close

slide

Berita Terkini

Kapolri dan Gubernur Zaini Sepakat Berantas Narkoba

 kapolri-jenderal-sutarmanBerharap Aceh Lebih Sejahtera

JAKARTA – Kapolri yang baru, Jenderal Pol Sutarman bersama Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah sepakat untuk menggalang kerja sama dalam pemberantasan narkoba dan mendirikan pusat rehabilitasi korban narkoba di Aceh.

Selain itu, Kapolri berharap Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf menjadi lebih damai dan sejahtera. Hal itu disampaikan Kapolri saat menerima kunjungan Gubernur Zaini dan Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/11).

Pertemuan itu juga dihadiri pakar komunikasi asal Aceh yang sejak 1999 menjadi Staf Ahli Kapolri, Prof Dr Bachtiar Aly. “Kita tentu ingin Aceh bisa lebih sejahtera dan tidak ada lagi persoalan-persoalan yang mengusik suasana damai,” kata Kapolri seperti dikutip Prof Bachtiar Aly seusai pertemuan.

Dalam pertemuan itu, Kapolri juga membahas tentang pemberantasan narkoba. “Ada tiga hal penting yang menjadi pembahasan, soal penegakan hukum, dekadensi moral, dan narkoba. Tapi perhatian lebih ditujukan kepada korban narkoba,” kata Prof Bachtiar Aly mengutip hasil pertemuan.

Mantan duta besar RI di Mesir itu menggambarkan bahwa pertemuan itu berlangsung sangat baik.  Pertemuan Gubernur Aceh dengan Kapolri baru kali ini dilakukan sejak Jenderal Sutarman dilantik menggantikan Jenderal Purn Timur Pradopo. (fik)

read more
Berita Terkini

Mahasiswa Unsyiah Raih Eagle Awards Metro TV

eagle-awards edit

BANDA ACEH – Dua mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Cut Ervida Diana dan Darang Melati, sutradara film dokumenter Hikayat di Ujung Pesisir, berhasil meraih juara kategori pilihan favorit pemirsa Indonesia di malam penganugerahan ajang bergengsi Eagle Award Documentary Competition (EADC), Rabu (13/11) malam di Studio Metro TV, Jakarta.

Sementara, juara kategori rekomendasi juri diperoleh oleh pasangan sineas muda dari Ambon, Ali Mady Salay dan Rifki Husin untuk film Provokator Damai. Kategori Film Dokumentari Terbaik 2013 diraih oleh pasangan muda, Lanang dan Iswandi, dari Pontianak dengan judul film “70:30=?”.

Semua pemenang berhak atas Tropi Eagle, sertifikat, cek Rp 10 juta, 1 kamera profesional, dan beasiswa unggulan Kemendikbud. Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di berbagai bidang ini juga diberikan kepada dua pasangan finalis lainnya dari Semarang dan Jember.

“Hadir mendamping Cut Evrida (Acut) dan Danang adalah orang tua Acut dan Bupati Pidie, Sarjani Abdullah. Selain itu hadir juga utusan Humas Unsyiah, Rizanna Rosmerry,” kata Kepala Humas Unsyiah, Dr Ilham Maulana kepada Serambinews.com, Kamis (14/11) pagi.

Malam penganugerahan Eagle Award Documentary Film ini dapat disaksikan pada Jumat (16/11) malam di Metro TV. Dua sineas muda ini berhasil menjadi finalis EADC 2013 dengan film dokumenternya yang berjudul Hikayat dari Ujung Pesisir. Film ini bercerita tentang pengeboman ikan yang mengakibatkan kerusakan ekosistem dan hasil ikan laut di kawasan Aceh Besar. Padahal, nelayan yang tinggal di daerah ini menggantungkan hidupnya dari kegiatan melaut.

Keinginan Cut dan Darang untuk membuat film dan mengikuti kompetisi ini diawali sejak mengikuti screening dan coaching film documenter Eagle Awards pada 1-2 Mei lalu. Acara yang digelar oleh Humas Unsyiah bekerja sama dengan Metro TV ini menghadirkan para pegiat film profesional seperti Endah WS, Tjandra Wibowo, dan Lori Singer.

Sebelumnya, pada tahun 2011, dua sineas muda Aceh (Azhari dan Jamaluddin Phona) juga berhasil masuk finalis ajang ini atas film karya mereka berjudul Garamku tak Asin Lagi.

Rektor Unsyiah, Prof Dr Samsul Rizal MEng, berjanji akan memberikan penghargaan kepada mahasiswa Unsyiah yang berhasil masuk menjadi finalis EAGLE Awards tersebut. Ia berharap ini merupakan awal tumbuh dan berkembangnya dunia perfilman di Aceh, terutama film dokumenter yang mampu mempromosikan Aceh di tingkat nasional maupun internasional.

(aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Siswi Aceh Raih Emas di Aksioma

Aksioma edit

BANDA ACEH – Tiga siswa Aceh berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu di Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) yang berlangsung 5 hingga 9 November 2013 di Malang, Provinsi Jawa Timur.

Mereka adalah Rahma Oyana, meraih medali emas di cabang lari 400 meter putri, Safura meraih perak di cabang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) putri, dan Saputra meraih medali perunggu di cabang tilawah kanak-kanak putra.

Dalam siaran pers yang diterima Serambi, Sabtu (9/11) disebutkan, Rahma Oyana berhasil mencatat waktu terbaik 1,8 detik di babak final. Remaja yang tercatat sebagai siswi MAN 2 Takengon itu mampu keluar sebagai juara, salah satunya karena ia rutin melakukan latihan di lapangan.

“Setiap ada waktu libur, saya selalu lari naik turun gunung, mendaki hingga 5 kilometer. Gunung Gayo adalah tempat saya latihan sehari-hari,” ungkap putri pasangan Muhammad AR dan Mahyani itu.

Rahma menambahkan, kiat-kiat lain dalam lari 400 meter, yaitu pertama saat di lintasan 100 sampai 200 meter ia hanya mengatur langkah dan mengikuti lawan di depan 2 sampai 3. Sementara saat berada di lintasan 200 sampai 300 meter, ia berusaha berada di posisi pertama, dan pada lintasan 400 meter, bari ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari.

Sementara siswi lainnya yang meraih perak di ajang tersebut adalah, Safura, siswi kelas IV MIN Asan Bideun, Bireuen. Dengan prestasi yang diraihnya, putri pasangan Abdullah dan Ade Hayatunnufus ini, berkeinginan untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan meneruskan pendidikan ke salah satu pesantren modern di Kota Lhokseumawe.

Sementara Kabag TU Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh, H Habib Badaruddin SSos didampingi Kabid Bidang Madrasah, Drs Efendi MSi mengatakan, sangat bersyukur terhadap prestasi yang telah diraih Kontingen Aceh. “Meski belum semuanya mendapatkan medali, tapi motivasi dan kerja keras mereka sangat membanggakan kita,” ujarnya.

(aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Mari Teruskan Perjuangan 10 November 1945

mari-teruskan-perjuangan-10-november-1945 edit

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan danharapan

~ Chairil Anwar

10 November 1945, Kota Surabaya bergelimpangan mayat-mayat. Ribuan pejuang Indonesia dari total 20.000 tentara aktif dan 100.000 masyarakat sipil gugur dibombardir oleh sejumlah tank, pesawat tempur dan dan kapal perang Inggris dan Belanda yang tergabung dalam pasukan sekutu AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) dan NICA.

Peristiwa itu terjadi karena rakyat Surabaya menolak ultimatum Panglima AFNEI, Mayjen Eric Carden Robert Mansergh untuk menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan pada AFNEI dan NICA dengan membawa bendera putih sebagai tanda menyerah pada sekutu sebagai akibat tewasnya Brigjen Mallaby, Panglima AFNEI sebelum Mansergh.

Penolakan rakyat Surabaya dibalas oleh AFNEI dengan melancarkan serangan besaran-besaran ke berbagai bagian kota Surabaya. AFNEI dengan 30.000 serdadu dan 50 pesawat tempur, disamping tank, meriam kapal perang, dan tentara Belanda NICA yang membonceng AFNEI menembaki secara membabi-buta rakyat Indonesia dan menghujani Surabaya dengan bom-bom dari laut, udara dan darat. Belasan ribu penduduk tewas. Sekutu mengira, Surabaya akan jatuh dalam tempo 3 hari saja. Namun, para pejuang di Surabaya tidak gentar dan terus mengobarkan perlawanan dengan dukungan aktif dari masyarakat sipil Surabaya.

Para tokoh-tokoh masyarakat turut mengobarkan perlawanan terhadap AFNEI dan NICA. KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah dan kyai-kyai pondok pesantren lainnya mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat umum. Saat itu masyarakat lebih patuh kepada para kyai daripada pemerintah. Selain itu, muncul para pelopor muda seperti Bung Tomo yang menggelorakan Maju terus pantang mundur, berjuang hingga tetes darah penghabisan”. Dukungan dari seluruh lapisan masyarakat itulah yang membuat perlawanan Surabaya bisa bertahan lama.

Perlawanan rakyat yang pada mulanya digerakkan secara spontan, sporadis, tak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran hebat di Surabaya berlangsung selama sebulan sebelum seluruh kota jatuh di tangan AFNEI. 6.000-16.000 rakyat Indonesia gugur dengan gagah berani dan 200.000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Sedangkan di pihak Sekutu, 600-2.000 serdadu Inggris, India dan Belanda tewas. Meski Surabaya jatuh ke Sekutu, namun peristiwa 10 November 1945 tersebut memberi semangat luar biasa kepada rakyat Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan dan kembali memperjuangkan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Perjuangan rakyat Indonesia membuahkan hasil. Pada tanggal 15 Agustus 1950 di hadapan sidang DPRS dan senat RIS di Jakarta, Presiden Soekarno mengumumkan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan pada tanggal 17 Agustus 1950 Bung Karno berangkat ke Yogyakarta dan membubarkan Negara Republik Serikat.

Mempertahankan kedaulatan dan membangun NKRI tentu membutuhkan biaya. Maka pada tahun 1950 itu juga, terbitlah Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1950 tentang Mengadakan Pajak Peredaran yang setahun kemudian diganti dengan Undang-Undang Pajak Penjualan (PPn) Tahun 1951. Pajak-pajak itu adalah tulang punggung untuk mempertahankan kedaulatan dan membangun NKRI.

Dengan semakin berkembangnya ekonomi dan masyarakat Indonesia, tentunya peraturan perundang-undangan perpajakan terus berkembang dan disempurnakan terus. Namun peran vital pajak sebagai alat bela dan membangun negara tetap yang utama. Oleh karena itu, jika kita benar-benar mencintai, menghargai dan ingin meneruskan perjuangan para Founding Fathers kita, maka mari taatlah bayar Pajak kita demi Bangsa dan Negara, Indonesia Jaya! (aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Ribuan Pelajar Sambut Kedatangan H Rhoma Irama dan Muhaimin Iskandar

asasdasd

BIREUEN – Penyanyi dangdut H Rhoma Irama dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Muhaimin Iskandar, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bireuen di sambut oleh ribuan pelajar SD hingga SMA di Kabupaten Bireuen, Kamis (7/11/2013).

Dari hasil pantauan, ribuan pelajar di Kabupaten Bireuen ini, tampak memadati ruas jalan nasional Medan-Banda Aceh dan ruas jalan Alun-Alun Kota Bireuen mulai Bundaran Simpang Empat hingga pintu Pendopo Bupati Bireuen. Para pelajar tersebut melambaikan bendera merah putih di tangannya dan berteriak yel-yel..ketika Rhoma Irama dan Muhaimin Iskandar serta rombongan tiba di Kota Bireuen.

Bahkan saat rombongan Muhaimin Iskandar disambut dengan tarian ranup lampuan di pendopo tersebut, ribuan pelajar itu pun ikut merengsek atau memenuhi halaman pendopo. Selanjutnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dinobatkan sebagai warga Bireuen, dengan dipakaikan baju adapt Aceh oleh Bupati Bireuen Ruslan Daud. Selanjutnya Muhaimin dipeusijuk (tepung tawari) oleeh Ulama Kharismatik Aceh, Abu Tumin Blang Blahdeh.(*)

read more
Berita Terkini

SDN 67 Wakili Aceh ke GP Junior Band

Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh, Syaridin MPd, Rabu (6/1) melepas keberangkatan 58 siswa SDN 67 Percontohan ke Grand Prix Junior Band (GPJB) yang berlangsung di Cibubur, Jakarta, 10 November 2013.SERAMBI/M NASIR YUSUF
Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh, Syaridin MPd, Rabu (6/1) melepas keberangkatan 58 siswa SDN 67 Percontohan ke Grand Prix Junior Band (GPJB) yang berlangsung di Cibubur, Jakarta, 10 November 2013.SERAMBI/M NASIR YUSUF

*Bersaing dengan 10 SD Se-Indonesia di Cibubur

BANDA ACEH – Sebanyak 58 murid SDN 67 Percontohan Banda Aceh sebagai juara drum band junior tingkat Provinsi Aceh tahun 2013, Kamis (7/11) pagi ini, dijadwlkan bertolak ke Cibubur, Jakarta Timur, untuk mengikuti Grand Prix Junior Band (GPJB) ke 12 memperebutkan Piala Presiden.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Banda Aceh, Syaridin MPd, ketika melepas 58 murid asuhan Deni Hayati SPd, Rabu (6/11) di Banda Aceh, meminta duta Aceh ke GPJB ke-12 agar berlomba secara serius dan sekaligus menyumbangkan medali untuk Aceh.

Menurut Syaridin, Pemko Banda Aceh tidak berharap terlalu banyak kepada peserta Grand Prix Junior Band ke-12. “Kami hanya berharap mereka paling sedikit membawa satu gelar juara,” kata Syaridin yang kemudian diaminkan para siswa.

Syaridin didampingi Kabid Dikmen Drs Amiruddin, Kabid Dikdas Sabri TS, dan Kabid PLS Drs Teuku Angkasa mengatakan, pihaknya sangat optimis tim drumband SDN 67 Percontohan mampu meraih satu gelar juara. Ia menambahkan, dari 58 murid yang berangkat, 45 di antaranya turut ditemani orang tuanya ke Cibubur.

Kepala SDN 67 Percontohan, Deni Hayati SPd mengatakan pihaknya datang lebih awal karena ada peralatan drum band yang tidak dibawa. Sehingga murid harus menyesuaikan diri dalam menggunakan perangkat milik orang lain.

Grand Prix Junior Band ke 12 tahun 2013 yang memperebutkan Piala Presiden (untuk juara I), Piala Menpora (juara II) dan Piala Mendikbud (juara III), diikuti oleh 11 tim dari 11 SD Se-Indonesia. Dari Sumatera, hanya Aceh satu-satunya yang hadir pada even tahun ini.

Even tersebut digelar 10 November 2013, dan hanya memperlombakan cabang display. Untuk juara satu, peserta harus memperoleh nilai terbanyak dari 10 item yang dinilai, di antaranya penampilan dan keserasian kustum.(http://aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Ical: Pendidikan di Aceh Sudah Maju

Bupati Nagan Raya Drs HT Zulkarnaini (kiri) bersama Wakil Ketua DPRA H Sulaiman Abda , menyambut kedatangan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie di Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Selasa (5/11). SERAMBI/DEDI ISKANDAR
Bupati Nagan Raya Drs HT Zulkarnaini (kiri) bersama Wakil Ketua DPRA H Sulaiman Abda , menyambut kedatangan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie di Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Selasa (5/11). SERAMBI/DEDI ISKANDAR

SUKA MAKMUE – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) memuji perkembangan dunia pendidikan di Aceh yang menurutnya sudah sangat maju dan berkembang. Ical berharap kualitas pendidikan ini harus terus dikembangkan agar melahirkan tokoh-tokoh yang akan berperan untuk memajukan Aceh di masa mendatang.

Pendapat itu disampaikan Aburizal Bakrie, menjawab wartawan, usai melakukan ceramah motivasi bagi ratusan siswa berlangsung di Kompleks SMK Negeri 1 Suka Makmue, Nagan Raya, Selasa (5/11) sore. Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah anggota DPR RI, DPRA, Bupati serta unsur DPRK Nagan Raya dan Aceh Barat, serta sejumlah tokoh Aceh dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh yang sengaja datang ke Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya.

Aburizal mengatakan, jika melihat situasi dan kondisi saat ini, semakin tahun kualitas pendidikan di Tanah Rencong sudah menunjukkan hal yang sangat baik dan lebih maju. Bahkan para anak didik pun sudah menguasai teknologi.

Aburizal enggan menanggapi ketika disinggung terkait kondisi dana pendidikan di Aceh yang kini lebih besar. Ia lebih menekankan bahwa pencapaian pendidikan di Aceh benar-benar mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kita tidak bisa bilang kalau sekarang lebih buruk dari lalu, bohong itu. Sekarang anak-anak ini (siswa) sekarang sudah maju, karena bisa main perangkat elektronik,” katanya.

Sebelumnya, Aburizal Bakrie juga memberikan sejumlah hadiah kepada para siswa yang berprestasi di wilayah ini berupa sejumlah perangkat elektronik, jenis laptop. Ia juga menyumbangkan buku yang ia tulis sendiri untuk SMK Negeri 1 Suka Makmue, dan buku ini juga sudah beredar luas di masyarakat.

Sementara pada Rabu (6/11) hari ini, Aburizal Bakrie dijadwalkan akan melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya peresmian Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Nagan Raya, serta melakukan silaturahmi bersama ribuan masyarakat. Agenda ini berlangsung di Alun-Alun Suka Makmue.(http://aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Mendikbud: Perkuat Bahasa Indonesia di Percaturan Internasional!

1120202-ron--m-nuh-780x390

JAKARTA, KOMPAS.com — Posisi Indonesia di kancah global semakin penting. Di bidang ekonomi, Indonesia menempati 16 besar kekuatan ekonomi dunia dan masuk kelompok G-20. Pada 2030 nanti, diperkirakan Indonesia menempati tujuh besar dunia. Peran besar ini hendaknya dibarengi peran dari sektor lain, seperti sosial, politik, dan budaya, termasuk di dalamnya bahasa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meminta agar memperkuat peran bahasa Indonesia di percaturan internasional. Dia mengatakan, bahasa Indonesia tidak hanya sekadar digunakan sebagai bahasa lokal, tetapi untuk berinteraksi dengan bahasa dunia.

“Bukan berarti Indonesia mau menjajah dunia. Justru ingin memberi makna positif dalam kemajuan umat,” katanya saat membuka Kongres Bahasa Indonesia X di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Kongres yang akan berlangsung mulai 28-31 Oktober ini mengambil tema “Penguatan Bahasa Indonesia di Dunia Internasional“. Peserta kongres ini sebanyak 1.168 orang yang terdiri atas pakar, praktisi, pemerhati, dosen, guru, mahasiswa, serta pencinta bahasa dan sastra, baik dari dalam maupun luar negeri. Hadir perwakilan dari luar negeri yakni Ketua Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, Ketua Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam, perwakilan Singapura, Timor Leste, Jepang, Rusia, Jerman, Belgia, Australia, dan Pakistan.

Mendikbud menyampaikan, cara untuk memperkuat bahasa Indonesia adalah dengan memupuk kecintaan terhadap bahasa Indonesia, memperkuat guru bahasa Indonesia, dan memperbanyak ruang-ruang ekspresi, seperti menampilkan puisi, drama, dan teater.

“Tidak kalah penting bekerja sama dengan lembaga-lembaga bahasa dunia, seperti British Council, Centre Culturel Francais (CCF) Perancis, dan Goethe Institut Jerman,” katanya.

Mendikbud menyebutkan, saat ini bahasa Indonesia memiliki jumlah penutur terbesar keempat di dunia karena jumlah penduduk Indonesia sebanyak 240 juta dari 7,2 miliar penduduk dunia. Bahasa Indonesia, lanjut Mendikbud, juga dipelajari di 45 negara.

“Oleh karena itu, kita ingin mendorong terus agar bahasa Indonesia bisa dipelajari dan dikenalkan di berbagai negara,” katanya.

Mendikbud menambahkan, saat ini telah dilakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di dunia untuk mendirikan pusat-pusat pembelajaran bahasa Indonesia. Dia mencontohkan, kerja sama dijalin dengan China, Australia, dan Jerman.

Kepada generasi muda, lanjut Mendikbud, agar menyiapkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik ke depan karena negara ini adalah milik mereka. Bangsa yang baik, kata Mendikbud, kalau generasi mudanya jauh lebih bagus dari yang tua.

“Tugas kita memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak muda untuk mendorong naik ke atas. Dunia pendidikan punya peran penting,” katanya.

read more
Uncategorized

Hebat… Film Animasi Karya Siswa SMK Diputar di 34 Bioskop!

1353560Adi780x390

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai Kamis (24/10/2013) lalu para pengunjung bioskop akan mendapatkan tontonan berbeda dari biasanya. Mereka akan disuguhi sebuah mahakarya film animasi tiga dimensi atau 3D, yang berkisah tentang petualangan seorang anak. Lalu apa istimewanya?

Film ini bukan film Hollywood garapan orang Barat, yang selama ini sering menghiasi layar lebar Tanah Air, tetapi 100 persen karya anak bangsa. Lebih istimewa lagi, film ini dibesut oleh para pelajar SMK.

Film berjudul Petualangan Si Adi ini berdurasi 90 menit. Diproduksi oleh Batavia Pictures bekerja sama dengan Castle Production, film bergenre komedi aksi ini menceritakan tentang petualangan seorang anak SMK mencari pusaka-pusaka di Nusantara. Ditemani oleh robotnya yang canggih, B10, mereka menumpas kejahatan yang ditebarkan oleh Raja Kegelapan Kokar.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemdikbud Anang Tjahjono mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendukung penuh penayangan film ini, mulai dari proses pengembangan sampai eksekusi akhir. Lebih dari itu, kata Anang, dukungan diberikan mulai dari pemberian bantuan komputer ke sekolah sampai bimbingan yang diberikan oleh guru.

“Prosesnya beberapa tahun, mulai dari film serial sampai menjadi film layar lebar,” kata Anang di Kemdikbud, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Anang mengatakan, pihaknya mendorong para pelajar SMK untuk terus berkarya menghasilkan produk-produk bermutu. Dengan terus mengasah kemampuannya, dia melanjutkan, para siswa akan semakin pandai dan dapat bekerja sama dengan industri.

“Kalau bisa produknya tidak hanya untuk konsumsi praktikum, tapi bisa dinikmati (masyarakat),” ujarnya.

Adapun sekolah yang terlibat dalam pembuatan film ini adalah SMKN 3 Kasihan Yogyakarta, SMKN 5 Yogyakarta, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 2 Jepara, SMKN 9 Surakarta, SMKN Tunas Harapan Pati, SMKN 11 Surabaya, SMKN 4 Malang, SMKN Bina Informatika Tangerang, dan SMK Pelita YNH Sukabumi.

Anang menambahkan, setelah membuat film ini, para pelajar SMK tentunya memiliki pengalaman lebih banyak. Hal ini, kata dia, bisa dijadikan sebagai modal untuk bekerja di industri animasi atau bahkan berwirausaha sendiri.

“Jadi, siswanya membuat industri perusahaan animasi dengan bimbingan guru-gurunya. Targetnya, anak-anak menjadi berwirausaha,” ujarnya.

Nah, tunggu apalagi, segera sambangi bioskop XXI dan 21 di kota Anda dan dukung terus kreasi-kreasi anak bangsa! Kota-kota yang sudah mulai menayangkan adalah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Batam, Pekanbaru, dan Banjarmasin. Akan tayang juga di Kota Bogor, Semarang, Solo, Malang, Binjai, Palembang, Samarinda, dan Makassar. 

read more
Berita Terkini

Aburizal Bakrie Beri Ceramah Motivasi Bagi Ratusan Siswa Nagan

aburizal-bakri

SUKA MAKMUE – Calon Presiden Republik Indonesia dari partai Golkar , H Aburizal Bakrie, Selasa (5/11/2013) sore memberikan ceramah motivasi dihadapan ratusan siswa berlangsung di Kompleks SMK Negeri 1 Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya.

Selain memberikan ceramah motivasi, Aburizal Bakrie juga memberikan hadiah kepada sejumlah siswa berupa Laptop sebagai bentuk motivasi supaya terus mengukir prestasi.

Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, anggota DPR RI Sayed Fuad Zakaria, Wakil Ketua DPRA H Sulaiman Abda, Bupati Nagan Raya Drs HT Zulkarnaini, Bupati Aceh Barat HT Alaidinsyah, serta sejumlah pejabat lainnya.

Sementara itu, Ratusan siswi di SMK Negeri 1 Nagan Raya, Selasa (5/11/2013) sore berebut foto dengan Aburizal Bakrie, di kompleks sekolah mereka usai Aburizal Bakrie memberikan ceramah motivasi.

Rebutan foto ini dilakukan para siswi karena mereka bangga lembaga pendidikan di wilayah ini dikunjungi oleh tokoh nasional. Turut berfoto bersama para siswi ini diantaranya Wakil Ketua DPRA H Sulaiman Abda serta Bupati Nagan Raya Drs HT Zulkarnaini. (http://aceh.tribunnews.com)

read more
1 73 74 75 76 77 80
Page 75 of 80