close

slide

Berita Terkini

Anak Petani Juga Bisa Jadi Sarjana Kedokteran

JAKARTA – Ada kemauan, pasti ada jalan. Prinsip ini yang terus dipegang Suwanda Wahyudin. Meski anak seorang petani, Suwanda berhasil membuktikan diri dengan menyandang gelar Sarjana Kedokteran dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung melalui beasiswa Bidikmisi.

Sejak kecil, Suwanda sudah terbiasa hidup sederhana dan membantu sang ayah bekerja sebagai buruh tani. Di balik itu, dia memiliki memiliki cita-cita mulia, yakni menjadi seorang dokter karena ingin membantu orang lain sebagai bentuk ibadah.

Cita-cita itu mendapat dukungan dari orangtuanya. Ketika SMA, Suwanda meminta izin pada orangtuanya untuk berhenti bekerja karena harus belajar lebih giat lagi. “Mangga, sok aja. Belajar yang benar, sok sama Bapak diusahain bekerja mah,” tutur Suwanda mencontohkan apa yang disampaikan orangtuanya dulu, seperti laman Unpad, Selasa (11/2/2014).

Alumni SMAN 1 Lembang itu selalu menjadi juara umum setiap tahun. Suwanda selalu berprinsip akan selalu berusaha memaksimalkan diri, baik itu di kegiatan akademik maupun di kegiatan lainnya. Keterbatasan biaya pun tidak menjadikannya halangan untuk mengenyam pendidikan tinggi.

“Sempat kepikiran sekolah mahal. Tapi selalu diingatkan sama guru yang selalu menginspirasi saya ketika SMP. Jangan takut dengan biaya. Kalau memang punya cita-cita, kerjarlah, walaupun itu susah. Ada keinginan pasti ada jalan,” ujar peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54 itu.

Maka, berbekal informasi dari sekolah dan internet, Suwanda mendaftar Bidik Misi untuk menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unpad. Dia pun tak menyangka bisa lolos seleksi dan berhasil menjadi seorang mahasiswa kedokteran.

“Awalnya tidak menyangka. Kaget. Enggak nyangka bahwa ada kesempatan besar yang bisa diperoleh. Dan Alhamdulillah disyukuri,” papar Suwanda.

Suwanda merupakan salah satu dari 500 mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan pertama yang diterima Unpad. Pria kelahiran 25 April 1992 itu lulus Sarjana Kedokteran FK Unpad pada Januari lalu dengan skripsi berjudul “Hubungan antara Kegemukan dengan Hipertensi pada Penduduk Lanjut Usia di Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.”

Sebagai penerima Bidikmisi, Suwanda mengaku memperoleh banyak manfaat. Selain kuliah di perguruan tinggi negeri secara gratis, dia juga mendapatkan uang saku setiap bulan dan fasilitas asrama di tingkat pertama kuliah.

Di tingkat berikutnya, dia mengaku mendapatkan bantuan dari fakultas untuk mencari pemondokan. Dengan demikian, Suwanda tidak membebani orangtuanya.

“Unpad telah memberikan apresiasi yang baik bagi anak-anak Bidikmisi, terutama pengelolaan hak dan kewajiban anak-anak Bidikmisi,” ungkap pemuda asal Lembang itu.(okezone)

read more
Berita Terkini

Jangan Salah Pilih Jurusan, Ya!

JAKARTA – Pekan depan, tepatnya mulai 17 Februari, siswa SMA/sederajat akan mulai mendaftar ke perguruan tinggi negeri (PTN) idaman. Dalam pendaftaran SNMPTN ini, siswa akan memilih jurusan dan PTN di seluruh Indonesia.

Jika sejak kecil kamu sudah mengetahui cita-citamu, maka memilih jurusan kuliah enggak akan terlalu sulit. Tetapi jika kini kamu masih mengalami kebingungan ketika akan memilih jurusan kuliah, coba tanyakan beberapa hal ini pada diri sendiri;
Apa kekuatanmu? Apa minat dan passion-mu? Seberapa kuat komitmenmu untuk kuliah? Pekerjaan apa yang ingin kamu lakukan? Hidup seperti apa yang ingin kamu jalani?

Selain itu, kamu juga bisa melakukan beberapa hal ini:

1. Meminta bantuan

Manfaatkan fasilitas sekolah untuk membantumu menentukan pilihan jurusan kuliah. Kamu bisa berkonsultasi dengan guru BP atau mengikuti psikotes yang digelar sekolah untuk melihat di mana minatmu. Demikian dilansir US News, Senin (10/2/2014)

2. Eksplorasi 

Cari tahu sebanyak-banyaknya tentang jurusan yang kamu minati. Kamu bisa bertanya kepada para senior, atau mencari informasi di website kampus yang kamu tuju.

3. Introspektif 
Komponen paling penting dalam memilih jurusan kuliah adalah mengetahui dirimu lebih baik. Dengan begitu, kamu bisa menentukan minat dan bakat sebagai landasan memilih jurusan kuliah.

4. Proaktif 
Jangan segan mengikuti pertemuan atau seminar yang fokus pada bidang yang ingin kamu tekuni, terutama yang diadakan oleh jurusan dan kampus incaranmu. Kemudian, berdiskusilah dengan mahasiswa yang mengambil jurusan tersebut tentang pilihan kuliahmu.(okezone.com)

read more
Berita Terkini

Siswa Aceh Juara Nasional Lomba Bahasa Jepang

BANDA ACEH – Julie Indah Fajriani, siswi kelas II SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh, keluar sebagai juara nasional lomba pidato Bahasa Jepang di Jakarta. Julie meraih kebrhasilan itu pada lomba yang berlangsung di Auditorium RRI Jakarta, Sabtu (8/2/2014), membahas tentang pentingnya memakai helm bagi keselamatan berkendaraan.

Dara kelahiran Takengon, Aceh Tengah yang juga tercatat sebagai juara pertama lomba pidato bahasa Jepang tingkat regional, Aceh-Sumut di Medan, pada lomba tingkat nasional di Jakarta berhasil mengalahkan 12 pesaing dari delapan regional se-Indonesia.

Sebagai juara nasional, Julie Indah Fajriani yang didampingi instruktur MGMP Bahasa Jepang Wawan Wahyudi, guru bahasa Jepang Inong Eka Seprina, dan orangtuanya, Edy Mofizal, mengatakan selain mendapatkan trophi, sertifkat, juga mendapatkan kesempatan mengikuti program Japanis Speech Award (JSA), dari Education Guardianship Group (EGG) selama 2 minggu di Tokyo, Jepang.(serambinews.com)

read more
Berita Terkini

Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar

Selama ini, guru hanya datang lalu menyuruh siswa untuk membuka buku dan menerangkan materi. Tidak ada sesuatu yang menarik. Itulah yang akan membuat siswa tidak kerasan di dalam kelas. Mereka merasakan kejenuhan sehingga tidak mampu menangkap materi. Maka dari itu, seorang guru harus berfikir bagaimana menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.

Media merupakan salah satu bentuk alat untuk membantu guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Media mampu menyalurkan pesan serta merangsang perasaan dan kemauan siswa sehingga ada mendorong terjadinya proses belajar pada setiap siswa. Akan tetapi penggunaan media setidaknya dikemas sekreatif mungkin oleh seorang guru. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar yang menyenangkan.

Salah satu media yang dapat digunakan guru adalah yang bersifat visual. Fungsinya, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran. Karena itulah penggunaannya harus disesuaikan dan berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diberikan.

Guru dapat dengan mudah memanfaatkan media gambar atau animasi. Cara sederhana, guru mencari gambar yang sesuai materi pelajaran di internet, mengunduhnya, kemudian mencetaknya. Gambar berwarna dapat memfokuskan pandangan dan mengarahkan perhatian para siswa kepada pelajaran yang akan mereka terima. Hal ini berdampak positif dalam pengaruh terhadap penguasaan materi pelajaran yang lebih baik oleh siswa.

Sebagai contoh, dalam pengajaran grammar simple present tense, sebaiknya seorang guru tidak langsung memberikan formula dari simple present tense. Tetapi, berikanlah sebuah gambar, misalnya, orang bermain sepakbola,. Tanyalah kepada para siswa, “Siapa yang suka bermain sepak bola? Ayo angkat tangan.” Maka para siswa akan menjawab, “Saya,” sembari mengangkat tangan. Lalu guru itu bisa bertanya kepada salah satu siswa, “Mengapa  kamu suka sepak bola?” Si murid akan menjawab tanpa beban, “Karena bisa terkenal seperti Bambang Pamungkas.“ Sebelum masuk ke materi, buatlah mereka senang dulu, supaya mereka betah dan dapat menerima materi dengan mudah.

Langkah kedua, seorang guru menuntun mereka dengan memegang gambar. Guru sambil berjalan dan berkata, “I like football. Kemudian menunjuk salah satu siswa, “He likes football”.  Lalu, guru meminta para murid menirukan ucapannya. Bertanyalah kepada seorang siswa yang kiranya tidak suka, “Do you like football?” Seorang siswa akan menjawab, “No.Apabila dia hanya menjawab seperti itu, guru harus menjawab dengan lengkap, “No, I do not like Football. Sekali lagi, guru meminta para siswa untuk  menirukan ucapannya.

Tanpa berat hati para siswa akan berantusias menirukan perkataan guru. Secara tidak sadar, mereka telah belajar grammar. Langkah berikutnya, baru disisipi dengan penyampaian rumus-rumus simple present tensebaik yang positif, negatif maupun interogatif.

Dari situlah dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar dengan menggunakan media mampu membuat siswa senang. Dan pada akhirnya,  siswa mampu menangkap materi. Media pembelajaran juga dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar tersebut. Kegiatan belajar mengajar pun cenderung menjadi lebih menarik serta siswa akan ketagihan dengan model pembelajaran yang telah diterapkan guru.

read more
Berita Terkini

Mata Pelajaran yang Diujiannasionalkan di 2014

Mata Pelajaran yang Diujiannasionalkan jumlahnya tidak semuanya. Hanya beberapa pelajaran yang dianggap bisa mengukur kompetensi lulusan yang dijadikan mapel dalam ujian nasional. Bidang studi ujian nasional untuk tingkat SMP/MTs sederajat berjumlah 4 pelajaran. Sementara bidang studi ujian nasional untuk tingkat SMA/MA sederajat berjumlah 6 pelajaran. Sedangkan bidang studi ujian nasional untuk tingkat SMK/MAK sederajat berjumlah 5 pelajaran.

Mata Pelajaran ujian nasional untuk pendidikan kesetaraan baik Paket B ataupun Paket C ada penambahan yang berbeda dengan sekolah formal yaitu diujikannya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan bagi program Paket B/Wustha ada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jumlah Mata Pelajaran yang diujikan pada Paket B adalah 6 sedangkan Mata Pelajaran yang diujikan pada Paket C adalah 7 pelajaran, kecuali untuk Program Paket C Kejuruan hanya sejumlah 4 pelajaran.

Berikut Mata Pelajaran yang akan diujikan dalam ujian nasional 2014 bisa anda simak!

Mapel UN SMA/MA 2014

 

Program IPA

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Biologi 40 120 menit
5 Kimia 40 120 menit
6 Fisika 40 120 menit

Program IPS

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Geografi 50 120 menit
5 Sosiologi 50 120 menit
6 Ekonomi 40 120 menit

Program Bahasa

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Sastra Indonesia 40 120 menit
5 Antropologi 50 120 menit
6 Bahasa Asing 50 120 menit

Program Keagamaan / MA

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Hadits 50 120 menit
5 Fikih 50 120 menit
6 Tafsir 50 120 menit

Mapel UN SMK/MAK 2014

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Kompetensi Keahlian :
Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan
1 Paket 18 – 24 jam

Mapel UN SMALB 2014

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit

Mapel UN SMP/MTs/SMPLB 2014

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Ilmu Pengetahuan Alam 40 120 menit

Mapel UN Paket B / Wustha 2014

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 50 120 menit
6 Ilmu Pengetahuan Alam 40 120 menit

Mapel UN Paket C 2014

Program Paket C IPA

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Biologi 40 120 menit
5 Kimia 40 120 menit
6 Fisika 40 120 menit

Program Paket C IPS

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit
4 Geografi 50 120 menit
5 Sosiologi 50 120 menit
6 Ekonomi 40 120 menit

Program Paket C Kejuruan

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit

Mata Pelajaran yang akan diujikan dalam ujian akhir sekolah SD/MI 2014 jumlah dan komposisinya sama dengan ujian nasional SD/MI tahun pelajaran 2012/2013.

Mapel US/M SD/MI 2014

No. Mata Pelajaran Jumlah Soal Alokasi Waktu (Menit)
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Bahasa Inggris 50 120 menit
3 Matematika 40 120 menit

Semoga bermanfaat! Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin! (detik.com)

read more
Berita Terkini

Peningkatan Mutu Guru

Dewasa ini pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat mendapatkan perhatian oleh pemerintah. Pendidikan yang berkualitas sangat diperjuangkan dewasa ini. Beragam cara ditempuh untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Milyar atau bahkan triliun rupiah dana dikucurkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Salah satu dari beberapa aspek dalam peningkatan mutu pendidikan ini adalah dengan ,meningkatkan kompetensi pengajar dalam hal ini tentu adalah guru. Guru sejatinya yang menjadi ujung tombak bagi peningkatan kualitas pendidikan. Tanpa guru yang berkualitas sudah pasti tidak akan bisa di hasilkan murid yang berkualitas. Rumusnya adalah bahwa jika kita membawa segenggam beras di tangan dengan berjalan kearah sepuluh meter ke depan dengan jumlah sekitar 100 butir beras sudah pasti jika kita letakkan beras tadi ditempatnya semula jumlah beras tadi tidaklah akan sampai seratus. Jika ilmu yang di sampaikan oleh guru tidak banyak karena keterbatasan kompetensi sudah pasti ilmu yang akan di dapatkan anak didik juga tidak banyak jumlahnya. Maka peningkatan mutu  guru adalah sesuatu yang mutlak dilakukan.

Salah satu peningkatan mutu guru adalah dengan proses pendidikan dan pelatihan atau yang lazim disebut dengan diklat. Melalui proses diklat, diharapkan guru dapat meningkat kompetensinya. Maka sangat banyak diklat dilaksanakan oleh beragam instansi penyelenggara diklat, baik itu yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun instansi di daerah.

Pada kenyataannya terkadang efektifitas diklat sangat kecil pengaruhnya terhadap peningkatan kompetensi guru. Hal ini bisa di sebabkan oleh beragam aspek. Salah satu aspek tersebut adalah kualitas penyelenggaraan diklat yang sangat rendah. Banyak sekali sekarang ini diklat yang asal-asalan dilaksanakan. Banyak diklat yang dilakukan dengan prinsip asal dana cair. Maka akibatnya semua kegiatan pun dilaksanakan dengan prinsip asal. Dari mulai perencanaan, pemanggilan peserta, pendaftaran, pembukaan, materi dan sampai penutupan semua serba asal-asalan. Hal ini di perparah lagi oleh minimnya kualitas dari sang widyaswara atau instruktur. Dengan materi tidak berkualitas di tambah dengan penyampaian yang tidak menarik, klop lah sudah suatu diklat menjadi diklat asal jadi saja. Yang menjadi korban akhirnya adalah guru dan lembaga.

Maka hendaknya semua pihak harus senantiasa berada pada koridor bahwa semua pekerjaan pada dasarnya adalah ibadah. Apapun pekerjaan pada dasarnya bernilai ibadah manakala kita melaksanakan semua kegiatan dan pekerjaan kita dengan niat ikhlas semata karenaNYA.

Betapa menyedihkannya jika kita bertemu dan berbicara dengan seorang guru yang berada di pedalaman Aceh. Untuk pergi memenuhi panggilan diklat di Jawa sana harus mengeluarkan biaya lebih dari tiga juta rupiah atau bahkan lebih. Untuk mencapai ibu kota provinsi dia harus menempuh perjalanan berjam-jam, karena harus naik kapal menuju kota Banda Aceh, baru kemudian naik pesawat, dan akhirnya di sambung dengan naik bis ke ibukota provinsi letak dimana penyelenggaraan diklat di laksanakan. Bagaimana perasaan kita jika melihat bahwa ternyata mereka tidak mendapatkan hasil (ilmu) yang sepadan dengan pengorbanan yang sudah mereka lakukan.

Setiap dari kita harus berusaha memberikan yang terbaik untuk upaya peningkatan mutu pendidikan di negara kita tercinta ini, karena pendidikan yang berkualitas pada dasarnya yang menikmati itu adalah kita juga karena dengan pendidikan yang berkualitas maka anak didik yang di hasilkan adalah anak didik yang berkualitas yang bisa memberikan sesuatu yang positif untuk Bangsa ini. Yang akan bisa mengelola negara ini dengan lebih baik untuk kesejahteraan yang lebih baik bagi semua rakyatnya di kemudian harinya.

read more
Berita Terkini

Tahukah Anda Fungsi dari Otak Kiri dan Otak Kanan?

                                                           otak-kiri-dan-otak-kanan
Otak mengendalikan semua gerakan, aktivitas, serta kerja organ lainnya. Fungsi otak sangat vital dalam kehidupan manusia. Otak kiri dan kanan dapat diibaratkan sebagai processor dan memori komputer secara bersamaan. Lalu apakah fungsi dari kedua bagian otak manusia?

 Roger Wolcott Sperry dari Inggris, pada tahun 1981 mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang kedokteran. Sperry mempelajari syaraf otak, yang kemudian dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan. Penelitian ini menggambarkan bahwa masing-masing belahan otak punya fungsi dan kemampuan yang berbeda.

Otak Kiri dan Otak Kanan Serta Fungsinya

Kemampuan dan fungsi otak kanan adalah kecerdasan nonverbal, suatu kecerdasan lain yang sebelumnya diabaikan para akademisi. Respons, fungsi dan ciri belahan otak kanan lebih bersifat intuitif, holistik, kreatif dan humanis. Otak bagian kanan berperan dalam mengatur pikiran bawah sadar, emosi dan intuisi.
Jika dijabarkan lebih lanjut, otak kanan akan mengendalikan fungsi photografic memory, musik, seni, membaca cepat, intuisi matematika cepat, intuisi pada kecepatan verbal, berbahasa dan logika. Sementara otak kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan.
Belahan otak kiri berperan besar untuk berbicara, keterampilan berhitung, ilmiah, dan memahami bahasa isyarat serta pikiran logis. Meski masing-masing belahan bisa bekerja sendiri secara mandiri, kegiatan kita tidaklah didominasi satu belahan otak saja.
Sperry menyatakan bahwa kemampuan terbaik otak adalah hasil kerja sama dari kedua belahan otak kiri dan otak kanan secara bersamaan. Misalnya, dalam berpikir rasional, meski diatur oleh otak kiri, otak kanan juga berperan dalam memberikan masukan sehingga terbentuk logika berpikir rasional.
Banyak orang yang selama ini kita anggap cerdas, sesungguhnya hanyalah setengah cerdas. Mereka ternyata hanya menunjukkan kemampuan yang merupakan fungsi berpikir otak kiri. Mereka pandai matematika, cerdas dalam menganalisis, dan kuat daya nalarnya. Namun tidak pandai bergaul, kurang humanis, tidak ada kepedulian terhadap orang lain, dan rendah tingkat spiritualitasnya (peran otak kanan).
Kondisi ini terbentuk karena sistem pendidikan formal yang kita kenal selama ini memberi kesempatan lebih banyak kepada belahan otak kiri, sementara fungsi otak kanan menjadi terabaikan. Untuk menyeimbangkan fungsi belahan otak kiri dan otak kanan, selain kita memakai logika, juga harus dilatih berimajinasi, bervisualisasi, rajin mendengarkan musik, termasuk juga permainan-permainan yang menggembirakan.
Selain itu, untuk mencegah kualitas otak kiri dan otak kanan dari kemunduran, juga diperlukan asupan nutrisi dan vitamin yang didapat dari makanan-makanan bergizi, seperti vitamin B, zat besi, protein, omega-3, kedelai, dan daun ginkgo biloba.
Untuk melatih otak kiri dan kanan melalui aktivitas dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur, senantiasa berpikir positif, menjauhi stres dsb. Dengan berolahraga, maka jantung akan memompa darah secara maksimal ke seluruh tubuh, termasuk ke otak.
read more
Berita Terkini

Gong Xi.. Gong Xi..

TANGGAL 31 Januari 2014 adalah hari libur nasional. Lantas apa yang tidak biasa dari hari libur nasional kali ini? Iya benar, hari libur nasional ini untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2565. Butuh perjalanan panjang hingga akhirnya bangsa Indonesia saling memahami dan menghargai sesamanya. Lepas dari isu SARA yang membelenggu Bhinneka Tunggal Ika.

Sejak dahulu kala Indonesia bagai zamrud khatulistiwa yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, kepercayaan, dan tentunya budaya yang beragam. Semuanya saling terkait menjadi satu kesatuan dalam Nusantara. Akan tetapi mata bangsa Indonesia seakan tertutup dengan berbagai macam kepentingan golongan. Hingga akhirnya berbanding lurus dengan menutup pintu gerak beberapa golongan minoritas.

Presiden ketiga Republik Indonesia, yang akrab dipanggil Gus Dur, membuka pintu pertama dengan menjadikan tahun baru penanggalan China sebagai hari libur nasional. Memberi warna merah pada satu tanggal di kalender tidak semudah menorehkan tinta di atas kertas. Pro dan kontra banyak terjadi, namun keputusan telah dibuat dengan tekad bulat dan kuat, tentunya bernas rasa persatuan dan kesatuan.

Mungkin kita, hanya merasakan “enaknya” hari libur untuk beristirahat dan berekreasi dan melupakan esensi latar belakang hari libur itu sendiri. Sedikitnya kita menjadi bangsa yang menolak lupa dengan sejarah. Layaknya perkataan Bung Karno, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah!”

Bangsa China tiba di bumi Nusantara sejak lama. Ketika jalur sutera masih menjadi tumpuan. Ikut menghunus bambu runcing saat perang kemerdekaan. Secara tidak langsung menjadi bagian bangsa Indonesia sejak bumi pertiwi dalam buaian.

Pesta tahun baru Imlek nanti, harus menjadi momentum kita bersama kembali pada Bhinneka Tunggal Ika. Istilah “salad bowl” sangat cocok kita jadikan acuan. Gado-gado yang terdiri dari berbagai macam sayuran dijadikan satu, buatan khas nenek kita. Tetapi ingat kita masih bisa merasakan rasa unik tiap sayurannya bukan? Akhirnya menghakimi lebih mudah daripada memahami, padahal tidak cukup sekedar mengenal untuk mengerti.

read more
Berita Terkini

Guru Tuntut Uang NAD Tetap Diberikan

BANDA ACEH – Sebanyak 20-an guru mewakili 20 organisasi guru se-Aceh beraudiensi ke Gedung DPRA, Banda Aceh, Rabu (29/1). Dalam pertemuan dengan Ketua DPRA Hasbi Abdullah, mereka menuntut Pemerintah Aceh tetap memberikan dana kesejahteraan guru atau lebih dikenal dengan  ‘uang NAD’ senilai  Rp 2.370.000/orang/tahun.

Ketua KoBAR GB Aceh Sayuthi Aulia yang awalnya disebut-sebut mendukung pengalihan dana ini, kemarin juga ikut bergabung dengan ketua organisasi guru lainnya saat menjumpai Ketua DPRA dan meminta uang NAD  tetap diberikan. Kebetulan mereka semua baru selesai mengikuti rakor pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh di Banda Aceh.

“Kami sangat memahami sesuai UUPA, Permendagri, dan Pergub bahwa Pemerintah Aceh tak boleh menggunakan dana otsus ini untuk program hibah yang juga termasuk untuk dana kesejahteraan guru, tetapi kami harap Pemerintah Aceh dapat mencari dana lain untuk uang NAD ini. Bahkan kalau bisa dianggarkan dalam APBA-P 2014 tahun ini, sehingga guru PNS dan juga non-PNS bisa menerima dana tersebut tahun ini,” ucap Sayuthi.

Para guru itu semua menyatakan mendukung Pemerintah Aceh yang ingin meningkatkan mutu guru dan murid dengan memperbanyak pelatihan, tetapi uang NAD juga tetap harus ada karena dana kesejahteraan itu sudah ada sejak 10 tahun lalu dan memang sudah diharap-harapkan para guru.

Seperti diberitakan Serambi, Jumat(10/1), Pemerintah Aceh mengalihkan uang NAD untuk peningkatan mutu guru mulai 2014 ini. Menurut Kadisdik Aceh Anas M Adam, dana NAD yang mencapai Rp 170 miliar itu dialihkan untuk program-program peningkatan mutu guru, termasuk guru non-PNS.

Anas mengatakan, kebijakan ini telah disepakati dalam pertemuannya dengan organisasi guru di Aceh, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Koalisi Barisan Guru Bersatu (KoBAR-GB) Aceh,  dan Asosiasi Guru Nanggroe Aceh (Asgu NAD). Pertemuan ini juga untuk merespons koreksi Mendagri terhadap RAPBA 2014.

“Koreksi ini sama seperti tidak diizinkannya penganggaran dana hibah untuk BP2A dan KPA. Untuk dana kesejahteraan guru, juga tak diizinkan dari dana Otsus. Memang selama ini dana kesejahteraan guru dari Migas, tapi karena produksi Migas di PT Arun menurun, maka tahun ini dana Migas itu hanya tinggal sisa sekitar Rp 35 miliar setelah dipotong untuk penggunaan lain, seperti membayar gaji guru non-PNS dan lain-lain,” kata Anas.

Sementara kemarin, Sayuthi membantah dirinya mendukung sepenuhnya pengalihan dana tersebut. Namun, ia mengatakan sebelumnya pernah menyatakan mendukung agar dana tersebut tak beralih ke Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) lainnya di luar Disdik Aceh.(SerambiNews)

read more
Berita Terkini

Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Kantor Disdik Provinsi Aceh

Pada bulan Rabiul Awwal ini kita menyaksikan di belahan dunia islam, kaum muslimin merayakan Maulid, Kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan cara dan adat yang mungkin beraneka ragam dan berbeda-beda. Tetapi tetap pada satu tujuan, yaitu memperingati kelahiran Nabi mereka dan menunjukkan rasa suka cita dan bergembira dengan kelahiran beliau Saw. Tak terkecuali di negara kita Indonesia, di kota maupun di desa masyarakat begitu antusias melakukan perayaan tersebut.
Demikian pemandangan yang kita saksikan setiap datang bulan Rabiul awwal. Sekarang kita sudah berada kembali di bulan “Rabi’ul Awwal”; dan setiap kali datang  “Rabi’ul Awwal”  umat Islam di banyak belahan bumi ini khususnya kaum muslimin di negeri ini (Indonesia) sibuk dan menyibukkan diri menyambut dan memperingati “Maulid Nabi SAW” dengan berbagai acara dan kegiatan. Dan ini sudah merupakan tradisi tahunan yang seakan-akan tidak boleh dilupakan dan ditinggalkan dengan begitu saja. Sehingga kadang-kadang, walaupun “Rabi’ul Awwal” sudah lama berlalu, di sana-sini masih banyak yang mengadakan ataupun menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi SAW. Tapi untuk apa peringatan tersebut kita selenggarakan ?
Pertama, kita memperingati Maulid Nabi SAW bukan hanya tepat pada hari kelahirannya, melainkan selalu dan selamanya, di setiap waktu dan setiap kesempatan ketika kita mendapatkan kegembiraan, terlebih lagi pada bulan kelahiran beliau, yaitu Rabi’ul Awwal, dan pada hari kelahiran beliau, hari Senin. Tidak layak seorang yang berakal bertanya, “Mengapa kalian memperingatinya?” Karena, seolah-olah ia bertanya, “Mengapa kalian bergembira dengan adanya Nabi SAW?”.
Apakah sah bila pertanyaan ini timbul dari seorang muslim yang mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang bodoh dan tidak membutuhkan jawaban. Seandainya pun saya, misalnya, harus menjawab, cukuplah saya menjawabnya demikian, “Saya memperingatinya karena saya gembira dan bahagia dengan beliau, saya gembira dengan beliau karena saya mencintainya, dan saya mencintainya karena saya seorang mukmin”.
Kedua, yang kita maksud dengan peringatan Maulid adalah berkumpul untuk mendengarkan sirah beliau dan mendengarkan pujian-pujian tentang diri beliau, juga memberi makan orangorang yang hadir, memuliakan orangorang fakir dan orang-orang yang membutuhkan, serta menggembirakan hati orang-orang yang mencintai beliau.
Ketiga, berkumpulnya orang untuk memperingati acara ini adalah sarana terbesar untuk dakwah, dan merupakan kesempatan yang sangat berharga yang tak boleh dilewatkan. Bahkan, para dai dan ulama wajib mengingatkan umat tentang Nabi, baik akhlaqnya, hal ihwalnya, sirahnya, muamalahnya, maupun ibadahnya, di samping menasihati mereka menuju kebaikan dan kebahagiaan serta memperingatkan mereka dari bala, bid’ah, keburukan, dan fitnah.
Keempat, peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56).
Sebenarnya banyak diantara kita yang sudah tahu, bahwa tujuan awal peringatan Maulid Nabi SAW yang secara besar-besaran dilakukan oleh Salahuddin al Ayyubi adalah agar kaum muslimin khususnya para prajurit yang ketika itu berlaga di medan perang salib, tetap memiliki semangat juang yang tinggi, meneladani Rasulullah SAW dan para sahabat beliau dalam segala aspek, demi menegakkan kalimat “Laa ila ha illallaah wa Muhammadur-rasulullah”  dan tentu saja agar mereka memiliki “akhlaqul kariimah”.
Akan tetapi hal yang demikian itu dalam beberapa kurun waktu terakhir ini (khususnya di negeri kita) “acara tahunan” yang kita namakan sebagai  peringatan Maulid Nabi SAW, tampaknya hanya diperingati sebagai tanda (sekedar) ingat kepada Rasul Allah yang bernama Muhammad SAW.  Sebab banyak“pendakwah/muballigh” yang menyampaikan  materi  dalam kegiatan “maulidur-rasul”  tersebut, tidak secara sungguh-sungguh berusaha membangkitkan semangat dan jiwa umat untuk benar-benar mencintai dan meneladani Muhammad Rasulullah SAW sebagai “uswatun hasanah” sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT di dalam Kitab-Nya:
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi orang-orang yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat, dan dia banyak mengingat (dan menyebut nama) Allah.”  (Q.S.Al-Ahzab: 21)

Orang yang mengadakan acara untuk memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, pada hakekatnya untuk memuliakan dan mengungkapkan rasa kecintaannya terhadap Allah dan RasulNya. Maka kesimpulannya adalah bahwa mengadakan peringatan Maulid Nabi dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengagungkan Rasulullah adalah termasuk ibadah tegas Bapak Tgk. Yusri Puteh selaku penceramah hari ini.

read more
1 69 70 71 72 73 80
Page 71 of 80