas, kejujuran, dan ukuwwah Islamiyah antar siswa,” imbuhnya.

Dan yang tidak kalah penting, menurut Kamaruddin, Pentas PAI menjadi salah satu upaya Kemenag dalam menguatkan pemahaman dan ketaatan beragama Islam peserta didik, dengan tetap memelihara kesadaran kebhinekaan dalam bingkai NKRI.

Pentas PAI VIII diikuti 907 peserta didik dan 235 pendamping. Total ada 1.142 peserta, perwakilan provinsi seluruh Indonesia.

Kamaruddin mengapresiasi keterlibatan aktif Pemprov Aceh. Menurutnya, Pentas PAI VIII menjadi perhelatan nasional pertama yang mendapatkan dukungan moral dan finansial luar biasa dari Pemerintah Daerah.

Selaku Dirjen Pendidikan Islam saya sampaikan ucapan terima kasih dan perhargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur Aceh atas dukungan dan perhatiannya terhadap pembinaan pendidikan agama Islam,” tambah Kamaruddin.

 

 

sumber:kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Pembukaan Pentas PAI 2017 Dimeriahkan 500 Penari Rapai Aceh

 

jaringanpelajaraceh.com– Banda Aceh,Rapai sebagai salah satu seni dan budaya masyarakat Aceh ikut memeriahkan pembukaan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) VIII 2017 di Provinsi Aceh, Senin (9/10) malam.
Tari ini memanfaatkan Rapai, alat musik sejenis Rebana yang mengiringi para penari. Setiap penari menabuh satu Rapai. Ada sekitar 500 penari yang bakal membawakan Rapai sehingga ada 500 rapai yang ditabuh. 500 penabuh rapai itu terdiri atas 430 penari rapai geleng dan 70 orang penabuh rapai pasee, rapai geurimpheng, dan rapai uroh.
Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama, Imam Safei mengungkapkan, penampilan seni dan budaya lokal Aceh sebagai langkah mweujudkan tema besar Pentas PAI, Merawat Keberagaman, Memantapkan Keberagamaan.
Dengan hal itu, Pentas PAI juga bisa menyosialisasikan Islam rahamtan lil alamin,” ujar Imam Safei.
Selain Tari Saman yang terkenal itu, Aceh juga mempunyai Tari Rapai dengan syair-syair religius sehingga dapat memperkuat rasa cinta terhadap keberagaman Indonesia dengan tetap meneguhkan keberagamaan.
500 penari rapai yang telah dipersiapkan menampilkan gerak tari dan musik tradisonal, dipadukan dengan musik modern. Para penari berasal dari Komunitas Ragam Aceh Kreatif.
Kegiatan yang melibatkan 907 peserta dari unsur SD, SMP, SMA, dan SMK ini juga menyajikan sejumlah penampilan budaya-budaya local seperti tari saman, dan tari Pameulia Jamee yang akan dibawakan langsung oleh para siswa dan siswi dari Aceh.
Di antara bidang yang akan dilombakan dalam kegiatan yang berlangsung hingga 14 Oktober 2017 ini yaitu, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Cerdas Cermat PAI, Kaligrafi Islam, Seni Nasyid, Debat PAI, dan Kreasi Busana Muslim.
Selain dihadiri oleh Kepala Kanwil se-Indonesia, kegiatan yang pertama kali digelar di luar Pulau Jawa ini dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Provinsi Aceh Irwandi Yusuf. (Fathoni)
sumber:www.nu.or.id
read more
Berita Terkini

Disdik Evaluasi Kinerja Kepsek

Sejumlah guru di SMP Negeri 1 Bireuen, mogok mengajar. Sehingga proses belajar mengajar di sekolah favorit tersebut terganggu. Mereka minta kepala sekolahnya diganti.

-Turunkan Tim Pengawas ke Kabupaten/Kota

jaringanpelajaraceh.com-LHOKSEUMAWE – Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh sejak 3 hingga 7 Oktober 2017 telah menurunkan tim pengawas sekolah ke seluruh kabupaten/kota untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja 684 kepala SMA/SMK Negeri di seluruh Aceh. Monitoring tersebut merupakan upaya peningkatan mutu pendidikan di Aceh.

Seperti di Kota Lhokseumawe, Sabtu (7/10) kemarin, para pengawas mengunjungi sejumlah sekolah dan membuat pertemuan dengan kepala sekolah (kepsek), guna menghimpun data yang diperlukan oleh tim. Terkait kegiatan evaluasi tersebut, Koordinator Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Aceh, Adnan Majid yang ditemui Serambi di Lhokseumawe, kemarin, mengakui, program evaluasi itu atas dasar persetujuan dari Kepala Dinas Pendidikan Aceh.

Dijelaskan, pihaknya selaku pengawas memiliki tugas dan wewenang membina serta mengawasi kinerja kepala sekolah dan guru. Namun, selama ini wewenang tersebut tidak berjalan efektif. “Jadi, kegiatan evaluasi kinerja kepala sekolah oleh tim pengawas kali ini merupakan hal yang pertama dilakukan di Aceh,” jelasnya.

Menurut Adnan Majid, pihaknya menurunkan pengawas ke-23 kabupaten/kota di Aceh secara bersilang. Misalnya, pengawas dari Lhokseumawe diturunkan ke Aceh Barat dan seterusnya, dengan harapan hasil evaluasi lebih objektif nantinya. Sedangkan item-item yang dievaluasi, beber dia, sudah ada instrumen khusus, seperti cara pengelolaan sekolah, perencanaan, visi dan misi kepala kepala sekolah, serta komitmen kepsek membangun sekolah, dan lain sebagainya. “Pastinya para kepala sekolah tidak bisa hanya mengatakan dirinya sudah siap kepada pengawas, tapi harus mampu menunjukkan bukti di lapangan,” tukas dia.

Seluruh hasil evaluasi tersebut, ungkap Adnan Majid, akan dirangkum terlebih dahulu, untuk selanjutnya diserahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh. Bahkan bila diperlukan, tak tertutup kemungkinan hasil evaluasi itu juga akan dipaparkan kepada Gubernur Aceh dan DPRA.

“Evaluasi ini penting karena kepala sekolah merupakan seorang manajer dalam pengelolaan sekolah. Maka peran seorang manajer yang berkualitas, tentunya sangat penting untuk melahirkan pendidikan yang bermutu. Jadi, kegiatan ini sangat penting dalam upaya membangun pendidikan di Aceh,” pungkas Adnan Majid.(bah)

 

baca juga:https://www.jaringanpelajaraceh.com/berita-terkini/pentas-pai-viii-digelar-di-aceh-ini-perbedaan-dengan-perhelatan-sebelumnya/#.WdrouI-0PIU

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com/

 

read more
Berita Terkini

Lebarkan Sayap, AHM serap Aspirasi SMK Vokasi Indonesia Timur

jaringanpelajaraceh.com-Melanjutkan komitmennya untuk memperkuat pendidikan vokasi dan melahirkan alumni SMK yang terampil dan berdaya saing, PT Astra Honda Motor (AHM) mulai mengembangkan sayapnya ke wilayah Indonesia Timur, khususnya Sulawesi dan Papua.

Untuk merealisasikan program yang telah dicanangkan sejak 2009 ini, AHM mengundang berbagai pemangku kepentingan seperti Direktorat Pembinaan SMK, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jaringan Main Dealer Honda, hingga kepala sekolah dan kepala program studi SMK mitra binaan AHM se-Sulawesi dan Papua.

Dalam agenda yang bertajuk Sarasehan Program Pendidikan Satu Hati tersebut, AHM menyampaikan berbagai materi yang bisa dijadikan referensi dalam rangka peningkatan kualitas SMK mulai dari standarisasi pengelolaan sekolah hingga upaya meningkatkan kompetensi guru. Selain itu, ada juga forum Focus Group Discussion (FGD) untuk berdiskusi terkait masalah aktual yang terjadi di SMK dan informasi terkininya.

Beberapa problematika seputar SMK terungkap di FGD. Ada yang terkait langsung dengan industri, ada juga yang terkait dengan arahan kebijakan detail pemerintah untuk pendidikan vokasi ini. Kami berharap, dengan dukungan dan keseriusan pemerintah, semua tantangan ini bisa diselesaikan untuk kemajuan SMK di masa depan.” kata Direktur HR, GA, & IT AHM, Markus Budiman seperti yang terlansir di press rilis yang diterima detikOto.

Di sela acara sarasehan yang berlangsung selama 2 hari itu juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara AHM dengan 3 SMK dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara yang akan mengimplementasikan Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Astra Honda. Dengan bergabungnya SMK Negeri 2 Bulukumba, SMK Negeri 1 Sampolawa, dan SMK Negeri 5 Bone tersebut, jumlah SMK mitra binaan AHM sampai saat ini sudah mencapai 662 sekolah yang tersebar di 30 Provinsi di Indonesia.

Bertambahnya jumlah sekolah ini merupakan tantangan bagi kami untuk konsisten menjaga komitmen dalam meningkatkan mutu implementasi KTSM Astra Honda di SMK binaan baru ataupun SMK yang sudah lebih dulu bergabung dengan kami” papar Muhibbuddin sebagai Deputy Head of Corporate Communication AHM.

Ketiga SMK yang baru bergabung itu juga diberikan 3 unit sepeda motor, spesial tools, dan buku atau materi ajar oleh AHM. Secara simbolis Direktur AHM Markus Budiman menyerahkan paket donasi untuk belajar dan praktik siswa ini kepada 3 Kepala Sekolah dari SMK Negeri 2 Bulukumba, SMK Negeri 1 Sampolawa, SMK Negeri 5 Bone.

 

 

sumber:https://oto.detik.com

read more
Berita Terkini

Pemprov Aceh Dukung Perhelatan Pentas PAI VIII

jaringanpelajaraceh.com=Banda Aceh (Kemenag) -Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) VIII yang diselenggarakan di Banda Aceh pada 9-14 Oktober 2017 didukung penuh Pemerintah Provinsi Aceh. Dukungan ini menjadi bentuk komitmen Pemerintah Provinsi dalam memperkuat karakter keagamaan kepada peserta didik.

“Pemprov menyediakan sejumlah fasilitas yang diperuntukkan bagi seluruh kontingen, pendamping, juri, dan panitera,” demikian penjelasan Panitia Pentas PAI melalui rilis di Aceh, Senin (09/10).

Fasilitas yang diberikan antara lain berupa  akomodasi, konsumsi, dan transportasi lokal. Layanan akomodasi berupa 18 penginapan atau hotel. Untuk transportasi lokal, Pemprov menyediakan bus mini sebagai alat mobilitas peserta dan pendamping dalam menjalani lomba.

Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama, Imam Safei menyambut baik dukungan Pemprov Aceh. Menurutnya, hal itu menunjukan perhatian dan kesungguhan Pemprov dalam pengembangan pendidikan Islam di sekolah.

“Karena kegiatan Pentas PAI ini tidak hanya semata kompetisi dan lomba, tetapi juga dalam rangka memperkuat karakter keagamaan siswa sehingga ikut memperkuat kecintaan pada tanah air yang majemuk ini,” tutur Imam Safei.

Kegiatan yang melibatkan 907 peserta dari unsur SD, SMP, SMA, dan SMK ini juga akan menyajikan sejumlah penampilan budaya-budaya lokal, seperti: tari Pameulia Jamee, dan Rapai Aceh (sejenis rebana) yang akan dibawakan langsung oleh para siswa dan siswi dari Aceh.

Tahun ini, Pentas PAI mengangkat tajuk “Merawat Keberagaman, Memantapkan Keberagamaan”. Event ini akan mempertandingkan 22 cabang, antara lain:  Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Cerdas Cermat PAI, Kaligrafi Islam, Seni Nasyid, Debat PAI, dan Kreasi Busana Muslim.

Selain dihadiri oleh Kepala Kanwil se-Indonesia, kegiatan yang pertama kali digelar di luar Pulau Jawa ini dijadwalkan akan dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Provinsi Aceh Irwandi Yusuf. (AF)

 

 

sumber:https://kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Indonesia Dorong ISESCO Lebih Aktif Respon Persoalan Terkini Dunia Muslim

jaringanpelajaraceh.com– Rabat, Maroko (Kemenag) – Indonesia mendorong agar Islamic Educational, Scientific and Curtural Organisation (ISESCO) lebih aktif mengambil peran dalam persoalan-persoalan terkini yang dihadapi oleh dunia muslim, seperti radikalisme, mutu pendidikan, ekonomi kerakyatan dan dialog antar umat beragama atau budaya.

Demikian salah satu poin yang disampaikan delegasi Indonesia dari Kementerian Agama Agus Sholeh pada acara pertemuan Excecutive Council ISESCO ke 38 yang diadakan di Rabat Maroko tanggal 3-4 Oktober 2017.

ISESCO merupakan organisasi negara-negara Islam yang beranggotakan 53 negara yang bekerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi dan budaya. Untuk mengevaluasi semua program kerja setiap tahunnya, ISESCO mengadakan pertemuan “Executive Council” semua negara anggota yang tahun ini diadakan di Rabat Maroko. Tahun ini adalah pertemuan yang ke 38.

Agus Soleh dalam keterangannya menyampaikan, merespon laporan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal ISESCO, terkait dengan agenda Action Plan 2015-2017, delegasi RI menyampaikan sejumlah catatan, yaitu :

Pertama, Indonesia menyampaikan apresiasi bahwa ISESCO telah memiliki Rencana Strategis 2015-2017 yang memetakan persoalan yang dihadapi negara-negara muslim dan usulan pemecahannya.

Kedua, mendukung langkah-langkah strategis yang dilakukan ISESCO dalam membangun komunikasi dengan berbagai pihak, baik kalangan pemerintahan maupun lembaga-lembaga swasta.

Ketiga, mengaparesiasi atas rencana ISESCO untuk memperkuat kerjsama negara-negara anggota dalam bidang Sains dan Teknologi.

Keempat, meminta kepada ISESCO agar memberikan perhatian lebih baik terhadap potensi negara-negara muslim yang berada di wilayah Asia, terutama Indonesia dan Malaysia.

“Kita berharap, dengan adanya revitalisasi peran ISESCO ini dapat lebih mendorong kerja sama antara negara-negara anggota yang pada akhirnya dapat meningkatkan kekuatan negara-negara muslim dalam pentas dunia dalam bidang pendidikan, sains dan kebudayaan,” ujar Agus.

 

 

sumber:https://kemenag.go.id

read more
1 30 31 32 33 34 80
Page 32 of 80