Jaringanpelajaraceh.com – Hari Kemerdekaan Indonesia selalu dirayakan dengan meriah setiap tahunnya, tapi ada hal lebih penting dari sekadar perayaan yang mungkin telah diabaikan masyarakat yakni nilai-nilai adiluhung bangsa ini. (lebih…)
Jaringanpelajaraceh.com – JAKARTA, Beban kurikulum 2013 mengharuskan sekolah menambah jam belajar bagi anak didiknya. Sayangnya, rencana ini menuai protes para siswa.
Namun menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, penambahan jam pelajaran merupakan strategi peningkatan kinerja pendidikan dan efektivitas pembelajaran. Sebenarnya, jam belajar di Indonesia justru masih kurang jika dibandingkan dengan negara lain.
“Angka jam pelajaran Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara maju, seperti Jepang, Australia, Italia dan Belanda,” ujar M. Nuh.
Penambahan jam belajar, kata Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, juga memperhitungkan keadaan sosial dan keluarga para siswa. Menurutnya, orangtua tidak lagi ada di rumah seperti dulu karena sama-sama bekerja. Bahkan keadaan sosial pun tidak kondusif dan cenderung kurang baik. Oleh sebab itu, Nuh menilai, penambahan jam ini harus diterima secara positif.
“Jika anak-anak di sekolah lebih lama justru akan lebih baik. Mungkin jam les dan ekskul bisa dikaji lagi. Selain itu, manajemen waktu yang lebih baik dari rumah dan sekolah juga diperlukan,” ungkap mantan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) itu.[]
Sumber: Okezone.com | Ilustrasi Google | rm
Jaringanpelajaraceh.com | Banda Aceh — Dinas Pendidikan Aceh menggelar Pelatihan Jurnalistik siswa jenjang pendidikan menengah bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), acara ini berlangsung dari tanggal 15 sampai dengan 27 Agustus mendatang, di Aula PWI, (15/08).
Ketua PWI Tarmilin Usman SE, MSi. mengatakan dalam sambutannya “kegiatan jurnalistik ini untuk siswa menengah, sehingga mampu menerbitkan tabloid tentang sekolahnya, dan nantinya kami (PWI) akan menilainya mana tabloid terbaik.”
Lanjutnya, saat ini dunia tulis- menulis bukan saja di geluti oleh para wartawan saja, tapi semua lini sudah mengwajibkan untuk menulis, dan juga termaksud guru, saat ini terus menulis kajian terhadap suatu displin ilmu.
Acara ini di selenggarakan sebanyak lima gelombang, setiap gelombang, pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, peserta meliputi sekolah yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar tingkat sekolah menegah atas.
Tarmilin mengharapkan “peserta nantinya yang sudah mengikuti ini mampu menulis, paling tidak membuat infomasi terkait sekolahnya, dan juga di akhir acara setiap peserta diwajibkan untuk meliput berita,” tutupnya.
Dofa | Foto : Dofa
Jaringanpelajaraceh – JAKARTA, Kuliah tepat waktu banyak untungnya. Misalnya, bisa cepat dapat kerja dan merintis karier. Sebaliknya, berlama-lama kuliah alias menjadi mahasiswa abadi membuahkan banyak kerugian.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Djoko Santoso memaparkan, seperti halnya pendidikan dasar dan menengah, kurikulum pendidikan tinggi juga dievaluasi berkala. Biasanya, setiap empat tahun sekali.
“Kalau kuliah tetap sampai tujuh tahun, mahasiswa bisa tertinggal kurikulum,” ujar Djoko di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Dia memaparkan, jika menempuh pendidikan tinggi hingga tujuh tahun, ada potensi seorang mahasiswa mengalami dua kurikulum berbeda dalam porsi yang hampir sama, yaitu empat tahun dan tiga tahun. Namun, jika lama kuliah dibatasi hingga maksimal lima tahun atau 10 semester saja, maka ketimpangan kurikulum tidak akan terjadi secara signifikan. Mahasiswa yang kuliah hingga lima tahun, hanya berpotensi merasakan perbedaan kurikulum selama satu tahun.
“Diharapkan dengan peraturan ini, sebutan untuk mahasiswa abadi atau mahasiswa paling lama (mapala) yang kuliah S-1 hingga tujuh tahun atau 14 semester sudah tidak ada lagi,” imbuh Djoko.
Aturan tentang masa studi di perguruan tinggi dijabarkan di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 49/2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Dalam peraturan itu disebutkan, masa studi Sarjana (S-1) paling lama adalah empat hingga lima tahun atau sesuai dengan beban belajar minimal mahasiswa S-1/D-4 yaitu 144 satuan kredit semester (SKS).
Sumber: Okezone.com | Ilustrasi Google | [rm]
Kenapa Ibnu Ziad menjadi murid terbaik di SDN 1 Kuta Binjei, Kecamatan Julok, Aceh Timur? Jawabannya, karena Ziad memiliki banyak kelebihan. Sejak kelas I sampai sekarang Ziad rangking I di kelasnya. Sejak kelas I sampai kelas VI ini pun, Ziad langganan jadi ketua kelas. Ketika masih kelas I, Ziad juga juara hafalan shalat.
Kelebihan Ziad yang lain adalah berprestasi bidang hafalan Alquran. Sudah enam bulan Ziad bergabung di program ekskul hafiz Alquran di sekolahnya, yang sekarang sudah menjadi program pengembangan diri SDN 1 Kuta Binjei.
Di bidang hafiz, Ziad juga terus berjaya. Tahun ini, sahabat kelahiran 17 Maret 2005 di Gampong Labuhan, Kecamatan Julok, Aceh Timur, meraih Juara I Hafiz Alquran 1 Juz, di SDN 1 Kuta Binje.
Menjadi seorang pendakwah dan hafiz Alquran adalah cita-cita Ziad. Sebab itulah dengan berbagai cara, temanmu ini berusaha bisa menghafal Quran. Ia terus menghafal dan menghafal, kecuali sedang berada dalam jamban. “Waktu sedang bermain pun anak saya menghafal Quran, “ kata ayahanda Ziad, Pak Mahdi SPd.
“Supaya tidak bosan dan malas menghafal atau shalat, kita harus ngerti dulu maknanya. Untuk menghafal, maka satu ayat kita hafalkan 20 kali. Jadi cepat ingat,” kata Ziad.
Cara menghafal Ziad yang lain adalah bekerjasama dengan guru di sekolah. Artinya, guru memberi surah tertentu untuk dihafalkan, lalu dua hari atau keesokan harinya, Ziad harus menyetor kepada guru/ustad, mana surah yang sudah bisa dihafalnya.
Ketika menghafal Alquran, Ziad ingin dirinya bisa masuk Surga. Itulah salah satu semangat Ziad saat menghafal Quran, selain semangat yang diberikan oleh ibundanya, Bu Kartini.
Menurut Ziad dengan rajin-rajin membaca atau menghafal Alquran, hati kita menjadi tentram. Bagi Ziad, menghafal Alquran akhirnya menjadi hobinya, selain membaca buku-buku berguna lainnya. Nah Sahabat Serambi Kids, tentu kalian bisa belajar dari pengalaman Ziad bukan?
Sumber :aceh.tribunnews.com |df
Jaringanpelajaraceh – Konsep Kurikulum 2013 dinilai sangat tepat mengakomodasi kemampuan anak yang berbeda-beda, karena pada dasarnya perkembangan otak antara anak yang satu dengan anak yang lain tidak sama. Konsep kurikulum baru yang menginginkan anak selalu naik kelas sangat cocok dengan kondisi ini. (lebih…)
Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke berhasilan kurikulum 2013. Pertama, penentu, yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur; (i) ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (ii) penguatan peran pemerintah daam pembinaan dan pengawasan; dan (iii) penguatan manajemen dan budaya sekolah.
Berkait dengan faktor pertama, Kemdikbud sudah mendesain strategi penyiapan guru sebagaimana digambarkan pada skema penyiapan guru yang meibatkan tim pengembang kurikulum di tingkat pusat; instruktur diklat terdiri atas unsur dinas pendidikan, dosen, widyaswara, guru inti, pengawas, kepala sekolah; guru utama meiputi guru inti, pengawas, dan kepala sekolah; dan guru mereka terdiri atas guru kelas, guru mata pelajaran SD, SMP, SMA, SMK.
Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.
Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar di dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan.
Sumber :kemdiknas.go.id |df