slide

Jaringanpelajaraceh – Banda aceh, Sebanyak tujuh alumni UIN Ar-Raniry kembali diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke China di berbagai universitas ternama di Negeri itu. (lebih…)

Jaringanpelajaraceh.com JAKARTA – Meski belum ditentukan pemenang Lomba Hafidz Cilik di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta. Ahmad Yani, salah satu peserta, sudah antusias menunggu pengumuman pemenang.  Diralat bacaannya oleh dewan juri, tak menjadikan semangat bocah berusia 9 tahun ini surut.

“Iya sih, tadi sempat deg-degan, jadi agak teledor,” terang Ahmad ditemui setelah gilirannya tampil, di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Sabtu (5/7) kemarin.

Ahmad mengaku telah mengikuti perlombaan Hifdzul Qur’an sebanyak dua kali. Pelajar dari Sekolah Dasar Alam Bojong Kulur ini kini menguasai 5 juz Al-qur’an. Adapun juz Alqur’an yang ia kuasai adalah juz 27, 28, 29, 30, dan juz pertama.

Ahmad yang menggemari pemain sepakbola  Mesut Ozil ini berkeinginan menghafal 30 juz Alquran. Untuk itu, katanya dengan malu-malu, ia terlebih dahulu harus percaya diri dan tidak malas-malasan mempelajari Alquran.

Ia menyatakan tak pernah mengikuti kegiatan menghafal Alquran secara resmi. Dari penjelasan sang ibu, Ahmad kerap mendatangi masjid dan mendengarkan tilawatil Alquran sejak Taman Kanak-Kanak. Sekolah tempat ia belajar pun tidak menuntut Ahmad menyetor hafalan Alqur’an. Ahmad Yani mempelajari Alquran secara otodidak.

Saat ditanyai bacaan tilawatil qur’an favoritnya, ia menjawab, “Suka bacaannya Muhammad Thoha,”

Sumber :republika.co.id | df

Jaringanpelajaraceh.com – Magang merupakan salah satu batu loncatan bagi mahasiswa untuk menjadi karyawan. Banyak pengalaman membuktikan, berangkat dari karyawan magang, seseorang bisa diangkat menjadi pegawai tetap.

Tentu ada pertimbangan yang dilakukan perusahaan ketika mengambil keputusan tersebut. Kinerja pemagang menjadi salah satu penilaian penting bagi perusahaan terhadap anak magang. Berikut terdapat beberapa tips yang bisa berguna untuk melancarkan pekerjaan magang yang Anda lakukan menjadi pekerjaan tetap, seperti dikutip dari College Gloss, Minggu (6/7/2014).

Bertahan dengan tugas yang membosankan
Bukan rahasia jika pekerjaan karyawan magang terkesan membosankan, terbilang berat, serta tidak mendapatkan gaji. Tapi, jangan langsung menyerah karena di sini ketangguhan Anda diuji. Ketika atasan melihat kinerja Anda terhadap pekerjaan yang terkesan membosankan itu dengan baik, bertanggung jawab, dan penuh semangat, maka akan menjadi poin plus tersendiri. Bukan tidak mungkin Anda akan dipertimbangkan untuk diangkat menjadi pegawai kontrak maupun tetap.

Agresif
Sikap agresif yang dimaksud masih dalam batas positif. Misalnya saja, aktif bertanya maupun memberikan ide. Tunjukkan bahwa Anda mampu bekerja dalam tim maupun individu. Percayalah, perusahaan akan menghargai sumber daya yang kreatif, inovatif, dan mampu bekerja dalam tim maupun individu apalagi dengan melihatnya secara langsung.

Bekerja keras
Jangan pernah menganggap remeh pekerjaan sekecil apapun yang ditugaskan kepada Anda. Selalu tampilkan etos kerja yang baik agar dapat meninggalkan kesan yang kuat kepada atasan Anda. Ingat, Anda tidak pernah tahu kapan atasan tengah menguji Anda.

Ungkapkan keinginan Anda
Ketika memang ada kesempatan untuk transisi dari magang menjadi karyawan, sampaikan keinginan Anda kepada atasan. Sampaikan betapa Anda sangat menikmati kesempatan magang yang diberikan karena dapat mempelajari banyak hal dan kemungkinan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tersebut secara profesional. (lebih…)

Jaringanpelajaraceh – JAKARTA, Tidak hanya di bidang olaharaga, salah satu punggawa timnas Indonesia U-19 Dinan Yahdian Javier menunjukkan prestasinya di bidang akademis. Dinan kini resmi terdaftar sebagai mahasiswa baru di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta lewat jalur Penelusuran Bakat Olahraga dan Seni (PBOS).

Pemuda kelahiran Bantul, 19 tahun silam itu memilih jurusan Manajemen sebagai pilihan studinya di UGM. “Ini jurusan pilihan saya. Tidak mungkin selamanya saya jadi pemain sepak bola. Saya harus memiliki pekerjaan lain setelah itu,” ujar Dinan, seperti dinukil dari situs UGM, Kamis (3/7/2014).

Anak kedua dari empat bersaudara itu mengaku terharu dan bangga bisa diterima di jurusan favoritnya. Dia tidak menyangka bisa lolos seleksi karena selama mengikuti pelatnas U-17 dan U-19, Dinan harus beberapa kali pindah sekolah.

Meski akhirnya lulus dari SMAN 1 Sewon Bantul, Dinan sebelumnya pernah bersekolah di SMAN 1 Yogyakarta, SMA Darussalam Tanggerang, dan SMA Ragunan Jakarta. “Di SMA ‘Teladan’ Yogyakarta hanya empat bulan, di SMA Darussalam sempat tiga bulan, di SMA Ragunan sekitar satu tahun lebih saya di sana,” katanya.

Sering berpindah sekolah bukan lantaran Dinan dianggap tidak berprestasi di kelas. Hal itu dilakukannya sebagai tuntutan untuk mengikuti kegiatan pemusatan latihan pemain timnas. Dia bahkan harus rela mengorbankan waktu belajar di sekolahnya demi sepak bola.

“Kegiatan sekolah lebih sering ditinggal, dalam sebulan paling hanya bisa masuk 2 hari. Untung, pihak sekolah bisa ngerti. Kami juga cari sekolah yang bisa memberikan dispensasi,” papar Dinan.

Untuk mengejar ketertinggalan materi pelajaran di sekolah, terutama ketika harus berada di Uruguay selama 1,5 tahun, Dinan mengaku harus belajar sendiri. Beruntung, saat waktu ujian sekolah berlangsung, para guru sekolah sengaja diterbangkan ke sana. “Di Uruguay, hampir semua teman-teman seperti itu,” urai putra pasangan Ismayadi dan Diah itu.

Kecintaan Dinan pada benda bulat itu sudah tampak sejak kecil. Beruntung kedua orangtua yang berprofesi pedagang majalah dan alat tulis itu mendukung minat dan bakat sang anak.

Maka, pada usia 8 tahun, Dinan didaftarkan di salah satu sekolah sepak bola di Yogyakarta. “Sejak kelas 2 SD sudah senang dengan bola kaki,” kata Dinan.

Bakat dan kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar mendapat pantauan dari para pencari bakat sepakbola. Dinan pernah lolos seleksi masuk tim U-21 klub Pelita Jaya, hingga akhirnya dipanggil menjadi timnas U-17 dan U-19.

“Di pelatnas, kami harus berlatih setiap pagi dan sore. Soal makan diatur sesuai dengan menu yang sudah disiapkan. Bahkan untuk sekedar jalan-jalan tidak sembarang diberikan pelatih, harus meminta izin dan hanya diperbolehkan saat masa liburan saja,”  jelasnya.

Meski sudah meraih juara AFF U-19, dia bertekad untuk membawa tim garuda lolos ke putaran piala dunia mendatang. “Mewakili Indonesia di piala dunia, impian saya sejak kecil,” kata pria yang mengidolakan Frank Ribery dan Boaz Solossa itu. (lebih…)