close

slide

Berita Terkini

PENGARUH BACAAN AL-QUR’AN KE OTAK

al-quran-150x150

“Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an…”.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.

Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.

Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).(Strawberry)

read more
Berita Terkini

LPSDM Buka Beasiswa ke Jerman

Beasiswa Edit 1

BANDA ACEH – Koordinator Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh, Dr Bukhari Daud MEd, menyebutkan, lembaga bentukan Pemerintah Aceh YANG bermitra dengan DAAD (Badan Pertukaran Akademis Jerman) ini, untuk tahun 2014 kembali menyediakan beasiswa bagi putra-putri Aceh untuk kuliah ke Jerman.

Bukhari Daud mengimbau putra-putri Aceh yang berminat studi S2 dan S3 ke Jerman, agar menyiapkan diri sebaik mungkin dengan bersungguh-

sungguh belajar bahasa Jerman. Terkait jumlah penerima beasiswa ke Jerman, menurut Bukhari, jumlahnya fluktuatif tergantung lulus tidaknya calon mahasiswa dalam mengikuti tes bahasa Inggris dan bahasa Jerman.

“Bagi yang berminat studi ke Jerman dan ia lebih dulu belajar bahasa Jerman secara mandiri di Aceh, berarti ia akan memperpendek siklus, sehingga tak perlu lagi terlalu lama ikut kursus bahasa Jerman menjelang diberangkatkan ke negara itu,” kata Bukhari Daud kepada Serambi di Banda Aceh, Jumat (11/10).

Biasanya, putra-putri Aceh yang lulus dalam seleksi LPSDM untuk studi S2 atau S3 ke Jerman, masih harus mengikuti kursus bahasa Jerman enam bulan di Goethe Institute, Jakarta. Setelah dinyatakan mampu menguasai bahasa Jerman secara baik, barulah orang tersebut diberangkatkan ke Jerman.

Menurutnya, antara LPSDM dengan DAAD telah lama terjalin kerja samauntuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Aceh melalui kesempatan mengecap pendidikan tinggi Jerman.

“Untuk itu, DAAD menunjukkan komitmennya membantu LPSDM dalam merekrut kandidat-kandidat berkualitas untuk studi ke Jerman. Ini untuk memastikan bahwa kandidat tersebut memiliki potensi besar menyelesaikan studinya tepat waktu di Jerman,” kata Bukhari.

Keuntungan lain bagi LPSDM bermitra dengan DAAD adalah apabila Pemerintah Aceh terlambat mengirimkan uang kuliah kepada mahasiswa-mahasiswa Aceh di Jerman, maka uang tersebut akan ditalangi lebih dulu oleh DAAD. (http://aceh.tribunnews.com)

read more
Berita TerkiniDokumen

“Panggung Kecil” Itu Bernama Indonesia

Di atas kertas Indonesia memang berjaya. Lihat saja, jumlah penduduknya yang besar. Betapa kita kadang sangat berbangga dengan itu.

Lalu, lihatlah tingkat penggunaan ponsel di Indonesia. Tergantung siapa yang Anda tanyakan, penggunaan ponsel di Indonesia konon sudah melampaui jumlah penduduknya.

Di antara pengguna ponsel itu, menurut data GfK 2012, 20 persennya adalah pengguna smartphone. Kisarannya, di angka 15 juta pengguna.

Jadi, sebenarnya, besarkah pengguna smartphone atau gadget lainnya di Indonesia? Rupanya, bagi banyak pihak, angka ini memang cukup besar.

Apalagi ditambah prediksi dari berbagai lembaga riset yang menyebutkan pertumbuhan penggunasmartphone di Indonesia akan menjadi salah satu yang tercepat di Asia Tenggara.

Pasar besar, panggung kecil

Ya, Indonesia memang dianggap sebagai sebuah pasar yang besar. Maka entitas asing, baik produk ataupun layanan pun masuk Indonesia dengan derasnya.

Serunya, Indonesia memiliki karakter yang berbeda dengan pasar besar yang ada di tempat lain. Sebuah produk yang laris manis di Amerika Serikat, misalnya, belum tentu disambut gegap gempita di negeri ini.

Tapi bukan berarti tidak ada pelajaran yang bisa diambil dari Indonesia. Mereka yang terjun ke Indonesia, dengan upaya terbaiknya berusaha meraup pasar Indonesia, tentu bisa mendapatkan pelajaran untuk diterapkan di pasar yang lain.

Sebagai pasar yang besar, Indonesia bisa jadi semacam lahan percobaan. Sebut saja sebuah panggung kecil sebelum bergerak ke arena yang lebih besar (global). Walaupun, “panggung kecil” ini saja sebetulnya cukup untuk menjadi panggung utama bagi pihak tertentu.

Tak heran jika kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak investasi di Indonesia saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Bali, Minggu, 6 Oktober 2013.

“Sebagai marketing director Indonesia Inc, perusahaan yang berbentuk negara, saya mengundang Anda semua untuk meningkatkan bisnis dan peluang investasi di Indonesia,” tuturnya.

Siapa tokoh utamanya?

Di satu sisi ada keinginan mendatangkan investasi asing, yang akan membawa devisa dan (harapannya) ikut memutar roda ekonomi dalam negeri. Di sisi lain adalah keinginan untuk menumbuhkan industri dalam negeri.

Dan kedua hal itu memang bisa —bahkan harus— dijalankan secara bersamaan. Mereka yang datang berinvestasi (menginvasi?) Indonesia, silakan datang. Tapi Indonesia sendiri harus mampu melahirkan kekuatan yang mampu bersaing.

Di sektor gadget, harapannya sudah ada, meskipun baru sedikit saja. Lihat saja merek lokal, seperti Mito atau Cross (sekarang Evercoss) yang terus bergeliat di segmennya.

Atau, lihat juga lini Andromax dari Smartfren yang terbukti masih punya taring di segmen tertentu. Perangkat yang lahir dari kebutuhan untuk memasarkan layanan data berbasis CDMA ini sekarang menjadi segmen tersendiri yang cukup “menggigit” di pasaran.

Belum lagi produk dari MLW Telecom yang mengusung merek Speedup. Setelah banyak bertarung di arena modem dan kartu data, Speedup mulai berani unjuk gigi di arena tablet dan smartphone.

Ya, beberapa pihak mungkin akan berkomentar begini: “Itu kan produk-produk buatan China yang dikasih merek Indonesia!”

Pernyataan itu tak sepenuhnya benar. Pertama, produk-produk itu memang diproduksi di China (atau Taiwan). Apa salahnya dengan hal itu? Bukankah perangkat Apple juga Made in China, tapiDesigned in California?

Kedua, tidak semua jajaran produk “merek lokal” tadi adalah murni repackaging. Ada juga yang mengalami proses intelektual di Indonesia. Ya, semacam Designed in Indonesia, Made in China lah.

Tapi tulisan ini tidak bermaksud untuk meminta konsumen menggunakan produk-produk di atas semata-mata karena memiliki merek Indonesia. Keputusan untuk membeli haruslah berdasarkan: mutu produk, kebutuhan konsumen, dan nilai produk.

Jika prasyaratnya memang belum terpenuhi, untuk apa memaksakan diri menggunakan produk yang tidak cocok?

Berani premium dong!

Memang, produk merek lokal tidak seharusnya identik dengan harga murah. Produsen harus berani berkata: “produk kami bermutu bagus, dan layak bersaing dengan produk unggulan merek asing!”

Produsen perangkat lokal saat ini pun mulai berani menjual produk premium. Artinya, produk yang memiliki kualitas bagus, dirancang lewat proses intelektual di dalam negeri, dan harganya juga layak.

Sebagai contoh di negeri lain, lihat saja Oppo —produsen asal China— yang berani menghadirkan perangkat premium berbasis Android. Meski belum sebeken Samsung atau HTC, misalnya, produk Oppo sudah bisa dibandingkan dari sisi kualitas.

Masih dari tempat yang sama, lihatlah Xiaomi. Belum lama ini, perusahaan itu menarik perhatian karena berhasil menggaet Hugo Barra, eksekutif Google yang menangani Android.

Kalau mau melihat contoh lokal, tapi dari sektor industri yang berbeda, mari mengarahkan pandangan ke Yogyakarta. Pada sebuah produsen tas bernama Nokn Bag.

Produsen asal Yogya itu mampu menghadirkan rangkaian produk dengan desain unik dan sistem modular, yang membuat konsumen memiliki pilihan luas pada produknya.

Boleh dibilang, Nokn Bag ini ibaratnya Timbuk2, produsen tas dan apparel asal San Francisco. Kekuatannya ada pada local pride dan mutu yang tidak main-main.

Patut dicatat, harganya pun cukup premium. Nokn Bag tidak malu-malu menjual produk yang harganya “wah”, agaknya karena mereka yakin bahwa mutu produknya memang layak.

Sudah saatnya, di sektor produk teknologi alias gadget, Indonesia juga memiliki produk yang mutunya bisa disandingkan tanpa malu-malu dengan produk merek asing ternama.

Ini bukan soal nasionalisme. Ini soal meningkatkan mutu pelaku industri dalam negeri. Jadi di “panggung kecil, pasar besar” yang bernama Indonesia ini, kita juga harus bisa jadi tokoh utama.

Tentang Penulis: Wicak Hidayat adalah Editor KompasTekno dan merupakan salah satu pendiri DepokDigital. Tulisan ini merupakan opini pribadinya. Penulis bisa dihubungi lewat akun twitter@wicakhidayat.

read more
Berita TerkiniDokumen

Masjid Pertama di Dunia yang Dibangun Nabi Muhammad

Madinah – Saat berkunjung ke Madinah, ada satu masjid yang sering disinggahi jamaah haji. Keistimewaannya adalah, masjid tersebut dibangun oleh Nabi Muhammad dan merupakan masjid tertua yang ada di dunia. Ini dia Masjid Quba!

Madinah punya banyak bangunan bersejarah yang pernah ditempati atau dibangun oleh Nabi Muhammad. Para jamaah haji yang datang ke sana pun melakukan napak tilas, sekaligus beribadah di tempat-tempat tersebut. Satu tempat yang rasanya wajib dikunjungi saat menapakan kaki di Madinah adalah Masjid Quba.

Dari situs Kementerian Agama, Jumat (11/10/2013) Masjid Quba dibangun oleh Nabi Muhammad kala dirinya sedang hijrah dari Makkah ke Madinah. Jadi, kala itu Nabi Muhammad sempat singgah ke wilayah Quba yang letaknya tak jauh dari Madinah. Nabi Muhammad menetap selama empat hari di sana.

Dalam sejarahnya, peletakan batu pertama Masjiq Quba dilakukan oleh Nabi Muhammad. Setelah itu, Nabi Muhammad mengajak umatnya untuk ikut membangun Masjid Quba.

Bahkan, Nabi Muhammad pun terjun langsung dalam pembangunan masjid ini. Dirinya rela berpanas-panasan mengangkut batu dan pasir. Setelah selesai, Nabi Muhammad dan umatnya kala itu langsung menunaikan salat dua rakaat.

Masjid Quba pun begitu dicintai oleh umat Muslim di seluruh dunia. Betapa tidak, Masjid Quba dibangun langsung oleh tenaga dan keringat Nabi Muhammad. Bahkan, Nabi Muhammad selalu singgah di Masjid Quba ketika dirinya hendak ke Madinah. Umat muslim pun percaya, salat sebanyak 2 rakaat di Masjid Quba pahalanya sama dengan 1 kali Umrah.

Menengok dari situs resmi pemerintahan Kota Madinah, Masjid Quba kini mampu menampung hingga 20 ribu jamaah. Masjid Quba punya bentuk persegi panjang. Luas masjidnya sekitar 5.860 meter persegi dan memiliki dua lantai. Masjid Quba juga punya perpustakaan dan ruang belajar mengajar.

Masjid Quba pun mengalami banyak renovasi dan perubahan. Terakhir di tahun 2012 lalu, Masjid Quba kembali dipugar dan diperbesar. Pemerintah setempat menggelontorkan hingga 100 juta Riyal (Rp 2,6 miliar). Masjid Quba pun disebut-sebut sebagai masjid tertua yang ada di dunia.

Dari luar Masjid Quba berwarna putih dan memiliki empat menara yang tinggi. Pepohonan kurma mengelilingi masjid dan terdapat air mancur di bagian depan masjidnya sehingga memberikan kesan sejuk.

Masjid Quba adalah bangunan bersejarah yang tak ternilai harganya bagi umat Muslim. Suatu masjid yang sudah seribu tahun lebih, tapi masih kokoh berdiri hingga sekarang.[006-detik]

read more
DokumenUncategorized

Ini Sunnah-Sunnah dalam Shalat

SHALAT itu tiang agama. Tanpa shalat, bangunan seorang Muslim tiada artinya. Rapuh dan jauh dari Islam itu sendiri. Paling tidak, ada lima kali dalam sehari kita melaksanakan shalat. Artinya wajib. Namun, dalam kewajiban ini, ada sunah-sunnah Shalat.
Yang dimaksud dengan sunah shalat, yaitu semua aktivitas yang dilakukan di saat shalat, jika ditinggalkan dengan sengaja, maka dapat membatalkan shalat dan jika tertinggal tidak sengaja, maka tidak membatalkan shalat akan tetapi cukup digantikan dengan sujud sahwi. Adapun sunah sunah shalat antara lain:

1. Mengangkat kedua tangan. “Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, dari Nabi saw, bahwa ketika melaksanakan shalat fardhu, beliau memulai dengan bertakbir dan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan bahu. Beliau melakukan hal yang sama ketika selesai membaca sebelum rukuk, juga bangkit dari rukuk. Beliau tidak melakukan hal itu saat duduk, akan tetapi jika beliau bangkit setelah dua kali sujud, beliau kembali bertakbir.” (HR. Abu Dawud, dan Tirmidzi)

2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri. Sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir, dalam sebuah hadis: “Rasulullah pernah berjalan melewati seorang yang sedang shalat. orang tersebut meletakkan tangan kirinya di atas tangan kanannya. Lalu beliau melepaskan tangan tersebut dan meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya.”(HR.Ahmad dengan sanad sahih)

3. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud. Hal ini berdasarkan keterangan al-Baghawiy dalam kitabnya, Syarh as-Sunnah: “Melihat sesuatu tidak masalah di dalam shalat, akan tetapi yang lebih baik adalah mengarahkan pandangan ke tempat sujud.” Beliau melanjutkan bahwa, Telah diriwatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah saw pernah memandang ke kanan dan ke kiri saat shalat.

4. Membaca doa itiftah. Sabda Rasulullah saw “Setelah Rasulullah melakukan takbir dalam shalat, maka beliau berdiam sejenak sebelum membaca (surat), aku bertanya: Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibumu, tidakkah engkau tahu diamnya engkau antara takbiratul ihram dan membaca surat, apa yang engkau ucapkan? Beliau menjawab, Aku mengucapkan: Allahumma ba`id baini wa baina khadatayaya kamaba adta bainal masyriqi wal maghrib, Allahumma naqqini min khathayaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad dannas, Allahummaqhsilni bilma’i was salji wal barad (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan ufuk timur dari ufuk barat. Ya Allah sucikanlah alu sebagaimana disucikannya kain putih dari kotoran, sucikanlah aku dengan air salju dan air dingin)

5.Membaca ta’awudz. Selesai membaca doa astiftah dan sebelum membaca surat al-Fatihah, Rasulullah saw senantiasa berta`wudz. Ibnu mundzir mengatakan riwayat yang bersumber dari Nabi saw, bahwa sebelum membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama beliau mengucapkan ta’awudz. dibaca perlahan pada rakaat pertama sesudah membaca doa istiftah sebelum membaca surat al-Fatihah.

6. Membaca aamiin. Disunahkan membaca “aamiin” setelah membaca Surat al-Fatihah, baik ketika sedang shalat sendirian maupun berjamaah, baik sebagai imam maupun makmum dengan suara yang keras, kecuali dalam shalat sirriyyah.

7. Membaca bacaan susudah al-Fatihah. Disunahkan untuk membaca surat-surat yana kita ketahui atau kita hafal setelah membaca surat a-Fatihah pada dua rakaat pertama.

8. Menempelkan kening, hidung, dan beberapa anggota tubuh lainnya ketika sujud Ketika sedang sujud, maka hendaknya kita bersujud di atas tujuh tulang, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw yang artinya “Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang, yaitu: dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki”

9. Membaca doa-doa shalat. Membaca doa doa yang diajarkan Rasulullah saw ketika sedang rukuk, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud dan setelah melaksanakan tasyahud akhir 10. Duduk istirahat, sebelum bangkit menuju rakaat berikutnya adalah sunah dalam shalat.

11. Tasyahud awal

12. Membaca shalawat atas Nabi saw. Riwayat Rasulullah saw, pada Tasyahud kedua beliau membaca: “Ya Allah sampaikan keselamatan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi keselamatan kepada nabi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau terpuji dan Mahaagung”

13. Berdoa sesudah membaca shalawat. Setelah bershalawat atas Nabi, disunahkan untuk membaca doa doa ma’tsur sebagaimana yang beliau ajarkan.

14. Salam kedua. Salam pertama di dalam shalat termasuk rukun shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Jika seseorang buang angin, misalnya sebelum salam pertama sempurna selesai, maka shalatnya batal. Hal ini berbeda dengan salam kedua. Sebab salam kedua masuk ke kategori sunah-sunah shalat, bukan rukunnya. Jika tertinggal, maka shalatnya tidaklah batal. [006-islampos]

read more
Berita Terkini

Ujian Nasional Tak Bisa Tentukan Kualitas Siswa

1654308IMG01314-20130924-1304780x390JAKARTA, KOMPAS.com – Pelaksanaan ujian nasional dinilai tidak dapat menjadi penentu kualitas hasil belajar siswa selama menempuh pendidikan di sekolah. Sayangnya, pemerintah justru menjadikan ujian nasional sebagai alat ukur keberhasilan pendidikan.

“Ada banyak cara mengukur prestasi belajar, ujian nasional bukan satu-satunya,” ungkap Direktur Eksekutif Institute for Education Reform Universitas Paramadina, Mohammad Abduhzen, dalam diskusi Polemik “Ujian Nasional, Ujian bagi Negara”, Sabtu (5/10/2013).

Ia pun mempertanyakan tinjauan manfaat pelaksanaan ujian nasional yang diberikan pemerintah kepada siswa. Menurutnya, sebelum memberikan ujian nasional, seharusnya pemerintah dapat memperhitungkan manfaat pelaksanaan ujian tersebut. Perhitungan manfaat itu, dapat berangkat dari tiga asusmi yaitu teoritis pedagogis, legalitas formal dan asumsi pragmatis.

“Sejauhmana kegunaannya dan bisa dipertanggungjawabkan. Sejauhmana implikasi positif maupun negatifnya,” katanya.

Ia mengatakan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengganti ujian nasional sebagai bahan evaluasi siswa. Pertama, pemerintah harus kembali kepada undang-undang evaluasi hasil belajar siswa yang dilakukan pendidik. Di setiap sekolah, seorang guru seharusnya dapat mengevaluasi dan melakukan ujian perbaikan (remedial) hingga siswa lulus dari mata pelajaran yang diujikan.

Kedua, pemerintah harus memastikan agar setiap guru dapat bekerja sesuai arah dan pedoman yang ditetapkan dalam standar kompetensi kelulusan. Sehingga, ketika seorang siswa mengikuti ujian, guru dapat meluluskan jika siswa tersebut telah memenuhi standar kompetensi yang ditentukan.

“Kemudian, untuk pengukuran dan pemetaan kualitas secara nasional, BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dapat melakukan ujian nasional secara berkala lima tahun sekali,” katanya. (http://edukasi.kompas.com)

read more
Berita TerkiniKegiatan

Memaknai Idul Adha

Memahami Makna Idul Adha
Ditulis oleh Yusuf Fatawie*
Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.
Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.
Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.
Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.
Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.
Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan ”baju” ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol ”benteng-benteng” agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.
Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia.
Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyari’atkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia. (hlm.220 )
Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah demi mentaati perintahNya. Berbeda dengan para teroris dan pelaku bom bunuh diri. Apakah pengorbanan yang mereka lakukan benar-benar memenuhi perintah Tuhan demi kejayaan Islam atau justru sebaliknya?.
Para teroris dan pelaku bom bunuh diri jelas tidak sesuai dengan nilai universal Islam. Islam menjaga hak untuk hidup, sementara mereka—dengan aksi bom bunuh diri— justru mencelakakan dirinya sendiri. Di samping itu, mereka juga membunuh rakyat sipil tak bersalah, banyak korban tak berdosa berjatuhan. Lebih parah lagi, mereka bukan membuat Islam berwibawa di mata dunia, melainkan menjadikan Islam sebagai agama yang menakutkan, agama pedang dan sarang kekerasan. Akibat aksi nekat mereka ini justru menjadikan Islam laksana ”raksasa” kanibal yang haus darah manusia.
Imam Ghazali dalam Ihya ’Ulumuddin pernah menjelaskan tentang tata cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Menurutnya, tindakan dalam bentuk aksi pengrusakan, penghancuran tempat kemaksiatan adalah wewenang negara atau badan yang mendapatkan legalitas negara. Tindakan yang dilakukan Islam garis keras dalam hal ini jelas tidak prosedural. (vol.2 hlm.311)
Sudah semestinya dalam melakukan amar makruf nahi munkar tidak sampai menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Bukankah tindakan para teroris dan pelaku bom bunuh diri ini justru merugikan terhadap Islam itu sendiri ?. Merusak citra Islam yang semestinya mengajarkan kedamaian dan rahmatan lil ’alamin. Ajaran Islam yang bersifat humanis, memahami pluralitas dan menghargai kemajemukan semakin tak bermakna.
Semoga dengan peristiwa eksekusi mati Amrozi cs, mati pula radikalisme Islam, terkubur pula Islam yang berwajah seram. Pengorbanan Nabi Ismail yang begitu tulus menjalankan perintahNya jelas berbeda dengan pengorbanan para teroris.
Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.
Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.
Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.
Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !

read more
Berita Terkini

Siswa SMA Singkil Utara Tiga Hari Mogok Belajar

090720111351

SINGKIL – Siswa SMA Negeri 1 Singkil Utara, sudah tiga hari melakukan aksi mogok belajar. Tidak seorang siswapun datang untuk belajar di sekolah. Meliburkan diri ramai-ramai itu dilakukan sebagai kelanjutan dari aksi unjuk rasa yang dilakukan Senin (7/10) lalu untuk memprotes mutasi terhadap kepala sekolah mereka.

Sementara pertemuan yang dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Singkil Yusfit Helmi dengan para guru, mantan Kepala SMA Singkil Utara Asdi, Komite Sekolah, dan perwakilan siswa, serta Muspika pada Rabu (9/10) deadlock, tidak membuahkan hasil. Malah di saat pertemuan mencari solusi penyelesaian masalah, siswa yang tidak ikut dialog memasang poster di pagar sekolah berisi tuntutan meminta mutasi kepala sekolahnya dibatalkan.

Penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Yusfit Helmi bahwa mutasi merupakan hal biasa agar yang dimutasi mendapat promosi jabatan, tidak bisa diterima oleh perwakilan siswa. Begitu juga dengan bujukan agar kembali belajar, tidak mendapat respons dari siswa.

“Jika anak-anak sayang sama Pak Asdi, tolong kembali belajar. Mutasi ini, merupakan hal biasa. Jika anak-anak mencintai Pak Asdi, sesungguhnya lebih besar sayang saya sama beliau. Beliau bukan orang lain bagi saya,” kata Yusfit Helmi.

Indra, perwakilan siswa menyatakan, pihaknya sepakat tidak mau kehilangan Asdi sebagai kepala sekolah. Bila memang mutasi dipaksanakan juga, siswa tidak bisa menjamin proses belajar bisa aman dan nyaman lagi.

“Kalau menginginkan kebaikan pendidikan bagi kami tolong dipertimbangan. Keputusannya kalau Pak Asdi dimutasi kami tidak setuju. Ini saja sudah jadi bukti, Pak Asdi pindah tidak ada yang mau sekolah,” kata Indra.

Hal senada disampaikan Kapolsek Singkil Utara Iptu Tugino Purba, ia mengingatkan anak-anak kembali belajar jauh lebih penting dari membahas mutasi itu sendiri.

Sementara itu, Hasan, Ketua Komite SMA Singkil Utara mendesak segera dicari solusi menuntaskan permasalah mogok belajar. Mengingat hal itu, menyangkut masa depan anak-anak bangsa. “Apalagi anak kelas tiga sebentar lagi ujian, tolong segera cari solusi. Tolong dengarkan juga apa yang disampaikan anak-anak,” kata Hasan.

Hingga pertemuan berakhir belum diperoleh kesepakatan, siswa tetap pada pendiriannya tidak mau sekolah, bila mutasi Asdi ke Sugiarto tidak dibatalkan. Kendati Asdi sendiri, dalam pertemuan itu sebagai abdi negara menyatakan patuh pada perintah atasan.

Aksi mogok belajar memasuki hari ketiga juga dilakukan pelajar SMP 2 Pulau Banyak Barat (PBB). Sekolah yang berada di tengah kepulauan itu, dilaporkan tutup dengan alasan serupa sebagai bentuk protes atas mutasi terhadap kepala sekolahnya.

Taufik anggota DPRK Aceh Singkil asal Pulau Banyak Barat, melaporkan pelajar SMP di kampung halamanya sama dengan siswa SMA 1 Singkil Utara, masih melakukan asksi mogok belajar. Ia meminta Pemkab Aceh Singkil, segera mengambil langkah penyelesaian masalah ini. “Sekolah SMP 2 Pulau Banyak Barat tutup, siswa tidak mau sekolah sebelum tuntutannya dipenuhi,” kata Taufik kepada Serambi, Selasa (8/10).

Informasi lain menyebutkan, aksi tutup sekolah SMP 2 Pulau Banyak Barat, disebut-sebut mendapat dukungan dari wali murid. Siswa dan orang tua tidak bisa menerima keputusan mutasi Kepala SMP 2 Pulau Banyak Barat dari Ihsan yang merupakan putra daerah kepada Nukman. (http://aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Wakil Bupati Aceh Jaya buka pelatihan sekolah

Wakil Bupati Aceh Jaya Tgk Maulidi didampingi kakankemenag H.M. Daud Pakeh (kanan) dan Mukhlis Hamid
Wakil Bupati Aceh Jaya Tgk Maulidi didampingi kakankemenag H.M. Daud Pakeh (kanan) dan Mukhlis Hamid

WAKIL Bupati Aceh Jaya, Teungku Maulidi secara resmi membuka pelatihan pembelajaran dan MBS untuk 25 Sekolah yang terdiri dari 17 SD/MI dan 8 SMP/MTs di SMPN 1 Calang hari ini Selasa 8 Oktober 2013.

355 orang peserta yang berasal  dari unsur guru, kepala sekolah, komite serta pengawas, akan mendapatkan pelatihan secara bergelombang hingga  2 November 2013 mendatang.

Dalam sambutannya, Wabup yang didampingi oleh Disdikpora dan Kemenag, menegaskan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai seorang pengajar.

“Kami harapkan semua peserta mengikuti secara serius pelatihan ini, sehingga dapat meningkatkan kapasitas dalam mengajar dan dapat menerapkannya kembali pada anak didik kita di sekolah,” ujarnya.

Secara khusus, ia mengingatkan generasi mendatang di Aceh Jaya berada di tangan para guru.

“Bapak dan ibu guru, masa depan anak-anak Aceh Jaya berada di tangan bapak dan ibu guru, maka oleh itu implementasikan hasil latihan ini secara sungguh-sungguh, tulus dan ikhlas dalam mengajar, sehingga masa depan mereka lebih cerdas, unggul dan mampu bersaing,” ujarnya.

Senada dengan wakil bupati, Kakankemenag Aceh Jaya, H. M. Daud Pakeh, berharap adanya perubahan di madrasah setelah guru-guru mengikuti pelatihan.

“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini maka ada perubahan proses belajar dan mengajar di madrasah terutama untuk peningkatan mutu pendidikan yang masih tertinggal. Guru diharapkan dapat menjadi duta-duta yang membawa perubahan ke depan,” katanya.

Kegiatan yang difasilitasi oleh USAID PRIORITAS tersebut akan berlangsung secara bergelombang di SMPN 1 Calang. Para guru dan kepala sekolah akan memperoleh berbagai materi Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk tingkat SD/MI dan Pembelajaran Kontekstual untuk tingkat SMP/MTs yang merujuk pada Kurikulum 2013.

Peserta juga akan melakukan praktik yang baik langsung ke SD/MI atau SMP/MTs yang akan dipilih saat pelatihan. Selain pembelajaran,  akan dilatih juga tentang Manajemen Sekolah selama 3 hari yang akan melibatkan Komite Sekolah dan Pengawas.

Keseluruhan kegiatan pelatihan tersebut akan dipandu oleh Fasilitator Daerah (Fasda) yang berjumlah 26 orang (12 Fasda SD/MI dan 14 Fasda SMP/MTs). Para Fasda adalah guru, kepala sekolah dan pengawas pilihan yang berasal dari Aceh Jaya.[http://www.atjehpost.com

read more
Berita Terkini

Proses Perubahan PTS ke PTN Masih Terkendala

YGO1Vg7xjc

JAKARTA – Proses perubahan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di beberapa daerah masih menemui kendala.

Menurut Plt Direktur Kelembagaan dan Kerja sama Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Akhmad Jazidie, pada umumnya kendala utama PTS yang akan menjadi PTN adalah terkait masalah aset atau lahan.

“Jadi, banyak aset atau lahan PTS yang masih belum jelas. Makanya, harus di clear dan clean kan dulu sebelum jadi PTN,” ujar Jazidie kepadaRepublika, Selasa (8/10).

Menurut Jazidie, Kemdikbud pun tidak akan memperoses penegerian selama di pihak Yayasan atau Rektorat masih ada yang tidak setuju. Jadi, proses penegerian ini sifatnya buttom-up.

“Ini penting, jangan sampai salah memahami. Jangan sampai ada pemahaman keliru bahwa seolah pemerintah yang menginginkan atau memaksakan PTS untuk dinegerikan,” katanya.

Tujuan perubahan PTS ke PTN ini, menurut Jazidie, agar semua perguruan tinggi menjadi lebih baik. Yakni, dilihat dari pengembangannya.

Selain itu, kemajuannya bisa dipercepat. Sebab, perguruan tinggi tersebut akan lebih banyak diminati calon mahasiswa.

“Termasuk kualitas pendidikannya, akan lebih terpantau. Salah satu yang akan di PTN kan adalah Universitas Pancasila. Saat ini, masih berproses,” katanya.

Jazidie mengatakan, selain Universitas Pancasila, PTS lain yang akan dinegerikan di antaranya Universitas Samudra di Langsa, Aceh, Politeknik Negeri Sambas, Kalbar, dan Politeknik Negeri Madiun, Jatim.

“Politeknik Negeri Banyuwangi juga di negerikan. Tapi, saya tidak ingat dengan pasti prosesnya tahun ini atau tahun lalu,” katanya. (http://www.republika.co.id)

read more
1 75 76 77 78 79 80
Page 77 of 80